Senin Pagi, Kualitas Udara Jakarta Masih Tidak Sehat

Thomas KukuhThomas Kukuh - Senin, 12 Agustus 2019
Senin Pagi, Kualitas Udara Jakarta Masih Tidak Sehat

Pemandangan gedung-gedung bertingkat berselimut kabut polusi udara terlihat dari ketinggian di Jakarta, Jumat (9/8/2019). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Situs pemantau kualitas udara internasional AirVisual menunjukkan bahwa kualitas udara di Jakarta masih berada pada level merah atau tidak sehat pada Senin (12/8) pagi sekitar pukul 06.00.

Pada laman resmi AirVisual tercatat bahwa Jakarta mempunyai indeks kualitas udara atau air quality index (AQI) sebesar 159 dengan parameter berupa partikel polutan sangat kecil berdiameter kurang dari 2,5 mikrometer (PM 2.5).

Untuk konsentrasi PM 2.5 di udara Jakarta saat ini sebanyak 71 mikrogram per meter kubik atau berada di atas angka standar yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Yakni 25 mikrogram per meter kubik dalam jangka waktu 24 jam.

Baca Juga:

Polusi Jakarta yang makin Parah Mengancam Kualitas Sperma Pria

Jakarta Masih Jadi Kota dengan Polusi Udara Terburuk di Dunia

Jakarta pun masih berada di posisi teratas sebagai Ibu Kota negara dengan polusi udara terburuk di dunia.Wilayah Pegadungan, Jakarta Barat, berada di peringkat atas tingkat polusinya dengan AQI 191. Lalu di bawahnya ada wilayah US Embassy, Jakarta Selatan dengan AQI 161 dan Pejaten Barat dengan AQI 159.

Kualitas Udara Jakarta
Polusi udara bisa memengaruhi kualitas sperma. (foto: pixabay/jurgenPM)

Dengan rata-rata angka AQI itu, kualitas udara di Jakarta bisa mengakibatkan gangguan pada paru-paru dan jantung. Kelompok masyarakat yang sensitif mempunyai risiko tinggi terganggu kesehatannya akibat kualitas udara buruk saat ini.

Untuk itu, kelompok masyarakat yang memiliki sensitifitas atas kualitas buruk udara itu, direkomendasikan mengurangi kegiatan luar ruangan. Sementara masyarakat yang berkegiatan di luar rumah dianjurkan untuk mengenakan masker polusi.

Sejatinya, Jakarta kembali bertengger di peringkat teratas dari total 89 kota besar di dunia berdasarkan parameter kualitas udara yang dirilis AirVisual, sejak Jumat (9/8) siang.

Tepat pukul 13.00 WIB kualitas udara DKI memburuk dengan parameter US Air Quality Index (AQI US) 163 berkategori tidak sehat.

Angka itu melampaui Hong Kong di peringkat kedua dan Dubai di peringkat ketiga dengan selisih sembilan poin lebih rendah dari Jakarta.

Indikator AirVisual memperlihatkan kualitas udara Jakarta tidak sehat untuk kelompok sensitif dengan parameter PM 2.5 konsentrasi 79,6 mikrogram per meter kubik.

Udara di Jakarta saat itu kembali memburuk. Padahal sehari sebelumnya, Kamis (8/8), partikel udara di Jakarta sedikit membaik di peringkat ketiga AirVisual. Jakarta saat itu ada di bawah Hanoi, Vietnam di posisi kedua dan Lahore, Pakistan di posisi pertama.

Kualitas Udara Jakarta
Ilustrasi peraturan Ganjil-Genap. ANTARA Foto/Widodo S Jusuf)

Pemprov DKI Jakarta telah merespons permasalahan udara dengan mengeluarkan Instruksi Gubernur Nomor 66/2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara di Ibu Kota.

Instruksi itu selanjutnya diimplementasikan melalui kebijakan perluasan wilayah rekayasa ganjil-genap guna menekan populasi kendaraan sebagai salah satu pemicu polusi.

Baca Juga: Pemprov DKI Resmi Perluas Sistem Ganjil-Genap, Berikut Rutenya

Jakarta juga melakukan uji emisi secara rutin hingga membatasi usia pakai kendaraan yang akan melintas di wilayah setempat. Selain itu, pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga mengintensifkan pengawasan terhadap pabrik yang berpotensi melanggar aturan lingkungan. (*)

#Jakarta #Polusi Udara
Bagikan
Ditulis Oleh

Thomas Kukuh

Berita Terkait

Indonesia
Kenaikan Tarif Transjakarta Jangan Beratkan Warga, DPRD Minta Audit Efisiensi Terlebih Dahulu
Aspirasi publik juga perlu didengarkan baik melalui forum konsultasi agar kebijakan yang diambil benar-benar mencerminkan kebutuhan dan suara warga Jakarta.
Alwan Ridha Ramdani - 1 jam, 18 menit lalu
Kenaikan Tarif Transjakarta Jangan Beratkan Warga, DPRD Minta Audit Efisiensi Terlebih Dahulu
Berita Foto
Aksi Pasukan Hijau Potong Pohon Beringin Tumbang Pasca Hujan Deras di Jaksel
Petugas dari Suku Dinas Kehutanan dan Pertamanan Jakarta saat melakukan penebangan pohon Beringin Raksasa yang tumbang pasca hujan deras kemarin sore di Jalan Darmawangsa Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jum'at (31/10/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 31 Oktober 2025
Aksi Pasukan Hijau Potong Pohon Beringin Tumbang Pasca Hujan Deras di Jaksel
Berita Foto
Aksi Pasukan Biru Menyedot Air Banjir Basement Jalan Raya Kemang Jaksel
Petugas dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan mengoperasikan mesin pompa untuk menyedot air banjir yang menggenangi basement bangunan di Jalan Raya Kemang, Jakarta Selatan, jum'at (31/10/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 31 Oktober 2025
Aksi Pasukan Biru Menyedot Air Banjir Basement Jalan Raya Kemang Jaksel
Indonesia
Udara Jakarta Lebih Berbahaya 10 Kali Lipat dari Batas WHO pada Jumat (31/10), Ini Tips Bertahan Hidup dari Dinkes
Masyarakat kini dapat memantau kondisi lingkungan secara real-time melalui portal udara.jakarta.go.id dan aplikasi JAKI
Angga Yudha Pratama - Jumat, 31 Oktober 2025
Udara Jakarta Lebih Berbahaya 10 Kali Lipat dari Batas WHO pada Jumat (31/10), Ini Tips Bertahan Hidup dari Dinkes
Berita Foto
Aksi Petugas Evakuasi Korban Banjir Setinggi 1 Meter di Kemang Jakarta Selatan
Petugas Pemadam Kebakaran mengevakuasi warga korban banjir di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (30/10/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 31 Oktober 2025
Aksi Petugas Evakuasi Korban Banjir Setinggi 1 Meter di Kemang Jakarta Selatan
Indonesia
311.528 Pelanggan PAM Jaya Tidak Dapat Suplai Air Bersih Mulai Jumat Malam, Tersebar di 53 Kelurahan Ini!
Suplai air bersih dari PAM Jaya untuk sedikitnya 53 kelurahan di wilayah Jakarta dipastikan akan mengalami gangguan suplai air bersih mulai Jumat (31/10) malam besok.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
311.528 Pelanggan PAM Jaya Tidak Dapat Suplai Air Bersih Mulai Jumat Malam, Tersebar di 53 Kelurahan Ini!
Indonesia
Cemari Udara dan Air Hujan, Pemprov DKI Cari Landasan Berikan Sanksi Sosial Bagi Warga Pembakar Sampah
Berbeda dengan sanksi hukum yang bersifat mengikat, sanksi sosial lebih menekankan pembinaan moral dan tanggung jawab kolektif.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Oktober 2025
Cemari Udara dan Air Hujan, Pemprov DKI Cari Landasan Berikan Sanksi Sosial Bagi Warga Pembakar Sampah
Berita Foto
Pemprov DKI Jakarta Berencana Naikkan Tarif Transjakarta Rp 5.000 hingga Rp 7.000
Suasana penumpang saat naik Bus Transjakarta di Kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 29 Oktober 2025
Pemprov DKI Jakarta Berencana Naikkan Tarif Transjakarta Rp 5.000 hingga Rp 7.000
Indonesia
Pemprov Jamin Tarif Baru TransJakarta Tetap Lebih Murah dari Daerah Lain, Masih di Bawah Rp 5.000
Pemprov memastikan tarif baru TransJakarta nantinya tetap di bawah rata-rata tarif transportasi umum di daerah lain, seperti Trans Semarang Rp 5.500 dan Trans Jogja Rp 5.000.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Pemprov Jamin Tarif Baru TransJakarta Tetap Lebih Murah dari Daerah Lain, Masih di Bawah Rp 5.000
Indonesia
Sentra Lenteng Agung Buka Klinik Gratis Biar Hewan Eks Pedagang Barito Tidak Stres Akibat Relokasi
Layanan klinik hewan gratis Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung dibuka setiap hari mulai pukul 08.00–16.00 WIB selama tiga pekan pertama
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Sentra Lenteng Agung Buka Klinik Gratis Biar Hewan Eks Pedagang Barito Tidak Stres Akibat Relokasi
Bagikan