Sentil Jokowi, AHY Sebut Era SBY Utamakan Pembangunan Manusia
 Mula Akmal - Jumat, 16 September 2022
Mula Akmal - Jumat, 16 September 2022 
                Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ketika membacakan pidato kebangsaan dalam Rapimnas Partai Demokrat di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Jumat (16/9). ANTARA/Putu Indah Sav
MerahPutih.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai kurang memperhatikan pembangunan manusia.
Kritik itu dilayangkan AHY dalam pidato politiknya di acara rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Demokrat yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat, (16/9).
Baca Juga:
Pesan AHY untuk Jokowi: BLT Harus Tepat Sasaran dan Bebas Politik
Menurut AHY, hal ini berbeda dengan era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengutamakan pembangunan manusia.
"Saya akan menyampaikan pandangan Demokrat menyangkut visi, strategi dan kebijakan pembangunan ke depan. Berbeda dengan kebijakan pemerintahan saat ini, Demokrat justru mengutamakan pembangunan manusia," ujarnya.
Pembangunan manusia tersebut, kata AHY, tentu tanpa mengabaikan infrastruktur. Menurut AHY infrastruktur seharusnya dibangun secara nasional, pusat dan daerah, serta mencakup semua sektor.
"Bukan hanya memprioritaskan jalan-jalan tol," imbuhnya.
Baca Juga:
Catatan Kritis AHY Terkait Proyek IKN Nusantara dan Kereta Cepat
AHY menjelaskan pembangunan infrastruktur tetap penting, namun harus dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan negara dan investasi swasta yang sehat. Dia mengingatkan, pembangunan infrastruktur tidak boleh menggunakan dana utang yang terlalu besar.
"Utang Indonesia 8 tahun terakhir ini meningkat tajam, jauh di atas keamanan fiskal kita. Utang Indonesia saat ini, sebesar Rp 7.163 triliun atau meningkat Rp 4.500 triliun. Ini merupakan risiko tersendiri, bagi perekonomian kita," tegas AHY.
Menurut AHY, utang yang besar bisa membebani pemerintah-pemerintah mendatang dan juga berbahaya, jika perekonomian global dan nasional terguncang dalam krisis.
Lebih lanjut AHY mengingatkan utang yang sangat besar bisa mengakibatkan debt crisis, atau krisis utang yang pada gilirannya bisa menjadi pemicu krisis ekonomi secara nasional.
"Izinkan saya, kembali menggarisbawahi pentingnya pembangunan manusia ke depan, di samping pembangunan infrastruktur. Pembangunan SDM, memang membutuhkan waktu yang panjang. It is a never ending journey. Tetapi pembangunan SDM, akan memberi manfaat yang jauh lebih besar, bagi negeri ini," pungkasnya. (Pon)
Baca Juga:
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Pelantikan PSI Solo, DPD PSI Solo Undang Jokowi Jadi Saksi
 
                      Dikasih Topi Logo Gajah, Jokowi Ngaku Ngomong Banyak Hal Dengan Sekjen PSI
 
                      Pengamat Sebut Jokowi Beralasan Proyek Kereta Cepat Investasi Sosial Sulit Dipercaya, Fakta di Lapangan Menunjukkan Sebaliknya
 
                      Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba
 
                      Rumah Pensiun Hadiah Negara Hampir Rampung, Jokowi Sebut Desain Dibantu Arsitek
 
                      Ketum Projo Budi Arie Komentari Polemik Utang Kereta Whoosh Sudutkan Jokowi, Singgung Proyeknya Berguna bagi Masyarakat
 
                      Budi Arie Temui Jokowi di Solo, Sebut Cuma Kirim Undangan Kongres Projo
 
                      [HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun
![[HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun](https://img.merahputih.com/media/61/f2/8c/61f28c376d685e8f3371a09b06ab7dd3_182x135.png) 
                      Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
 
                      Jokowi Doakan Prabowo di Hari Ultah, Diberi Kekuatan dalam Emban Amanat Besar
 
                      




