Soroti Persoalan UKT, Megawati: Masak Orang Mau Pinter Aja Suruh Bayar Mahal?

Megawati Soekarnoputri di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP
MerahPutih.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengkritisi biaya pendidikan yang mahal. Hal itu berkaca dengan adanya persoalan terkait kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa baru jalur SNBP 2024.
Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP, di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Minggu (26/5).
Awalnya Megawati menyampaikan pentingnya Pola Pembangunan Semesta Berencana seperti yang digagas Presiden pertama RI yang juga ayahnya Soekarno.
Menurutnya, semangat pola dasar itu selalu aktual misalnya terkait penguasaan ilmu-ilmu dasar, membangun kedaulatan pangan, energi kesehatan rakyat, hingga penguasaan teknologi yang menopang indrustri maju.
Baca juga:
Polemik Kenaikan UKT Perguruan Tinggi, Prabowo: Kalau Bisa Gratis
Megawati kemudian menyinggung persoalan kedaulatan pangan hanya didengung-dengungkan. Faktanya justru yang dikedepankan adalah permasalahan impor.
"Kedaulatan pangan hanya didengung-dengung kan dalam kenyataannya dengan selalu alasan tidak mencukupi. Selalu impor impor impor impor," kata Megawati.
Baca juga:
Hasil Rakernas PDIP Minta Megawati Kembali Jadi Ketum
Ia mengaku bukan tak setuju dengan impor, tetapi hal itu jangan terus menerus dilakukan. Pasalnya masih ada pangan yang bisa dikonsumsi sebagai pengganti beras misalnya.
"Karena pertanyaannya seperti nanti kalau problem beras pangan karena global warming sulit, kita mau nyari makannya dari mana? Itu lah instruksi saya yang namanya 10 tanaman ditanam pengganti beras," ungkapnya.
Selain itu, Presiden ke-5 RI ini mengingatkan potensi energi yang bisa dimanfaatkan oleh negara seperti angin, air hingga surya. Lalu persoalan kesehatan rakyat juga harus menjadi perhatian. Yang tak kalah penting juga mengenai pendidikan.
Baca juga:
Nadiem Akan Evaluasi PTN yang Menaikkan UKT Tidak Wajar
Megawati lantas menyinggung persoalan naiknya UKT. Hal itu bahkan menjadi sorotan dan ada di dalam rekomendasi eksternal Rakernas V PDIP. Menurut Megawati masih banyak warga yang tak berkucukupan di Indonesia.
"Tadi di dalam sikap politik (ada), sampai masak sih orang mau pinter aja suruh bayar mahal? Berapa gelintir sih yang orang kaya dibandingkan namanya warga negara kita yang masih belum berpunya?" pungkasnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Megawati Tak Hadiri Upacara HUT ke-80 RI di Istana Negara, Rudy Pastikan Hubungan Beliau dengan Prabowo Baik-Baik Saja

Tepis Rumor Hubungan Retak karena tak Datang ke HUT ke-80 RI, PDIP Ibaratkan Megawati dan Prabowo Kakak Beradik

Hasto Tegaskan Prabowo Masih Percaya Ke Megawati

Megawati Pilih Rayakan HUT RI di Sekolah Partai, Tegaskan Tradisi PDIP Tak Tergantikan

Jadi Sekjen PDIP Lagi, Hasto Tegaskan Bakal Selalu Loyal ke Megawati

Presiden RI ke-5 Megawati Pilih Rayakan Hari Kemerdekaan di Sekolah Partai, Jadi Inspektur Upacara

Panas Dingin Hubungan Megawati-Prabowo Akhirnya Terjawab! Puan Beberkan Alasan Ketum PDIP Tak Hadiri Sidang Tahunan MPR

Prabowo Kasih Pujian dari Soekarno hingga Jokowi, Berhasil Jaga Keutuhan NKRI hingga Selamatkan Indonesia dari Krisis

Megawati Tidak Hadir di Sidang Tahunan MPR, Puan Sebut Dirinya Mewakili Ketum PDIP

Mantan Presiden dan Wapres Hadir di Sidang Tahunan MPR, Tidak Terlihat Megawati Dalam Deretan Kursi
