Solusi Jokowi Atasi Polusi Udara di DKI Jakarta
                Presiden Jokowi bersama putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka saat menjamu awak media di Solo, Jawa Tengah, Minggu (28/7) (MP/Ismail)
Merahputih.com - Presiden Joko Widodo angkat bicara soal kualitas udara Kota Jakarta yang dinilai tidak sehat. Jokowi meminta jajaran pemerintah daerah dan warga memulai penggunaan kendaraan listrik untuk mengatasi polusi di Ibu Kota Jakarta.
"Mestinya sudah dimulai, kita harus mulai segera paling tidak transportasi umum, bus-bus nanti akan saya sampaikan ke gubernur, bus-bus listrik dan taksi listrik, sepeda motor yang sudah kita bisa produksi mulai listrik," ujar Presiden Joko Widodo di Jakarta, Kamis (1/8).
Baca Juga: Intip Kecanggihan dan Spesifaki Mobil Listrik Pertama Aston Martin, Rapide E
Untuk diketahui, Kamis (1/8) pagi pukul 09.00 WIB kualitas udara di DKI Jakarta kembali menjadi nomor dua tidak sehat dibandingkan negara-negara lainnya. Tercatat di angka 135 atau masih tidak sehat dengan parameter PM2.5 konsentrasi 59,1 ug/m3 berdasarkan US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara.
Berdasarkan data dari laman resmi AirVisual, kualitas udara di wilayah Jakarta hanya kalah dari Ulaanbaatar, Mongolia, yang berada di urutan pertama, yaitu pada angka 155 dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 64 ug/m3.
AirVisual adalah sebuah aplikasi pengukuran udara global secara real time. Internasional menggunakan AirVisual sebagai pengukuran kualitas udara sebuah kota.
Presiden menyerahkan kepada kepala daerah terkait untuk melakukan terobosan mengatasi polusi udara di Jakarta.
"Skemanya (penggunaan kendaraan listrik) seperti apa terserah gubernur, apakah lewat electronic road pricing yang segera dimulai sehingga orang mau tidak mau masuk ke transportasi umum massal," jelas Jokowi.
Baca Juga: Milenial Indonesia Harus Melek Teknologi Mobil Listrik
Namun Presiden Jokowi tidak meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk melakukan solusi jangka pendek untuk mengurangi tingkat polusi.
"Tanyakan gubernur," jawab Presiden saat wartawan bertanya apakah akan ada hujan buatan menghilangkan polusi di Jakarta. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Udara Jakarta Lebih Berbahaya 10 Kali Lipat dari Batas WHO pada Jumat (31/10), Ini Tips Bertahan Hidup dari Dinkes
                      Cemari Udara dan Air Hujan, Pemprov DKI Cari Landasan Berikan Sanksi Sosial Bagi Warga Pembakar Sampah
                      Picu Hujan Mikroplastik, Wajah Pelaku Bakar Sampah Bakal Dipajang di Medsos DLH Jakarta
                      Jangan Malas Bersih-Bersih! Debu di Rumah Penuh Mikroplastik Jahat yang Siap Mengundang Virus dan Penyakit
                      Udara Jakarta Tidak Sehat Pada Selasa (21/10) Pagi, Terburuk ke-6 Dunia
                      Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
                      Kasus ISPA di Jakarta Terus Meroket, Kenali Gejala dan Penyebabnya
                      Hari Ini Kualitas Udara Serpong Terburuk di Indonesia, Jakarta Nomor 3
                      Hari Ini Udara Jakarta Peringkat Terburuk Dunia Versi IQAir, Data Pemprov Cuma Catat 2 Titik
                      Kendaraan Listrik Makin Marak di Indonesia, DPR Dorong Pemerintah Optimalkan Potensi Bisnis Pergantian Baterai