Polusi Jakarta yang makin Parah Mengancam Kualitas Sperma Pria

Dwi AstariniDwi Astarini - Sabtu, 03 Agustus 2019
Polusi Jakarta yang makin Parah Mengancam Kualitas Sperma Pria

Polusi udara bisa memengaruhi kualitas sperma. (foto: pixabay/jurgenPM)

Ukuran:
14
Audio:

POLUSI udara memang jadi momok di kota besar. Tak terkecuali Kota Jakarta. Tiap hari, warga kota harus beraktivitas di tengah paparan debu juga asap dari knalpot kendaraan yang seolah tiada habisnya.

Tentunya hal itu memberi dampak kesehatan bagi warganya. Enggak cuma menimbulkan masalah pernapasan, polusi juga membri efek lain bagi para pria. Penurunan kesuburan pada pria turut menjadi dampak polusi udara. Sayangnya, hal itu seringnya tidak disadari.

BACA JUGA:

4 Aktivitas Sehat Sepulang Bekerja Agar Tetap Produktif

Kesuburan pria amat terkait dengan kualitas sperma. Ada tiga faktor yang memengaruhi kualitas sperma, yaitu jumlah, bentuk, dan gerakan sperma. Jika ada satu saja kelainan dari ketiga faktor tersebut, risiko pria tidak subur atau bahkan mandul bisa meningkat.

Sel sperma butuh waktu sekitar 75 hari untuk tumbuh dan matang. Kualitas sperma yang buruk dapat memengaruhi kesuburan pria.

couple
Dalam jangka panjang, polusi menurunkan kualitas sperma. (foto: pixabay/adinavoicu)

Paparan polusi udara dalam jangka panjang dapat mengakibatkan jumlah sperma menurun drastis. Pasalnya, testis tidak dapat berfungsi dengan baik kecuali suhunya lebih dingin daripada bagian tubuh yang lain.

Jika suhu testis naik hingga mencapai lebih dari 37 derajat celsius, produksi sperma bisa terganggu. Polusi yang terjadi terus-menerus akan amat memengaruhi suhu lingkungan. Peningkatan suhu lingkungan itulah yang memungkinkan testis kamu terperangkap dalam panas berlebih.

BACA JUGA:

Dalam Hal Fantasi Bercinta, ini Bedanya Laki-Laki dan Perempuan

Hal itu bahkan bisa diperparah kebiasaan lainnya yang mungkin kamu lakukan. Misalnya, menggunakan celana yang ketat atau duduk terlalu lama di tempat yang panas, seperti saat menyetir. Stres emosional saat menghadapi kerasnya jalanan juga ikut memengaruhi kualitas sperma. Hormon kortisol yang tinggi dapat mengganggu hormon lain yang bertanggung jawab terhadap kesuburan kamu.

Selain itu, asap knalpot, asap rokok, asap cerobong pabrik, hingga debu jalanan banyak mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya juga bagi kesehatan, termasuk bagi sistem reproduksi pria.

Zat seperti timbal, kadmium, dan merkuri, ketika masuk ke tubuh, akan menimbulkan reaksi stres oksidatif dan radikal bebas yang dapat mengganggu komposisi DNA, protein, dan membran lemak sel sperma. Akibatnya, bentuk sperma jadi kacau.

Selain mengurangi jumlah dan mengacaukan bentuk sperma, polusi udara lama-kelamaan juga mengganggu pergerakan sperma. Padahal, sel sperma harus aktif dan cepat bergerak agar dapat membuahi sel telur perempuan pada masa suburnya.

Oleh karena itu, pria amat disarankan selalu pakai masker untuk menghalangi debu polusi udara yang bisa terhirup masuk ke saluran pernapasan. Selain itu, tangkal radikal bebas dari lingkungan sekitar dengan memperbanyak makan buah dan sayuran yang tinggi antioksidan, serta rutin berolahraga.(dwi)

BACA JUGA:

Memiliki Perut 'Six Pack' Secara Kilat Melalu Operasi, Adakah Risikonya?

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan