Siswa SD Sudah Merokok, Salah Siapa?

Muchammad YaniMuchammad Yani - Kamis, 25 Desember 2014
Siswa SD Sudah Merokok, Salah Siapa?

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Kesehatan – Semakin berkembangnya jaman, berkembang pula pola pikir anak. Apa yang mereka lihat, dengan mudah mereka akan menirukannya, contohnya merokok.

Saat ini anak-anak dibawah umur sudah tercemar dengan hal-hal negatif tanpa diketahui orangtua mereka. Apa yang mereka lakukan di luar rumah, belum tentu orangtua mereka tahu. Rokok menjadi barang yang paling mudah ditemukan, entah hanya untuk bergaya atau menganggap dirinya itu sudah dewasa.

Usia mulai merokok pada usia anak mengalami peningkatan, demikian pula umur merokok pada usia remaja dan dewasa muda.

Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 dan 2010. Telah terjadi peningkatan usia mulai merokok pada usia yang lebih muda tahun 2007. Adapun usia pertama kali merokok pada usia 5-9 tahun sebesar 1,2%, pada usia 10-14 tahun sebesar 10,3%, pada usia 15-19 tahun sebesar 33,1%, pada usia 20-24 tahun sebesar 12,1%, pada usia 25-29 tahun sebesar 3, 4%, dan pada usia lebih dari 30 tahun sebesar 4%.

pada tahun 2010 Riskesdas menyimpulkan telah terjadi peningkatan, usia pertama kali merokok pada usia 5-9 tahun sebesar 1,7%, pada usia 10-14 tahun sebesar 17,5%, pada usia 15-19 tahun sebesar 43,3%, pada usia 20-24 tahun sebesar 14,6%, pada usia 25-29 tahun sebesar 4,3%, dan pada usia lebih dari 30 tahun mengalami penurunan sebesar 3,9%.

Hasil penelitian lain di Indonesia tahun 2003 menunjukkan ada 31% orang mulai merokok di usia 10-17 tahun, 11% pada usia 10 tahun atau kelas V dan VI SD. Penelitian di salah satu SMA di Medan diketahui sekitar 40% dari murid laki-laki adalah perokok. Selanjutnya, di Jakarta Selatan 80% anak umur 12-18 tahun telah menjadi perokok.

Data dari Global Youth Tobacco Survey (GYTS) yang diselenggarakan oleh World Health Organization (WHO) tahun 2009, membuktikan jika 24,5% anak laki-laki dan 2,3 % anak perempuan berusia 13-15 tahun di Indonesia adalah perokok.

Secara umum faktor penyebab seseorang merokok dibagi menjadi 3 yaitu faktor farmakologis, yaitu salah satu zat didalam rokok yang dapat mempengaruhi perasaan atau kebiasaan. Selanjutnya faktor sosial yaitu lingkungan disekitar perokok seperti teman, orangtua, saudara dan sebagainya yang merokok disekelilingnya. Faktor yang ketiga adalah faktor psikologis, rokok dianggap dapat meningkatkan konsentrasi dan anggapan hebat bagi anak laki-laki yang berani merokok. Disamping itu faktor lain yang dapat mempengaruhi kebiasaan merokok adalah pengaruh iklan, baik di TV maupun di luar TV (spanduk, poster, dll).

Perilaku seseorang juga tidak lepas dari faktor pendorong berupa pengetahuan, sikap, motivasi dan
persepsi. Faktor pemungkin berupa ketersediaan sarana prasarana, keterjangkauan, serta peraturan terkait dan faktor penguat terjadinya perilaku adalah orang tua, teman sebaya, guru dan lain-lain.

Pada umumnya, anak Sekolah Dasar (SD) merupakan usia yang paling mudah meniru lingkungan sekitar. Ketika mereka melihat disekelilingnya ada orang sebaya mereka merokok, sudah dipastikan ia akan dengan mudah menirukannya.

Sebagian besar alasan anak-anak mulai mencoba merokok adalah coba-coba dan sebagian kecil karena dipaksa teman. Hal tersebut menunjukkan motivasi merokok pada anak umumnya karena adanya dorongan dari rasa ingin tahu, adanya persepsi positif tentang rokok dan pengaruh teman. Karena teman sangat berperan penting dalam perkembangan anak.

Larangan merokok untuk anak usia SD seharusnya sudah menjadi tanggung jawab kedua orangtuanya. Selain itu, penjual rokok juga sangat berperan penting dalam mencegah pembelian rokok anak SD.

#Indonesia #Anak SD Merokok
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Dunia
Dari Negara Pengamat Jadi Anggota Negara Penuh ASEAN, Perjalan Panjang 14 Tahun Timor Leste
Sejak melepas diri dari Indonesia dan merdeka sebagai negara berdaulat 20 Mei 2002, Timor Leste telah mengajukan diri untuk menjadi anggota ASEAN.
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
Dari Negara Pengamat Jadi Anggota Negara Penuh ASEAN, Perjalan Panjang 14 Tahun Timor Leste
Berita Foto
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Suasana pembangunan gedung perkantoran di Kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (23/10/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 23 Oktober 2025
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Berita Foto
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisal Nurofiq (dari kiri) bersama dengan Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional & Kerjasama Multilateral Mari Elka Pangestu dan Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno saat acara Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 21 Oktober 2025
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Indonesia
14 Truk Bantuan Indonesia untuk Warga Palestina Berhasil Masuk Gaza
Truk bantuan logistik dari Indonesia untuk warga Palestina berhasil masuk ke Gaza, melalui jalur kemanusiaan.
Wisnu Cipto - Jumat, 26 September 2025
14 Truk Bantuan Indonesia untuk Warga Palestina Berhasil Masuk Gaza
Dunia
Prabowo Beri Sinyal Indonesia Dukung Qatar yang Baru Diserang Israel
Presiden menekankan pentingnya solidaritas internasional dalam merespons serangan yang mengancam stabilitas kawasan.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Prabowo Beri Sinyal Indonesia Dukung Qatar yang Baru Diserang Israel
Indonesia
Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup
Kesewenang-wenangan dan kesombongan kaum elite yang sudah memuakkan publik membuat amuk massal menjadi sangat brutal.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup
Travel
Kartu Kuning 2 Tahun Berakhir, Geopark Kaldera Toba Kembali Raih Status Kartu Hijau UNESCO
Status kartu kuning yang diberikan UNESCO kepada Taman Bumi (Geopark) Kaldera Toba di Sumatera Utara sejak 2023 silam akhirnya resmi berakhir.
Wisnu Cipto - Rabu, 10 September 2025
Kartu Kuning 2 Tahun Berakhir, Geopark Kaldera Toba Kembali Raih Status Kartu Hijau UNESCO
Indonesia
Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, Umat Islam Diimbau Salat Khusuf
Umat Islam dapat menjadikan peristiwa ini sebagai refleksi spiritual.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, Umat Islam Diimbau Salat Khusuf
Indonesia
Fenomena Gerhana Bulan Total Terlihat Langit Indonesia 7-8 September 2025, Bisa Nonton Live Stream Loh di Link Ini
Fase total gerhananya bakal berlangsung sekitar 1 jam 22 menit.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Fenomena Gerhana Bulan Total Terlihat Langit Indonesia 7-8 September 2025, Bisa Nonton Live Stream Loh di Link Ini
Indonesia
Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, ini Jadwal dan Lokasi Pengamatannya
Gerhana bulan total terjadi karena matahari-bumi-bulan sedang berada pada satu garis lurus.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
 Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, ini Jadwal dan Lokasi Pengamatannya
Bagikan