Setelah Karhutla dan Hujan Es, Australia Diserang Laba-Laba Paling Beracun di Dunia


Laba-laba funnel-web merupakan laba-laba paling beracun di dunia (Foto: Twitter/@SVMahony)
SETELAH berbagai bencana menghantam beberapa kota Australia, pejabat satwa liar memberi pesan peringatan kepada penduduk terhadap ancaman laba-laba funnel-web. Penjaga reptil di Australian Reptile Park, Rumsey, mengatakan dalam sebuah video yang diunggah pada halaman Facebook taman itu bahwa laba-laba funnel-web berpotensi menjadi salah satu laba-laba paling berbahaya di planet ini untuk manusia.
Baca juga:
Prof. Dieter Hochuli, anggota terkemuka dari the Integrative Ecology Group di Universitas Sydney, mengatakan bahwa peningkatan aktivitas laba-laba disebabkan oleh kombinasi faktor.
Australia mengalami cuaca basah akibat hujan es yang diikuti cuaca panas dalam beberapa hari terakhir sehingga kondisi cuaca negara tersebut menjadi lembab. Dengan cuaca lembab yang menyelimuti Australia, khususnya Sydney, menjadi kondisi yang sempurna untuk laba-laba tersebut berkembang biak.

Ada sekitar 30 spesies laba-laba jenis ini, tetapi laba-laba funnel-web Sydney yang memiliki nama latin atrax robustus memegang Guinness World Record untuk laba-laba paling beracun di dunia. Sebagian besar laba-laba tersebut ditemukan di wilayah Sydney, tepatnya di area hutan yang lembab di pantai utara dan di Dataran Tinggi Woronora di selatan.
Baca juga:
Laba-laba funnel-web dikategorikan laba-laba paling berbahaya di dunia karena dapat membunuh mangsa hanya 15 menit. Antara 1927 dan 1981 diperkirakan ada 15 kematian akibat gigitan laba-laba tersebut. Funnel-web jantan memiliki gigitan lebih beracun dibanding betina, dan mereka hidup selama kurang lebih delapan tahun. Laba-laba ini lebih mengincar manusia dibanding hewan seperti kucing atau anjing.
Menurut penjaga reptil dan laba-laba Australian Reptile Park, Jake Meney, laba-laba funnel-web lebih suka membuat rumahnya di tempat terlindung/teduh yang selalu dingin dan lembab. Maka dari itu, laba-laba tersebut sering ditemukan di tempat cucian, garasi, atau sepatu yang terkubur di dalam tanah. Kemungkinan besar juga ditemukan di celah-celah bebatuan atau di lubang-lubang pada pohon.

Diketahui bahwa laba-laba ini tidak bisa memanjat kaca atau plastik, maka gunakan toples atau wadah berbahan tersebut jika ingin menangkapnya. Jika digigit laba-laba ini, Australian Reptile Park menyarankan untuk tetap tenang dan terapkan pertolongan pertama yaitu perban luka tersebut dan segera pergi ke rumah sakit terdekat.
Para ahli reptil menyarankan kepada tukang kebun di Australia untuk tetap waspada dan gunakan sarung tangan saat beraktivitas. Juga kepada semua warga Australia untuk periksa sepatu terlebih dahulu sebelum digunakan ketika akan beraktivitas. (Arb)
Baca juga:
Balenciaga Akan Rilis Hoodie Terbaru, Penjualannya 100% untuk Karhutla di Australia
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Meradang, Tuduh PM Australia Berkhianat

Australia dan Negara Eropa Bakal Akui Negara Palestina, Selandia Baru Menyusul

Australia akan Umumkan Pengakuan terhadap Negara Palestina, Tinggalkan Amerika Serikat

Bertambah Lagi! Australia Bakal Akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB September 2025

Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun

[HOAKS atau FAKTA]: Australia Berikan Dana Khusus untuk Umat Kristen dan Gereja di Indonesia
![[HOAKS atau FAKTA]: Australia Berikan Dana Khusus untuk Umat Kristen dan Gereja di Indonesia](https://img.merahputih.com/media/90/0a/0c/900a0cc4f6d98118127f946351fa8135_182x135.jpeg)
Kanye West Berulah lagi, Bikin Lagu Puja-Puja Hitler Sampai Dilarang Masuk Australia

YouTube dan Regulator Australia Berpolemik tentang Larangan Anak Di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial, Saling Adu Data

[HOAKS atau FAKTA]: Australia Ketar-ketir, Papua Nugini Ingin Gabung Indonesia karena Faktor Prabowo
![[HOAKS atau FAKTA]: Australia Ketar-ketir, Papua Nugini Ingin Gabung Indonesia karena Faktor Prabowo](https://img.merahputih.com/media/95/ed/45/95ed45503b0718919c736f269696aceb_182x135.jpg)
RI-Australia Gelar Lokakarya Perkuat Kolaborasi Keuangan Berkelanjutan,
