Skincare Topikal atau Injeksi, Mana yang Lebih Bagus?


Ilustrasi perawatan kulit. (Pexel/ Andrea Piacquadio)
MerahPutih.com - Ada dua jenis penggunaan skincare yakni oles alias topikal dan injeksi. Teknik-teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Penggunaan skincare harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kulit masing-masing individu. Melansir Healthline, berikut kelebihan dan kekurangan masing-masing metode tersebut:
1. Skincare topikal
Teknik skincare ini paling umum dilakukan oleh orang-orang. Di mana produk skincare-nya dicolek lalu diaplikasikan langsung di atas kulit.
Bentuknya macam-macam, yaitu krim, serum, dan losion. Bahan aktif di dalamnya dapat membantu mengatasi masalah seperti jerawat, hiperpigmentasi, atau penuaan dini dengan bekerja pada lapisan luar kulit.
Kelebihan utama penggunaan skincare oles adalah risiko efek samping yang sangat minim. Kalaupun ada, risiko efek samping skincare topikal cenderung ringan, misalnya hanya sebatas iritasi kulit atau alergi terhadap bahan tertentu.
Baca juga:
Metode perawatan kulit yang satu ini juga non-invasif alias tak melibatkan prosedur medis yang menyakitkan. Tak hanya itu, skincare topikal berbiaya lebih terjangaku ketimbang injeksi.
Dengan begitu, skincare ini cocok untuk penggunaan setiap hari tanpa perlu mengalami ketidaknyamanan atau rasa sakit. Namun hasil skincare topikal bisa lebih lambat dibandingkan dengan injeksi.
Bahan aktif dalam produk mungkin tidak meresap sempurna, sebab kandungan yang kurang aktif atau daya serap bahan aktif yang tidak manjur. Sehingga efektivitasnya bisa terbatas dan membutuhkan waktu lebih lama untuk terlihat.
2. Skincare Injeksi
Contoh paling umum skincare injeksi adalah botok, filler, atau injeksi vitamin. Yaitu memasukkan bahan aktif ke dalam lapisan kulit atau otot.
Karena bahan aktif bekerja dengan baik maka memberikan hasil yang lebih cepat.
Hasil dari injeksi dapat signifikam dan mampu bertahan selama beberapa bulan, tergantung pada jenis bahan aktif yang dimasukkan dalam perawatan yang dilakukan.
Baca juga:
Menepuk-Nepuk Skincare tak Serta-Merta Bikin Perawatan Efektif
Hal ini karena memungkinkan bahan aktif mencapai lapisan kulit yang lebih dalam, di mana inilah kelebihannya jika dibandingkan dengan skincare topikal.
Prosedur injeksi bersifat invasif. Bisa menimbulkan rasa sakit, memar, bengkak, atau bahkan ada pula risiko komplikasi lainnya jika tidak dilakukan oleh profesional yang berpengalaman.
Sebelum menentukan jenis perawatan, topikal atau injeksi, seseorang harus sekali mengkonsuktasikan kondisi tubuh terhadap risiko reaktif dari penggunaan jenis skincare. Sehingga seseorang tahu bagaimana tindakan preventif bisa dilakukan. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Teknologi Ultra ThinVeil dari Wardah Bikin Sunscreen Terasa Ringan dan Wudu-Friendly

Kenapa Kulit Paling Pertama Kayak Kelihatan Tua? Simak Penjelasannya

Putusan Sela Tolak Eksepsi Nikita Mirzani, Kasus Peras Bos Skincare Rp 4 M Lanjut

Dukung Generasi Muda, Jenama Kecantikan Lokal Ini Hadirkan Brightening Serum Bersama Hearts2Hearts

Terobosan Formula Skincare Maju Pesat, Sayang Packaging tak Inklusif

Skincare GlowGlowing Palsu Beredar Murah di Marketplace, Pelaku Pakai Racikan Tapioka

Gen Z dan Milenial Lebih Pilih Skincare Lokal, Potensial Banget Berkembang

Sustainable Natural, Kiblat Tren Kosmetik Indonesia

Laki-Laki Juga Perlu Skincare, ini Rekomendasi dari Keem

Duduk Perkara Nikita Mirzani Terancam 20 Tahun Bui Buntut Kasus Pemerasan Bos Skincare Rp 4 Miliar
