Soal Pencantuman Aliran Kepercayaan di KTP, PGI Berseberangan dengan MUI

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Minggu, 21 Januari 2018
Soal Pencantuman Aliran Kepercayaan di KTP, PGI Berseberangan dengan MUI

Ilustrasi KTP. Foto: diskominfo.pasuruankab.go.id

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal kewajiban pencantuman aliran kepercayaan dalam KTP sempat menimbulkan polemik sebagian tokoh agama khusus MUI.

Majelis Ulama Indonesia berpendapat, pencantuman aliran kepercayaan dalam KTP melukai perasaan umat islam karena mensejajarkan agama dengan aliran kepercayaan.

Di samping itu, pencantuman dinilai akan mengganggu stabilitas tatanan yang sudah ada. Namun, belakangan MUI mulai melunak, menerima dengan catatan. Aliran kepercayaan tidak boleh disejajarkan dengan agama.

Berbeda dengan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), yang sejak awal memperjuangkan itu.

"Saya kira dari awal PGI memperjuangkan itu kita bersyukur MK mengabulkan gugatan itu. Tapi MUI agak resisten," kata Kepala Humas PGI Jerry Sumampouw saat berbincang santai, di Jakarta, Minggu (20/1).

Menurutnya, persoalan agama dan keyakinan merupakan hak pribadi, menganut suatu agama adalah hal yang privat, otonom sehingga tidak boleh diganggu gugat. Jadi, kalau ada kekhawatiran pemeluk agama akan berbondong-bondong pindah ke penghayat diakuinya itu adalah hal yang berlebihan.

"Saya kira kekhawatiran itu agak asumtif ya. Misalnya nanti akan berkurang penganutnya, itu kalau betul terjadi artinya semua agama akan berkurang. Kalau kita gak ada masalah. Karena itu kan private otonomi dan tidak bisa diganggu, dia bebas," terang Jerry.

Dia pun mempersilahkan bagi siapapun untuk memilih keyakinannya masing-masing tanpa ada paksaan sedikitpun.

"Kalau ada orang Kristen menjadi penganut kepercayaan yang pindah oke-oke saja, mungkin dengan itu dia akan lebih baik," ucap dia.

Sebelumnya MK mengabulkan gugatan atas pasal 61 UU No. 23 Tahun 2006 dan pasal 64 UU no. 24 tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan yang mewajibkan mengisi kolom agama di KTP. Dengan demikian, penganut kepercayaan dibolehkan mencantumkan alirannya dalam kolom agama. (Fdi)

#Agama Besar #E-KTP #MUI #PGI
Bagikan
Ditulis Oleh

Fadhli

Berkibarlah bendera negerku, tunjukanlah pada dunia.

Berita Terkait

Olahraga
MUI Tolak Keikusertaan Tim Israel dalam Kejuaraan Dunia Senam di Jakarta
Seruan aksi penolakan merupakan bentuk dukungan MUI terhadap perjuangan Palestina dan sejalan dengan amanat konstitusi Indonesia.
Wisnu Cipto - Rabu, 08 Oktober 2025
MUI Tolak Keikusertaan Tim Israel dalam Kejuaraan Dunia Senam di Jakarta
Indonesia
Insiden Ambruknya Ponpes Al Khoziny, MUI Minta Infrastruktur Bangunan Segera Dicek
MUI angkat suara soal insiden ambruknya Ponpes Al Khoziny. MUI pun meminta infrastruktur bangunan segera dicek.
Soffi Amira - Sabtu, 04 Oktober 2025
Insiden Ambruknya Ponpes Al Khoziny, MUI Minta Infrastruktur Bangunan Segera Dicek
Indonesia
MUI Dorong Sanksi Tegas Aksi Gabungan Arab-Islam dan Barat untuk Akhiri Kekejaman Israel di Gaza
Anwar Iskandar juga berharap para pemimpin di Timur Tengah dapat mengesampingkan ego masing-masing dan bersatu
Angga Yudha Pratama - Selasa, 16 September 2025
MUI Dorong Sanksi Tegas Aksi Gabungan Arab-Islam dan Barat untuk Akhiri Kekejaman Israel di Gaza
Indonesia
Ingatkan Ada Konsekuensi Hukum, MUI Serukan Setop Penjarahan Saat Demo
Aksi penjarahan yang dilakukan massa pendemo mendapatkan sorotan tajam dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Wisnu Cipto - Minggu, 31 Agustus 2025
Ingatkan Ada Konsekuensi Hukum, MUI Serukan Setop Penjarahan Saat Demo
Indonesia
MUI Ingatkan DPR dan Pejabat Jangan Bicara Yang Bisa Menyinggung Rakyat
Masduki menekankan agar para anggota DPR RI tidak menyampaikan ucapan-ucapan atau tindakan yang bisa membuat masyarakat tersinggung.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 29 Agustus 2025
MUI Ingatkan DPR dan Pejabat Jangan Bicara Yang Bisa Menyinggung Rakyat
Indonesia
Setnov Wajib Lapor Sebulan Sekali ke Penjara Sampai 2029, Bisa Dihukum Kembali jika Langgar Aturan
Novanto diwajibkan untuk melapor ke Balai Pemasyarakatan terdekat
Angga Yudha Pratama - Minggu, 17 Agustus 2025
Setnov Wajib Lapor Sebulan Sekali ke Penjara Sampai 2029, Bisa Dihukum Kembali jika Langgar Aturan
Indonesia
Soroti Dugaan Korupsi Kuota Haji, Wakil Ketua MUI Tekankan Pentingnya Analisis Komprehensif
Anwar Abbas menyarankan agar kritik terhadap penyelenggaraan haji 2024 didasarkan pada perhitungan matematis.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 16 Agustus 2025
Soroti Dugaan Korupsi Kuota Haji, Wakil Ketua MUI Tekankan Pentingnya Analisis Komprehensif
Indonesia
PGI Kecam Aksi Pembubaran Rumah Doa di Padang Sebagai Racun Intoleransi
Sikap intoleransi masih mengakar di berbagai sudut negeri Indonesia
Wisnu Cipto - Senin, 28 Juli 2025
 PGI Kecam Aksi Pembubaran Rumah Doa di Padang Sebagai Racun Intoleransi
Indonesia
Hampir 2 Ribu Rumah Subsidi Diberikan ke Tokoh Spiritual, Guru Ngaji, dan Dai
Saat ini ada backlog atau kesenjangan antara kebutuhan dan pasokan sebanyak 9,9 juta rumah.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 27 Juli 2025
Hampir 2 Ribu Rumah Subsidi Diberikan ke Tokoh Spiritual, Guru Ngaji, dan Dai
Indonesia
MUI Jatim Resmi Keluarkan Fakta Haram Sound Horeg dengan Beberapa Catatan
MUI Jatim juga meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk membuat peraturan tentang penggunaan alat pengeras suara mulai dari perizinan, standar penggunaan, dan sanksi sound horeg.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 16 Juli 2025
MUI Jatim Resmi Keluarkan Fakta Haram Sound Horeg dengan Beberapa Catatan
Bagikan