Sering Belanja Online Termasuk Gangguan Kesehatan Mental


Ketahui mana kebutuhan, mana keinginan. (Foto: Unsplash/Charles Deluvio)
HAYO, siapa yang isi keranjang e-commerce-nya sudah penuh karena menjelang gajian? Belanja daring memang seru dan mengasyikkan, tapi jangan sampai kamu mengalami kecanduan belanja, ya. Kecanduan ini sering dikaitkan dengan kecemasan, depresi, dan berbagai emosi negatif.
Terlalu sering belanja juga tidak karena bisa menimbulkan masalah, termasuk hubungan rumah tangga atau kondisi finansial. Mengutip laman Alodokter, kecanduan belanja juga disebut sebagai compulsive buying disorder (CBD) atau gangguan belanja kompulsif karena tidak tahan untuk membeli barang.
Kemungkinan seseorang yang mengalami kecanduan belanja, tidak menyadari hal tersebut terjadi pada dirinya. Ada pun tanda-tanda yang termasuk dalam kecanduan belanja, seperti hanya bertujuan untuk meredakan stres, terobsesi membeli barang tiap minggu, selalu menghabiskan banyak waktu untuk melihat-lihat barang, dan merasa gembira berlebihan setelah membeli sesuatu.
Baca juga:
Catat, Ini Kelebihan dan Kekurangan Situs-situs Belanja Online

Selain itu, seseorang juga terkadang menghabiskan dana melampaui batas nominal kartu kredit untuk membeli barang yang sebenarnya hanya ‘lapar mata’ saja. Alhasil mereka pun jadi merasa bersalah dan mengalami kesulitan di masa mendatang akibat boros belanja.
Tanda lainnya yang dominan dimiliki orang kecanduan belanja adalah lebih suka berbelanja sendiri daripada bersama teman maupun keluarga, agar tidak merasa malu saat membeli barang.
Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Penanganan kecanduan belanja dapat dilakukan sesuai dengan tingkat keparahan dan sumber masalahnya. Kerabat, pasangan, atau teman dekat perlu membantu mengambil alih kendali atas pengeluaran dana kamu. Hal ini terpaksa dilakukan karena jika tidak, kamu akan kalap dan menghabiskan uang.
Baca juga:
Ini Tips dan Cara Mengakali Mahalnya Ongkos Kirim Belanja Online

Yang kedua, jalani konseling dan terapi psikologis agar dapat belajar mengontrol dorongan dan mengenali pemicu kecanduan belanja. Para pecandu juga dapat belajar tentang mengatur keuangan dan belajar mengadopsi gaya belanja yang sehat.
Cobalah mulai memperhatikan mana kebutuhan dan mana keinginan. Jangan biarkan kebiasaan belanja yang seharusnya menyenangkan, malah jadi berisiko. Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala-gejala kecanduan belanja, jangan sungkan untuk berkonsultasi ke psikolog atau psikiater demi mendapatkan penanganan yang tepat. (and)
Baca juga:
10 Alasan Kenapa Online Shop Lebih Baik Dibanding Belanja di Toko
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
