Soal Sumber Waras, Ini Jawaban Sandi
RS Sumber Waras (foto: rssumberwaras.com)
MerahPutih.com - Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebutkan bahwa pengadaan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras, Jakarta Barat menimbulkan kerugian negara sebesar Rp 191 miliar.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pihak RS Sumber Waras mempunyai dua pilihan yang pertama pengembalian uang sebesar Rp 191 miliar dan kedua dibatalkan pembelianya.
"Sumber waras harus mengembalikan Rp 191 miliar sebagia kelebihan bayar karena ini dinilai yang sudah ditetapkan BPK atau dibatalkan pembelianya", ucapnya.
Pria yang akrab dipanggil Sandi ini menuturkan bila polemik itu belum selesai dari permasalahannya, maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) tak akan menindaklanjuti pembangunan rumah sakit tersebut.
"Jadi sebelum itu clear dari permasalahanya, dari segi akuntansi dan legalitasnya kami belum bisa menindaklanjuti pembangunan rumah sakit", jelasnya.
Politisi Partai Gerindra itu juga berharap agar masalah ini cepat terselesaikan, agar tidak menggangu layanan kesehatan bagi warga DKI Jakarta.
"Semoga ini cepat selesai masalahnya, agar warga DKI tidak terganggu kesehatanya dan sesuai dengan road to WTP", tandasnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
KPK Ingatkan Langkah Yang Perlu Ditempuh Pemda DKI Gunakann Tanah Bekas RS Sumber Waras
Pramono Pastikan Lahan RS Sumber Waras tak Bermasalah, KPK Hentikan Penyelidikan Dugaan Korupsi
Usai Konsultasi ke KPK, Pramono Anung Putuskan Bangun RS di Lahan Sumber Waras pada 2026
Tak Lagi Dibidik, KPK Izinkan Pramono Bangun RS Tipe A di Lahan Sumber Waras
Pramono Ogah Lepas Lahan RS Sumber Waras, Harga Tanahnya Naik 2 Kali Lipat
Temui Jokowi di Solo, Sandiaga Ngaku Konsultasi agar PPP Masuk Parlemen
Ridwan Kamil Bertemu Sandiaga Uno di Masa Tenang Pilkada Jakarta
Akhiri Tugas sebagai Menteri, Sandiaga Uno Berpeluang Jadi Sekjen UNWTO
Jumlah Penonton MotoGP Indonesia di Mandalika Ditarget Tembus 120 Ribu
Reza Arap Ikhlas bila Kemenparekraf enggak Jadi Reimburse