Stasiun KRL Karet Jakarta Bakal Ditutup, Politikus PDIP Perjuangan Protes


Stasiun Karet. (Foto: MP)
MerahPutih.com - Keberadaan Stasiun Karet dinilai tidak lagi efisien lantaran jaraknya yang terlalu dekat dengan Stasiun BNI City, sebagai salah satu lokasi pemberangkatan kereta bandara.
Saat ini, rencana penutupan Stasiun Karet masih dibahas dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Secara resminya, Stasiun Karet akan ditutup jika sudah ditetapkan dalam Grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2025.
Nantinya setelah operasional Stasiun Karet resmi ditutup, KAI hanya akan melayani naik atau turun penumpang KRL di Stasiun BNI City.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina, mengaku tidak setuju dengan wacana Menteri BUMN, Erick Thohir yang akan menutup operasional Stasiun Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca juga:
Masih Butuh Kajian, KAI Tegaskan Stasiun Karet Tak Ditutup dalam Waktu Dekat
Menurut dia, letak Stasiun Karet sangat strategis, lantaran dekat dengan kawasan perkantoran, apartemen, perguruan tinggi, sekolah, hingga pasar.
Stasiun Karet saat ini melayani berbagai rute KRL, seperti Karet-Bekasi, Karet-Cikarang, Karet-Angke, Karet-Kampung Bandan, Karet-Manggarai, Karet-Tambun, dan Karet-Duri
"Karena kan warga udah nyaman ya, turun di situ. Banyak banget loh yang di situ. Meskipun padat, mereka turun di situ tuh ke sana, ke sini ya, naik dari situ. Atau mungkin diakalin apalah gitu, kalau menurut saya nggak usah ditutup ya," kata Wa Ode di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (7/1).
Politikus perempuan PDI Perjuangan ini meminta, Menteri Erick untuk mengkaji lebih jauh soal wacana penutupan Stasiun Karet. Sebab ia menilai, keberadaan stasiun itu masih dibutuhkan masyarakat, meskipun lokasinya penuh sesak.
"Tolong dikaji (penutupan Stasiun Karet), karena orang lebih banyak turun di karet, meskipun agak padat, karena lebih mudah aksesnya ke sana," katanya.
Ia menegaskan, alangkah baiknya pemerintah pusat khusunya PT KAI menampung dulu saran dari warga perihal rencana penghentian operasi Stasiun Karet.
"Jadi kalau aku sih sarannya dikaji dulu, meskipun memang serem sih, maksudnya tuh kalau turun di situ, langsung ada rel penyebrangan, terus di bawah jembatan, terus nyebrang-nyebrang gitu memang, tapi tolong dikaji dulu deh," paparnya. (Asp)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Layanan KRL Jabodetabek Dipastikan Normal dan Aman Pasca Terganggu Unjuk Rasa Rusuh di Jakarta

Demo ‘Revolusi Rakyat’ Dekat DPR Ricuh, Penumpang KRL Tujuan Serpong dan Rangkasbitung Diminta Hindari Stasiun Palmerah

Perayaan 17 Agustus, Penumpang KRL Jabodetabek Membeludak di Sejumlah Stasiun, Nikmati Diskon Tarif Rp 80

Pagar Stasiun Cikini Ditinggikan, Penumpang KRL Justru Bikin Pramono Anung Pusing

Pagar Pedestrian Stasiun Cikini Ditinggikan Jadi 1,7 M, Cegah Penumpang Main Asal Lompat

Ada Gangguan, KRL Bogor-Jakarta Kota Cuma Sampai di Stasiun Manggarai

Begini Cara KAI Percepat Boarding dengan Face Recognition, Bye-Bye Antrean

Terlibat Pelecehan Seksual, Puluhan Orang Masuk 'Blackist' dan Dilarang Naik KRL

Viral KRL Jakarta-Bogor Jadi Sasaran Pelemparan, Pelaku Langsung Diciduk Polisi!

Viral Penumpang KRL Lompati Pagar Tengah Stasiun Cikini, KAI Tolak Bongkar Pembatas
