Sopir Ambulans Sempat Cek Denyut Nadi Brigadir J

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 07 November 2022
Sopir Ambulans Sempat Cek Denyut Nadi Brigadir J

Dokumentasi polisi berjaga di depan rumah dinas Kepala Divisi Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo. ANTARA FOTO/Indrianto Suwarso

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Sejumlah fakta baru tentang kematian Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J terus terungkap dalam persidangan.

Kali ini datang dari sopir ambulans bernama Ahmad Syahrul Ramadan yang mengevakuasi jasad Brigadir J usai tewas ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo.

Saat tiba di rumah dinas Ferdy Sambo, 8 Juli lalu, Ahmad mengaku kaget banyak orang berseragam kepolisian.

Baca Juga:

Cerita Sopir Ambulans Jenazah Brigadir J Dikirimi Pesan Nomor Tak Dikenal

"Di sana ramai dan banyak juga kamera," ujar Ahmad saat menjadi saksi sidang pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Bharada Richard Eliezer di PN Jaksel, Senin (7/11).

Ia awalnya tak tahu bahwa yang hendak dijemputnya adalah jenazah. Pikirnya, ia menjemput orang sakit.

"Saya posisinya depan kaca, belakangnya kolam ikan. Saya berdiri diam nunggu arahan. Menunggu, 'Mas minta tolong evakuasi'. Saya bilang yang sakit yang mana pak, katanya ikutin saja. Saya ikuti police line. Lalu saya terkejut di samping tangga ada jenazah," sambungnya.

"Jenazah sudah di kantong?" tanya hakim.

"Belum. Masih tergeletak berlumuran darah yang mulia," jawab Ahmad.

Hakim bertanya apa yang Ahmad lakukan setelah lihat ada jenazah.

“Saya disuruh salah satu anggota untuk cek nadinya. Saya cek sudah tidak ada nadinya. Memang sudah tidak ada yang mulia,” ujar Ahmad.

Baca Juga:

Petugas Swab hingga Sopir Ambulans Bersaksi dalam Sidang Pembunuhan Brigadir J

Dia mengatakan, jenazah mengeluarkan darah saat diangkat. Namun, Ahmad mengaku tak tahu dari mana darah mengalir.

"Saya enggak ngerti apa keluar dari kepala atau genangan darah. Karena itu juga wajah ditutup masker saya enggak buka-buka yang mulia," ucapnya.

Ahmad mengatakan, ada lubang bekas luka tembak di dada jasad saat itu. Namun, dia tak melihat ada bekas tembak di bagian tubuh lainnya.

Ia juga dibantu sekitar empat orang saat mengangkat jenazah Brigadir J.

"Lalu dimasukkan itu jenazah, karena kakinya terlalu panjang enggak muat di kantong jenazah, saya lipat dikit baru masuk, saya resleting. Saya tarik dikit saya ambil tandu. Saya bawa langsung saya masukin satu per satu. Lalu dibantu diangkat untuk ke mobil," ucapnya.

Singkat cerita, Ahmad diarahkan untuk membawa jenazah ke RS Polri, Kramat Jati.

Dia mengaku ditemani seorang anggota Provos di dalam mobil ambulans.

"Lalu saya jalan di situ ada mobil Provos Pajero, saya di belakangnya. Lalu ada anggota Provos turun. Nanya 'Kamu sama siapa, Mas?' Saya sendiri. Akhirnya saya ditemani di dalam mobil dan saya jalan," ucapnya. (Knu)

Baca Juga:

Polisi Datangi Pertama TKP Penembakan Brigadir J Ungkap Ekspresi Ferdy Sambo

#Kasus Pembunuhan #Pembunuhan
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Kasus Anggota TNI Kopda FH Tersangka Pembunuhan Kacab BRI Masuk Peradilan Militer
Proses peradilan tersangka anggota TNI Kopda FH dalam kasus Pembunuhan Kacab BRI akan disidang di Pengadilan Militer.
Wisnu Cipto - Senin, 15 September 2025
Kasus Anggota TNI Kopda FH Tersangka Pembunuhan Kacab BRI Masuk Peradilan Militer
Indonesia
Kopda FH Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab BRI, TNI dan Polda Metro Bakal Gelar Perkara Bareng
Kapuspen TNI Brigjen Freddy memastikan tersangka Kopda FH saat ini sudah ditahan di Pomdam Jaya.
Wisnu Cipto - Senin, 15 September 2025
Kopda FH Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab BRI, TNI dan Polda Metro Bakal Gelar Perkara Bareng
Indonesia
Motif Penculikan Kepala Cabang BRI tak Kunjung Terungkap, Polisi: Penyidik Masih Lakukan Pendalaman
Motif penculikan Kepala Cabang BRI hingga kini belum terungkap. Polisi mengungkapkan, bahwa penyidik masih terus melakukan pendalaman.
Soffi Amira - Senin, 15 September 2025
Motif Penculikan Kepala Cabang BRI tak Kunjung Terungkap, Polisi: Penyidik Masih Lakukan Pendalaman
Indonesia
Motif Anggota TNI Kopda FH Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kacab BRI karena Uang
Motif keterlibatan Kopda FH dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kacab BRI Cempaka Putih Muhammad Ilham Pradipta.
Wisnu Cipto - Senin, 15 September 2025
Motif Anggota TNI Kopda FH Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kacab BRI karena Uang
Indonesia
Resmi Tersangka, Ini Peran Anggota TNI Kopda FH dalam Pembunuhan Kacab BRI
Saat ini Kopda FH statusnya resmi tersangka dan sudah ditahan
Wisnu Cipto - Jumat, 12 September 2025
Resmi Tersangka, Ini Peran Anggota TNI Kopda FH dalam Pembunuhan Kacab BRI
Indonesia
Oknum TNI Ditangkap dan Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab BRI
Empat di antaranya ditetapkan sebagai aktor utama, yaitu C, DH, YJ, dan AA
Angga Yudha Pratama - Jumat, 12 September 2025
Oknum TNI Ditangkap dan Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab BRI
Indonesia
Kemenlu Tingkatkan Keamanan Diplomat di Peru, Tempatkan Keluarga Zetro Ke Lokasi Lebih Aman
Keluarga Zetro juga telah mendapatkan pengawasan dan penjagaan berlapis dari pihak kepolisian setempat.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Kemenlu Tingkatkan Keamanan Diplomat di Peru, Tempatkan Keluarga Zetro Ke Lokasi Lebih Aman
Indonesia
Tersangka Tim Pengintai Penculikan Kepala Cabang BRI Diringkus di Ungaran
Tersangka RS berperan menyediakan tim pengintai dan tim IT (teknologi informasi).
Wisnu Cipto - Kamis, 28 Agustus 2025
Tersangka Tim Pengintai Penculikan Kepala Cabang BRI Diringkus di Ungaran
Indonesia
Jejak Hitam Otak Pembunuhan Kacab BRI: Pernah Dipenjara Karena Pemalsuan Ijazah Paket C
Pengusaha Dwi Haartono jadi otak pembunuhan Kepala Cabang BRI, Muhammad Ilham Pradipta.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 27 Agustus 2025
Jejak Hitam Otak Pembunuhan Kacab BRI: Pernah Dipenjara Karena Pemalsuan Ijazah Paket C
Indonesia
Sindikat Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Gunakan Tim Pemantau dan IT
Rohmat Sukur atau RS, salah satu orang dari sindikat penculikan dan pembunuhan Kacab BRI, berperan sebagai penyedia tim pantau.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 27 Agustus 2025
Sindikat Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Gunakan Tim Pemantau dan IT
Bagikan