Otomotif

Yang Harus Kamu Tahu tentang Mobil Penggerak Roda Depan dan Belakang

Jurnalis MagangJurnalis Magang - Selasa, 09 November 2021
Yang Harus Kamu Tahu tentang Mobil Penggerak Roda Depan dan Belakang

Roda depan dan roda belakang. (Foto : Unsplash/C Joyful)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TENAGA mesin disalurkan ke ban mobil melalui sistem penggerak. Secara garis besar, sistem penggerak yang umum ada dua jenis. Pertama adalah gerak roda depan, dan kedua adalah gerak roda belakang.

Aplikasi sistem penggerak tersebut dilatari oleh peruntukan dan kebutuhan kendaraan yang memanfaatkannya. Supaya lebih jelas, berikut adalah penjelasan dari kedua sistem penggerak tersebut berikut poin plus dan minusnya.

Baca Juga :

Penggemar F1 Harus Tahu Model Mobil Balap ini!

Penggerak Roda Depan

Roda depan umumnya dipakai oleh kendaraan yang biasa digunakan di perkotaan. (Foto : Unsplash/Connor Betts)

Melansir dari lama Kabaroto menjelaskan bahwa sistem penggerak roda depan atau disingkat FWD (Front Wheel Drive) banyak dipakai oleh kendaraan kompak atau perkotaan, tenaga dari mesin akan disalurkan melalui kedua roda depan.

Sistem ini memiliki keunggulan terbesar dalam hal efisiensi lantaran posisi mesin, girboks dan as roda searah dan semuanya berada di depan. "Respons mesin tersalurkan dengan lebih optimal dan membuat konsumsi bensin lebih irit lantaran tenaga tidak banyak tereduksi mengingat komponen penggeraknya lebih sedikit," ujar Nur Imansyah Tara selaku Aftersales Division Head Auto2000.

Karena konstruksinya lebih ringkas dan kompak, maka bobot keseluruhan mesin hingga as roda dapat dipangkas supaya lebih ringan. Selain itu, posisi mesin pada penggerak roda depan umumnya melintang (tranverse) yang memberi dampak ruang mesin dapat didesain lebih kompak guna membuat kabin lebih lega.

Dengan dimensi yang sama dengan mobil RWD (Rear Wheel Drive), kabin mobil FWD bakal lebih luas dan nyaman. Tidak adanya poros penerus tenaga ke as roda belakang atau kerap disebut as kopel membuat lantai kabin rata dan lebih senyap karena minim vibrasi.

Meski demikian, sistem penggerak roda depan tetap memiliki kekurangan. "Pertama adalah beban kerja area kaki-kaki depan mulai dari roda, kemudi, hingga suspensi lebih berat lantaran tugasnya sebagai penggerak sekaligus kemudi, termasuk menahan beban mobil ketika pengereman," jelasnya.

Ia melanjutkan, kondisi tersebut berpengaruh pada usia pakai beberapa komponen penggerak roda depan, terutama as roda yang mudah termakan usia. Perkara pengendalian, mobil penggerak roda depan lebih cenderung understeer alias tidak mau berbelok karena bobot mobil bertumpu di depan. Lainnya adalah tantangan menanjak, di mana bobot kendaraan berpindah ke as roda belakang sehingga ban depan sulit mendapatkan traksi optimal.

Baca Juga:

Bugatti Rimac Siap Jadi Pionir Hypercar Listrik

Penggerak Roda Belakang

Manfaat dari roda belakang roda belakang untuk menyalurkan tenaga dari mesin. (Foto : Unsplash/Mason Jones)

Baca Juga :

Tips Merawat Mesin Mobil agar Lolos Uji Emisi Gas Buang

Sistem penggerak roda belakang atau disingkat RWD (Rear Wheel Drive) sudah dipakai lebih dahulu ketimbang FWD. Mobil RWD memanfaatkan roda belakang untuk menyalurkan tenaga dari mesin, sementara roda depan murni hanya untuk mengarahkan dan mengendalikan mobil.

Terdapat poros penerus atau drive shaft (as kopel) yang diletakkan antara transmisi dan as roda belakang untuk menyalurkan tenaga yang dihasilkan oleh mesin mobil.

Kelebihan RWD adalah distribusi bobot lantaran posisi mesin di depan, girboks dan as kopel di tengah dan differensial (gardan) di belakang. "Karena distribusi bobot yang lebih ideal ini, penggerak roda belakang memiliki pengendalian yang lebih baik namun cenderung oversteer," beber Imansyah.

Karena fungsi roda depan hanya untuk kemudi dan roda belakang untuk penggerak, beban kerja masing-masing roda dapat terdistribusi lebih optimal sehingga usia pakai komponen suspensi, kemudi, rem, dan penggerak dapat lebih panjang. "Mobil dengan penggerak roda belakang juga lebih andal melahap tanjakan karena roda penggerak di belakang membuat ban tidak mudah kehilangan traksi akibat pindahnya bobot mobil ke belakang," jelasnya.

Di balik keunggulannya, menurutnya mobil RWD memiliki beberapa kekurangan. Seperti efisiensi penyaluran tenaga berkurang akibat terdapatnya kerugian mekanis, tenaga akan disalurkan via komponen ekstra seperti as kopel sebelum ke gardan belakang.

Umumnya mesin RWD menganut tata letak longitudinal atau membujur sehingga membutuhkan ruang mesin lebih besar dan mengorbankan area kabin. Ditambah, lantai kabin akan disesaki dengan terowongan untuk transmisi dan as kopel yang mengurangi teritori interior dan menambah kebisingan. (nmi)

Baca Juga :

Mesin Mobil Modern Perlu Pelumas yang Tepat

#Otomotif
Bagikan
Ditulis Oleh

Jurnalis Magang

Berita Terkait

Lifestyle
Riding Bareng hingga Sharing Session, 'Sowan Nyaman' Rangkul Komunitas Motor Matic
Federal Oil menggelar acara Sowan Nyaman, yang diikuti puluhan pengendara dan komunitas motor matic besar.
Soffi Amira - Sabtu, 06 Desember 2025
Riding Bareng hingga Sharing Session, 'Sowan Nyaman' Rangkul Komunitas Motor Matic
Berita Foto
Menilik Deretan Mobil Baru Mejeng di Ajang Otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week 2025
Pengunjung melihat Mobil BAIC BJ30 dalam ajang pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (29/11/2025).
Didik Setiawan - Sabtu, 29 November 2025
Menilik Deretan Mobil Baru Mejeng di Ajang Otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week 2025
Fun
Berakhir Besok, ini Daftar Mobil Listrik dan Motor yang Bisa Dijajal di GJAW 2025
Daftar mobil listrik dan motor ini bisa dicoba langsung di area test drive GJAW 2025. Berikut adalah merek kendaraannya.
Soffi Amira - Sabtu, 29 November 2025
Berakhir Besok, ini Daftar Mobil Listrik dan Motor yang Bisa Dijajal di GJAW 2025
Fun
Mengusung Filosofi Travel+, JETOUR T2 Siap Jadi Partner Adventure di Indonesia
Mengusung filosofi Travel+, JETOUR T2 menawarkan ruang, kenyamanan, dan gaya untuk para urban adventurer di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 26 November 2025
Mengusung Filosofi Travel+, JETOUR T2 Siap Jadi Partner Adventure di Indonesia
Fun
Jajal Kendaraan Listrik Tanpa Keluar Gedung, GJAW 2025 Tawarkan EV Test Drive Indoor
GJAW 2025 menghadirkan Indoor EV Test Drive pertama di ICE BSD. Pengunjung dapat mencoba berbagai mobil listrik.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 26 November 2025
Jajal Kendaraan Listrik Tanpa Keluar Gedung, GJAW 2025 Tawarkan EV Test Drive Indoor
Fun
5 Mobil SUV yang Meluncur di GJAW 2025, Ada Suzuki Grand Vitara hingga BJ30 Hybrid FWD
Mobil SUV menarik perhatian banyak pengunjung GJAW 2025. Simak 5 di antara yang menjadi highlights.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 November 2025
5 Mobil SUV yang Meluncur di GJAW 2025, Ada Suzuki Grand Vitara hingga BJ30 Hybrid FWD
Fun
3 Mobil Hybrid Suzuki yang Rilis selama 2025, Siap Jadi Primadona Baru!
Teknologi plug-in hybrid (PHEV) pada mobil hybrid Suzuki, membuatnya semakin populer berkat fleksibilitas yang ditawarkan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 November 2025
3 Mobil Hybrid Suzuki yang Rilis selama 2025, Siap Jadi Primadona Baru!
Fun
Tak Hanya Pameran Mobil, GJAW 2025 Tawarkan Pengalaman Rekreatif Keluarga
GJAW 2025 tak hanya pamer mobil baru, tetapi juga menghadirkan Family Program untuk seluruh keluarga.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 24 November 2025
Tak Hanya Pameran Mobil, GJAW 2025 Tawarkan Pengalaman Rekreatif Keluarga
Fun
Chery X Debut Global di GJAW 2025, Andalkan Fleksibilitas Konfigurasi Fitur
Chery X tampil perdana di GJAW 2025 sebagai SUV keluarga futuristik dengan konsep fleksibel dan teknologi hybrid cerdas.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 24 November 2025
Chery X Debut Global di GJAW 2025, Andalkan Fleksibilitas Konfigurasi Fitur
Fun
Perkuat Segmen SUV 7-Seater, Chery Rilis TIGGO 8 CSH Comfort dan AWD di GJAW 2025
Chery merilis TIGGO 8 CSH Comfort dan AWD di GJAW 2025. SUV PHEV 7-seater, fitur lengkap, dan harga kompetitif untuk pasar Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 22 November 2025
Perkuat Segmen SUV 7-Seater, Chery Rilis TIGGO 8 CSH Comfort dan AWD di GJAW 2025
Bagikan