Soal Dugaan Beras Oplosan Food Station, Pramono: Tidak Boleh Ditutup-tutupi


Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo. (Dok. Pemprov DKI)
MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan pihaknya tak akan menutup-nutupi soal dugaan beras oplosan milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Food Station Tjipinang Jaya.
Pramono mengaku, dirinya juga sudah berkomunikasi langsung dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman terkait hal itu.
"Saya berkomunikasi dengan Menteri Pertanian. Apa pun yang menjadi arahan dan sekaligus temuan, maka saya bilang tidak boleh ditutup-tutupi," kata Pramono di Jakarta, Rabu (23/7).
"Semua harus bertanggung jawab, karena bagi saya sendiri keterbukaan itu menjadi penting," sambungnya.
Politikus PDI Perjuangan ini menekankan bahwa Food Station memiliki peran vital dalam menstabilkan harga kebutuhan pokok di ibu kota. Ia menyadari bahwa pengelolaan distribusi pangan memang dilakukan oleh badan usaha tersebut, tetapi dampaknya langsung terasa oleh warga Jakarta.
Baca juga:
"FS Tjipinang itu salah satu yang menjaga harga. Saya berkepentingan dan bertanggung jawab untuk itu. Karena kalau harga melonjak, inflasi naik, ya warga Jakarta yang kena," urainya.
Saat ditanya mengenai kemungkinan adanya pelanggaran hukum dalam pengelolaan lembaga itu, Pramono enggan berspekulasi.
Ia menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti jika ditemukan indikasi pelanggaran.
"Kalau terbukti ya itu nanti urusan aparat penegak hukum. Saya tidak mau ikut campur," ucapnya.
Ia menegaskan bahwa pengendalian harga dan stabilitas pasokan merupakan mandat langsung yang harus dikawal secara serius oleh semua pihak. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pramono Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Sudah Ada 2 Lokasi yang Disegel

Pengamat tak Terima Pasar di Jakarta Kumuh, Sebut Perbaikan Sudah Terlihat Jelas

Bapanas Minta Seluruh Pihak Waspada Jelang Akhir Tahun, Cadangan Pangan Pemerintah Ibarat 'Rem dan Gas'

Sidak Parkir Ilegal dan Dugaan Pengemplangan Pajak, Pramono Anung Tegaskan Komitmennya Jadika Jakarta Kota yang Lebih Tertib dan Teratur

MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama

Jakarta masih Sering Kebakaran, Legislator PSI Pertanyakan Program 1 RT 1 APAR

Soal Rencana Perubahan Status PAM Jaya Jadi Perseroda, PWNU Minta Pelayanan Publik Jadi Prioritas Utama

Sekolah Lansia Jadi Prioritas, Gubernur Pramono: Saatnya Beri Ruang Bahagia bagi Warga Senior

Pramono Tanggapi Gerakan Publik Menolak Pejabat Pakai Strobo

1.618 Lansia Diwisuda di TMII, Pecahkan Rekor Wisudawan Terbanyak
