Sengkarut Pidato Anies, Politisi Tionghoa: Semangat Kebangsaan Kita Belum Kokoh

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 17 Oktober 2017
Sengkarut Pidato Anies, Politisi Tionghoa: Semangat Kebangsaan Kita Belum Kokoh

Aktivis dan politikus Tionghoa Frans Tshai (MP/Dickie Prasetia)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Pidato politik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyisipkan kata pribumi sontak menimbulkan polemik semantik yang berujung pada kegaduhan politik.

Pro-kontra pemakaian kata pribumi memicu tanggapan banyak kalangan di tanah air termasuk aktivis dan politikus Tionghoa, Frans Tshai.

Ditemui merahputih.com di kawasan Gading Serpong, Selasa (17/10) Frans yang juga mantan wakil ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat itu mengajak semua komponen bangsa agar terus memperkokoh semangat kebangsaan.

“Semangat kebangsaan kita belum kokoh, ini jadi bahaya yang harus kita sadari. Kalau kita terus menerus saling cakar-mencakar, anggap diri paling benar, kapan kita bersatu? “papar Frans Tshai.

Mantan Sekjen PPI Swiss ini menambahkan, daripada semua energi terkuras pada hal-hal yang kontra produktif, lebih baik sama-sama bergandeng tangan membangun negara.

“Tiap anak bangsa punya peran penting dalam membangun negeri ini, jangan pernah ada yang anggap diri paling berjasa terhadap negara ini, “katanya.

Pernyataan Anies Baswedan terkait istilah pribumi dalam pidato politiknya di Balai Kota, Senin (16/10) kemarin, menurut Frans Tshai bukanlah sesuatu yang bijak.

“Ada kata bijak mengatakan, orang pintar tahu apa yang mau dikatakan, sementara orang bijak tahu kapan mengatakannya. Kalau ini sudah bergulir dalam masyarakat, sayang sekali. Kenapa? Seorang pemimpin harus mengayomi semua komponen orang-orang yang dipimpinnya. Tidak bisa hanya untuk satu kelompok, “beber Frans yang juga pernah menjabat anggota MPR tersebut.

Frans kemudian melanjutkan bahwa selama istilah pribumi dan non pribumi masih dipakai apalagi dalam praksis pemerintahan akan mengancam persatuan Indonesia.

“Istilah itu khan sudah dihilangkan oleh pemerintah, kenapa seorang pejabat masih memakai istilah itu? Sangat disayangkan, sangat tidak pantas. Selama istilah ini dipakai, kita akan sulit mencapai persatuan yang baik, “tegas Frans.

Mantan aktivis mahasiswa sejak era Bung Karno ini menggarisbawahi bahwasannya baik pribumi maupun non pribumi memiliki peran dan kewajiban yang sama terhadap negara.

“Tidak ada yang boleh menganggap dirinya lebih Indonesia dari Indonesia. Untuk bangun sebuah bangsa, harus mengayomi semua komponen bangsa. Kita harus bangga, Indonesia itu beragam dan justru itu menjadi kekuatan kita, “kata Frans Tshai.(*)

#Pribumi #Anies Baswedan #Gubernur DKI Jakarta #Tionghoa
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Anies Sebut Sehebat Apapun Prabowo, Tetap Rusak Bila Sekelilingnya Orang-Orang Munafik yang Gila Jabatan
Beredar konten yang berisi Anies menyebut orang-orang di sekeliling Prabowo munafik dan gila jabatan.
Ananda Dimas Prasetya - 2 jam, 16 menit lalu
[HOAKS atau FAKTA]: Anies Sebut Sehebat Apapun Prabowo, Tetap Rusak Bila Sekelilingnya Orang-Orang Munafik yang Gila Jabatan
Indonesia
Bakar Semangat Atlet Muda, Gubernur Pramono: Jakarta Harus Juara di POPNAS dan PEPARPENAS 2025
Gubernur Jakarta melepas Kontingen DKI Jakarta yang akan berlaga pada POPNAS XVII dan PEPARPENAS XI Tahun 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 24 Oktober 2025
Bakar Semangat Atlet Muda, Gubernur Pramono: Jakarta Harus Juara di POPNAS dan PEPARPENAS 2025
Indonesia
Pemprov DKI Tiadakan Car Free Day Demi Sukseskan Jakarta Running Festival 2025
Jakarta Running Festival akan berlangsung pada pada 25 - 26 Oktober 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Oktober 2025
Pemprov DKI Tiadakan Car Free Day Demi Sukseskan Jakarta Running Festival 2025
Indonesia
Pramono Anung Akui Jakarta Krisis Lahan Pemakaman, Minta TPU Baru Segera Dibuka
Pramono telah memerintahkan Distamhut DKI Jakarta untuk mencari lahan baru yang bisa dijadikan TPU.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Oktober 2025
Pramono Anung Akui Jakarta Krisis Lahan Pemakaman, Minta TPU Baru Segera Dibuka
Indonesia
Hari Santri 2025, Gubernur Pramono Anung: Santri Adalah Penjaga Moral dan Motor Peradaban Bangsa
Pramono juga mengapresiasi peran pesantren yang kini aktif menjadi subjek pembangunan ekonomi, bukan hanya penerima bantuan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri 2025, Gubernur Pramono Anung: Santri Adalah Penjaga Moral dan Motor Peradaban Bangsa
Indonesia
Monorel Mangkrak di Rasuna Said Dibongkar Mulai 2026, Pramono Anung: Jakarta Harus Lebih Rapi
Pembongkaran tiang-tiang monorel diharapkan dapat membuat kawasan Rasuna Said menjadi lebih rapi dan tertata.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 21 Oktober 2025
Monorel Mangkrak di Rasuna Said Dibongkar Mulai 2026, Pramono Anung: Jakarta Harus Lebih Rapi
Indonesia
IKJ Bakal Pindah ke Kota Tua, Pramono Anung: Waktunya Hidupkan Ruang Seni Jakarta
Gubernur Pramono tengah mengkaji pemindahan IKJ ke Kota Tua.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 21 Oktober 2025
IKJ Bakal Pindah ke Kota Tua, Pramono Anung: Waktunya Hidupkan Ruang Seni Jakarta
Indonesia
Anies Baswedan Doakan Prabowo di Usia ke-74: Semoga Diberi Petunjuk dan Ketetapan Hati dalam Memimpin Bangsa
Anies Baswedan Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-74 untuk Prabowo.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 17 Oktober 2025
Anies Baswedan Doakan Prabowo di Usia ke-74: Semoga Diberi Petunjuk dan Ketetapan Hati dalam Memimpin Bangsa
Indonesia
Gubernur Pramono Sambangi KPK, Bahas Penguatan Upaya Antikorupsi di Jakarta
Kedatangan Pramono merupakan bagian dari agenda audiensi dan konsultasi antara KPK dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 16 Oktober 2025
Gubernur Pramono Sambangi KPK, Bahas Penguatan Upaya Antikorupsi di Jakarta
Indonesia
Tanggapi BMKG soal Cuaca Ekstrem, Gubernur Pramono: Jakarta Aman, yang Penting Hatinya Enggak Panas
Gubernur Pramono berharap suhu di Jakarta tetap stabil sehingga tidak mengganggu aktivitas warga.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 15 Oktober 2025
Tanggapi BMKG soal Cuaca Ekstrem, Gubernur Pramono: Jakarta Aman, yang Penting Hatinya Enggak Panas
Bagikan