Siswa Bercanda soal Palestina, Akan Dibina dan Wajib Lapor ke Guru BK


Plt Kepala Disdik DKI Jakarta Budi Awaluddin bersama pejabat Disdik DKI. (Dok.Humas Pemprov DKI)
MerahPutih.com - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mengambil langkah cepat untuk menangani permasalahan video viral lima remaja yang bercanda soal Palestina di sebuah restoran cepat saji. Dilaporkan lima pelajar tersebut berasal dari empat sekolah yang berbeda.
Selain memanggil para siswa yang terlibat, Disdik juga langsung melakukan rapat koordinasi dengan Mabes Polri, Polda Metro Jaya, Kanwil Kementerian Agama DKI Jakarta, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemkumham) DKI Jakarta, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta, serta kepala sekolah dari empat sekolah tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Disdik DKI Jakarta Budi Awaluddin mengatakan, pihaknya meminta maaf atas tindakan yang dilakukan pelajar dari empat SMP berbeda ini yang telah menyinggung masyarakat Indonesia.
"Kami, atas nama orang tua siswa yang terkait video viral tersebut, juga atas nama para siswa, memohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian yang menyinggung masyarakat Indonesia," kata Budi Awaluddin di Jakarta, Kamis (13/6).
Baca juga:
Budi mengungkapkan, rapat koordinasi dengan sejumlah pihak itu telah menghasilkan kesepakatan bersama, yaitu melakukan beberapa langkah untuk membina sekaligus melindungi para siswa dari potensi perundungan, baik di lingkungan sekolah maupun rumah.
Para siswa wajib lapor selama satu minggu kepada guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah masing-masing. Kemudian, Disdik akan memberikan pembinaan karakter dan wawasan kebangsaan kepada para siswa, orang tua dan sekolah tersebut.
"Guru BK akan memberikan pembinaan selama satu minggu kepada siswa-siswa tersebut. Kami juga menyiapkan konselor dari Dinas PPAPP DKI Jakarta dan KPAI untuk mendampingi mereka selama pembinaan," papar Budi.
Selain itu, Kanwil Kemkumham DKI Jakarta, pihak kepolisian, Kanwil Kementerian Agama, Badan Kesbangpol, dan KPAI juga akan melakukan pembinaan kepada para siswa tersebut selama satu minggu di sekolah.
Pembinaan juga diberikan kepada seluruh sekolah yang terlibat, orang tua dan seluruh siswa di sekolah tersebut.
Baca juga:
Pemkot Tangerang Syaratkan Rekomendasi Psikolog Bagi Calon Siswa SD
"Kegiatan pembinaan akan diisi dengan penyampaian materi nilai-nilai pengembangan karakter dan kebangsaan bagi para siswa, guru, orang tua dan seluruh pihak di sekolah," terang Budi.
Budi berharap, dengan pembinaan pengembangan karakter dan kebangsaan ini, rasa toleransi, kerukunan, persatuan dan kesatuan dapat terjalin, baik dalam diri para siswa dan orang tua maupun seluruh pihak di sekolah. Sehingga, kejadian seperti video viral yang menyinggung masyarakat Indonesia itu tidak terjadi lagi.
Pembinaan ini dilakukan juga sebagai langkah untuk mencegah perundungan terhadap para siswa tersebut.
"Kita tetap harus melindungi mereka dan memulihkan mental mereka. Pembinaan ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan kebangsaan dan pengetahuan penggunaan digital yang bijak. Hal ini akan menjadi pembelajaran bagi kami tentang pentingnya pembinaan pengembangan karakter kepada para siswa," pungkas Budi. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi

Disdik DKI Jakarta akan Tambah Ratusan Yayasan Pendidikan untuk Program Sekolah Swasta Gratis
Banyak Siswa Keracunan, DPR Minta Kualitas Bahan Makan Bergizi Gratis Diaudit

Sederet Aktivitas MPLS Siswa-siswi Sekolah Rakyat SRMA 10 di Jakarta

Bentak Wartawan saat Ditanya soal SPMB, Kadisdik DKI Jakarta: Gue Capek Banget

Tahap Pertama SPMB 2025 di DKI Jakarta Berjalan Lancar, Kendala Juga Banyak Berkurang

Legislator Temukan Kejanggalan di Proses SPMB, Minta Sistem Dibongkar Habis
Catatan Seleksi Penerimaan Murid 2025 Baru Versi KPK, Pungutan Liar dan Transparasi Bakal Jadi Masalah

Proyek Rehabilitasi Sekolah Banyak Kejanggalan, Komisi E DPRD DKI Jakarta Sebut Ada Fasilitas yang Rusak

Siswa Jawa Barat Melanggar Jam Malam Masuk Barak Militer dan Dapat Surat Peringatan Kepala Sekolah
