Soal Pelacuran, Ahok Harus Belajar Dari Bang Yos dan Bu Risma


Ilustrasi Prostitusi (MerahPutih/Alfi Rahmadhani)
MerahPutih Megapolitan - Politikus Partai Gerindra Prabowo Soenirman mengecam ide dan wacana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok terkait rencananya melakukan legalisasi pelacuran dan memberikan sertikat kepada para pelacur.
Menurut politikus Kebon Sirih tersebut, lokalisasi pelacuran bukan sebagai solusi terbaik untuk meredam dan mereduksi praktek pelacuran yang terjadi di ibukota. Prabowo juga menegaskan bahwa Ahok harus belajar dari Gubernur DKI Jakarta sebelumnya Letjen TNI (Purn) Sutiyoso dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Kedua tokoh tersebut menutup lokalisasi pelacuran.
"Saya kira Ahok harus belajar dari Bang Yos dan bu Risma," kata Prabowo baru-baru ini.
Sekedar informasi, lokalisasi Kramat Tunggak secara resmi ditutup oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso (Bang Yos) pada tahun 1999 silam. Usai diratakan dengan tanah lokalisasi Kramat Tunggak dibangun Jakarta Islamic Centre.
Lokalisasi Kramat Tunggak sendiri pertama kali diresmikan oleh Gubernur Jakarta, Letjen TNI (Purn) Ali Sadikin pada tahun 1970. Selama puluhan tahun lokalisasi Kramat Tunggak menjadi area transaksi syahwat antara pelacur dan lekaki hidung belang. Lokalisasi Kramat Tunggak berdiri di Kelurahan Tugu Utara, kecamatan Koja, Kotamadya Jakarta Utara dengan areal seluas 109.435 M2.
Sedangkan lokalisasi Dolly resmi ditutup pemerintah kota Surabaya pada tanggal 18 Juni 2014. Lokalisasi pelacuran yang berdiri sejak tahun 1967 silam secara resmi ditutup oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Wali Kota Surabaya yang akrab disapa Risma menjelaskan bahwa pihaknya sudah berfikir matang untuk menutup lokalisasi yang konon disebut-sebut sebagai lokalisasi di Asia Tenggara. Setelah menutup lokalisasi pelacuran, pihaknya lantas memberdayakan para pelacur dengan menjadikan Dolly sebagai pusat ekonomi kerakyatan.
Risma juga menggandeng Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kementrian Sosial (Kemensos) untuk memberikan pesangon dan pelatihan kepada ratusan wanita sundal dari berbagai daerah di Indonesia. Kemensos sendiri memberikan bantuan sebesar Rp 7 miliar dan Pemprov Jawa Timur memberikan bantuan senilai Rp 1,5 miliar kepada para wanita sundal yang terkena dampak langsung dari penggusuran lokalisasi Dolly. (bhd)
BACA JUGA:
Ahok Bakal Sertifikasi Pelacur
Wow, Jakarta Bakal Punya Apartemen Sundal
Apes, Pacaran di Kamar Kos Digerebek Aparat
Guru Besar UIN Yogyakarta: Lokalisasi Pelacuran Logika Tolol
Polda Tertibkan Situs Pelacuran Online di Jejaring Sosial
Makam Janda Bohay di Bukit Tengkorak Bikin Bulu Kuduk Merinding
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Belum Tertarik Jabat Komisaris BUMD DKI, Ahok: Enakan Begini, Free Man

Bertemu Gubernur Pramono, Ahok Ngobrol soal Pajak Bumi dan Bangunan

Tak Persoalkan Tunjangan Perumahan Anggota DPR Rp 50 Juta, Ahok: Asalkan Bekerja Profesional

[HOAKS atau FAKTA]: Ahok Singgung Nama Jokowi dalam Kasus Korupsi Pertamina
![[HOAKS atau FAKTA]: Ahok Singgung Nama Jokowi dalam Kasus Korupsi Pertamina](https://img.merahputih.com/media/ae/a4/e7/aea4e7c3ad726339e616e8f2ad00d00f_182x135.jpeg)
Ahok Diperiksa soal Kasus Korupsi Lahan di Cengkareng, Sebut tak Tahu Detail

Kembali Diperiksa Bareskrim, Ahok: Tambahan BAP

Pramono Pertimbangkan Usulan Ahok Soal Insentif Voucher Belanja untuk Peningkatan Pengguna Transportasi Umum

DPRD DKI Usul Pembentukan BUMD Parkir, Ahok: Harus Berbasis Digital dan Cashless agar Tercatat

Tunjuk Sutiyoso hingga Cak Lontong Jadi Komisaris Ancol, Pramono: Siapa Sih yang Meragukan?

Mantan Komisaris Utama Pertamina Ahok Diperiksa Sebagai Saksi Korupsi Pertamina di Kejagung
