Serem, Dalam Dua Hari, Dua Orang Tewas Gantung Diri


Ilustrasi. (MP/Alfi Rahmadhani)
MerahPutih.Com - Warga Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah dihebohkan dengan kasus bunuh diri. Dalam dua hari terjadi dua kali kasus gantung diri yang berujung kematian.
Pada Jumat (23/2) sore seorang warga Kecamatan Parenggean bernama Muhammad Rizki Ismail (21) ditemukan tewas gantung diri, sedangkan Sabtu pagi ini giliran warga Kecamatan Kotabesi yang dikagetkan dengan ditemukannya warga bernama Hendra (30) yang tewas gantung diri.
"Hasil penyelidikan awal, korban (Hendra) melakukan gantung diri diduga karena ada permasalahan dalam rumah tangganya. Kami akan meminta keterangan sejumlah saksi untuk mendalami kejadian ini," kata Kapolsek Kotabesi Iptu Afif Hasan di Sampit, Sabtu (24/2).
Jenazah Hendra ditemukan tergantung di depan kamar mandi ruang dapur rumah korban di Kelurahan Kotabesi Hilir Kecamatan Kotabesi sekitar pukul 08.30 WIB. Ayah korban kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.
Saat polisi datang, jenazah korban sudah diturunkan oleh pihak keluarga. Jenazah kemudian dibawa menggunakan mobil korban ke Puskesmas Baamang II untuk diperiksa. Usai diperiksa, pihak keluarga langsung membawa jenazah untuk dimakamkan.
Sebagaimana dilansir Antara, hasil pemeriksaan petugas medis, tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban. Muncul dugaan bahwa korban nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri karena frustasi menghadapi masalah rumah tangganya.
Sebelum ditemukan gantung diri, korban ternyata sempat berswafoto atau 'selfie' dan mengirim foto itu ke telepon selular istrinya. Polisi akan mendalami masalah ini lebih jauh untuk mengetahui penyebabnya.
"Setelah prosesi pemakaman selesai akan kami lakukan pemeriksaan terhadap para saksi-saksi dan keluarga korban," kata Afif.
Sementara itu, kasus gantung diri di Kecamatan Parenggean terjadi pada Jumat (23/2) sekitar pukul 15.00 WIB. Jenazah Rizki ditemukan tergantung di sebuah bangunan kosong di belakang rumah korban di Jalan SP 3 H Desa Sumber Makmur RT 13 RW 04 Kecamatan Parenggean.
Kapolsek Parenggean AKP Donny Bayu Anggoro mengatakan, kejadian itu pertama kali diketahui oleh Nofia Febriani (21) yang merupakan istri korban. Nofia histeris ketika melihat tubuh suaminya tergantung dengan leher terikat tali.
Warga yang mendengar teriakan Nofia, langsung berusaha menyelamatkan korban dengan memotong tali yang terjerat di leher korban. Saat itu korban diketahui masih bernafas dan langsung dilarikan ke Puskesmas SP2 Desa Karang Sari, kemudian rujuk ke Rumah Sakit Umum Pratama Supian Hadi Parenggean. Sayangnya, nyawa korban tidak bisa diselamatkan.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Analisa Psikologi Forensik: Diplomat Arya Bunuh Diri karena Burn Out

Tidak Ada Kandungan Racun-Narkoba-Alkohol di Tubuh Diplomat Arya, Cuma Paracetamol dan Chlorpheniramine

Tidak Temukan Unsur Pidana, Polisi Umumkan Diplomat Arya Tewas Bunuh Diri

Diplomat Arya Pernah 2 Kali Kirim Email Ingin Bunuh Diri, Tahun 2013 dan 2021

Anggota Komisi I DPR Duga Diplomat Kemlu Dibunuh Jelang Mutasi ke Eropa

Mahasiswi Loncat Sungai Bengawan Solo, UNS Pastikan Korban Punya Masalah Kejiwaan

Polda Kalteng Bakal Tindak Tegas Oknum Polisi yang Terlibat Narkoba

Pegawai Bunuh Diri Lompat dari Helipad Gedung BI, Polisi Telaah Rekaman CCTV

WNA China Tewas Gantung Diri di Bandara Soetta Harusnya Terbang Naik Garuda Rabu Malam

WNA China Tewas Gantung Diri di Bandara Soekarno-Hatta, TKP-nya Pohon Dekat Bundaran Jalan C1
