‘Social Distancing’ Juga Diterapkan Pada Hewan Peliharaan


Hewan juga harus menerapkan pembatasan sosial. (Foto: Unsplash/Wyatt Ryan)
AMERIKA Serikat melalui Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah memperbarui pedoman jarak sosial dengan memasukkan hewan peliharaan.
Badan federal itu merekomendasikan agar orang memperlakukan hewan peliharaan dengan kebijakan menjaga jarak. Tujuannya untuk melindungi mereka dari kemungkinan terinfeksi dengan membatasi interaksi hewan dengan manusia dan hewan di luar rumah.
Baca juga:
'Museum of the Dog', Koleksi Seni Rupa K-9 Terbesar di Dunia

Pemilik hewan peliharaan didesak untuk memelihara kucing di dalam ruangan jika memungkinkan, dan mengajak anjing berjalan-jalan sambil menjaga jarak setidaknya 1,8 meter dari orang atau binatang lain.
Melansir laman T+L, CDC menyarankan para pemilik hewan peliharaan untuk tidak mengunjungi taman anjing dan tempat umum lainnya yang sebagian besar manusia dan hewan berkumpul dan beraktivitas.
Selain itu, pihak agensi mengatakan, orang diduga tertular atau telah dites positif COVID-19 harus menghindari kontak dengan hewan peliharaan, termasuk mengelus, memeluk, dicium atau dijilat, dan berbagi makanan atau tempat tidur.
Orang sakit di luar pandemi pun harus mengenakan masker penutup wajah dan mencuci tangan sebelum dan setelah berinteraksi dengan hewan peliharaan. CDC juga tidak merekomendasikan orang tertular COVID-19 membawa hewan peliharaan mereka sendiri ke klinik hewan. Rekomendasi baru ini dikeluarkan setelah beberapa hewan di Amerika Serikat dinyatakan positif COVID-19.
Baca juga:

Kasus pertama yang dilaporkan di AS adalah harimau dengan penyakit pernapasan di Kebun Binatang Bronx, New York City pada awal April. Sejak itu, empat harimau lagi dan tiga singa di kebun binatang itu dinyatakan positif COVID-19.
Pekan lalu, dua kucing di New York menjadi hewan peliharaan pertama di AS terjangkit. CDC dan Departemen Pertanian Amerika Serikat mengumumkan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa kedua kucing tersebut diharapkan dapat sembuh.
Baru-baru ini, seekor anjing di North Carolina dinyatakan positif terkena virus. CDC mengetahui sejumlah kecil hewan peliharaan, termasuk anjing dan kucing terinfeksi virus. Penyebaran COVID-19 kebanyakan terjadi setelah kontak dekat dengan orang-orang positif COVID-19. Hanya beberapa hewan yang dilaporkan positif menunjukkan tanda-tanda penyakit.
Badan itu juga mengatakan di situsnya masih mempelajari penyebaran virus pada hewan. Namun awalnya COVID-19 berasal dari sumber hewan dan terutama menyebar ke orang. Namun sepertinya virus itu dapat menyebar dari orang ke hewan dalam beberapa situasi.
Meski begitu, CDC menyatakan di Amerika Serikat, tidak ada bukti hewan memainkan peran penting dalam penyebaran COVID-19. (lgi)
Baca juga:
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga

Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam

Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator

Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan

Anggota DPRD Provinsi DKI Dorong Taman di Jakarta Ramah Hewan

Babi Viral Pejaten Gegerkan Warga! Begini Nasibnya Supaya Tak Ada 'Anak Babi' Susulan

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
