Selisik Salah Kaprah Ngohiong, Bukan Nama Makanan, Tapi?


Lima bahan pembuat ngohiong. (The Daring Gourmet)
BEGITU melihat menu restoran masakan peranakan Tionghoa di bilangan Jakarta Barat melalui aplikasi ojek online khusus makanan, tampak ngohiong menjadi menu andalan dengan bentuk lonjong berbahan babi dicampur udang.
Baca juga: Sedap Berbumbu, Gulai Ikan Tongkol ala Aceh
Menu ini juga sering ditemukan di banyak tempat makan atau restoran menyajikan masakan Tionghoa. Tampilan, cara penyajian, dan bahan dasar hampir semua sama. Orang Jawa Tengah atau Timur menyebut makanan tersebut ngoyang.
Tentu, setiap keluarga Tionghoa dan pemakan B2 tak akan menampik bila dihidangkan ngohiong.

Meski populer, ngohiong seturut Joseph Chen alias Aji Bromokusumo pada Peranakan Tionghoa dalam Kuliner Nusantara merupakan istilah telah lama disalahpahami.
Ngohiong atau ngohiang (wu xiang dibaca wu siang dan dalam dialek Hokkian disebut ngo hiong atau hiang) berarti bumbu terbuat dari lima macam bahan, meliputi pekak (star anise), kayu manis, cengkeh, huajiao (merica Sichuan), dan adas ditumbuk atau digiling.

"Biasanya digunakan untuk memasak berbagai jenis makanan dengan tujuan memperkaya dan memperkuat cita rasa sekaligus menghilangkan bau amis daging," tulis Josep Chen.
Ngohiong mengeluarkan bau khas sehingga menambah nafsu makan. Ciri khas bubuk ngohiong bermutu tinggi berbau segar dan harum, sebaliknya bila agak apek berarti sudah tidak baik digunakan.
Baca juga: Membongkar Klaim Raden Patah Orang Tionghoa
Sejatinya, makanan atau hidangan disebut ngohiong atau ngoyang merupakan daging babi dan udang dicincang, dibumbui bubuk ngohiong atau lima bahan tersebut, dilapis kulit tahu digulung, lalu digoreng.
"Terjadilah salah kaprah nasional, ngohiong adalah nama makanan. Dari Bogor, Jakarta, Pekalongan, Semarang, Surabaya, Kediri, Bojonegoro, Bali, Makassar, Pontianak, Medan, Palembang, dan banyak kota lagi," tulis Josep Chen. (*)
Baca juga: Cerita Masa Lalu Wisata Pesohor Dunia Menikmati Pemandangan Daerah Pegunungan Jawa Barat!
Bagikan
Yudi Anugrah Nugroho
Berita Terkait
Resep Soto Rawon Medok Khas Jawa Timur ala Master Chef Indonesia Puguh Setiawan

Umat Buddha Gelar Buka Puasa Bersama untuk Umat Muslim saat Ramadan 1446 H di Vihara Dharma Bakti

Jelang Sahur Pertama, Intip 3 Ide Menu Sederhana dan Menggugah Selera

Warga Etnis Tionghoa Berburu Pernak-pernik Jelang Perayaan Imlek 2025

Komunitas Tionghoa Curhat ke RIDO, Jakarta Harus Punya Gedung Opera Kesenian

Bertemu Komunitas Tionghoa, Ridwan Kamil Pamer Punya 20 Karya di China

Chef Devina Hermawan Bagikan Resep Sambal Paru untuk Hidangan Iduladha

Menikmati Hot Pot Gaya Sichuan di Pusat Kota Jakarta

Memahami Makna di Balik Angka 8 dalam Kepercayaan Masyarakat Tionghoa

Lampion dan Dekorasi Naga Warnai Kota Solo
