Cerita Masa Lalu Wisata Pesohor Dunia Menikmati Pemandangan Daerah Pegunungan Jawa Barat!

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Sabtu, 09 Mei 2020
Cerita Masa Lalu Wisata Pesohor Dunia Menikmati Pemandangan Daerah Pegunungan Jawa Barat!

Pemandangan Gunung Salak, Jawa Barat. (Tropenmuseum)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PANDEMI COVID-19 membuat orang rindu akan travelling ke berbagai tempat eksotis. Banyak pengelola tempat di luar negeri kemudian memutar otak menyuguhkan tur virtual bagi masyarakat luas agar rasa rindu terobati meski tetap #dirumaja.

Baca juga: Museum Tanah, Wisata Alternatif di Kota Bogor

Nah, bagi kamu udah kangen banget vibe sejuk dengan pemandangan indah daerah pegunungan di Jawa Barat, akan dikisahkan perjalanan masa lalu para pesohor dunia ke lokasi tersebut. Selain kangenmu terobati, lebih penting lagi bisa beroleh gambaran asri pegunungan Jawa Barat di masa lalu. Penasaran?

Cerita perjalanan atau wisata para pesohor masa lalu dimulai dari laporan perjalanan Raja Siam, Chulalongkorn (1853-1910). Ia memang tercatat sering mengunjungi Jawa, mulai 1871, 1896, dan 1901.

Bogor
Pemandangan pegunungan di Jawa Barat. (Tropenmuseum)

Chulalongkorn selain senang dengan keramahan penduduk Jawa, seturut Imtip Pattajoti pada Journeys to Java by a Siamese King, juga harus beroleh udara sejuk untuk kesehatannya. Seorang dokter berkebangsaan Eropa menyarankan Raja Siam (Thailand) itu untuk mengunjungi daerah pegunungan di Jawa Barat untuk pemulihan kesehatan.

Pada kunjungan kali kedua 1896, setiba di pelabuhan Tanjung Priok dan bermalam di Batavia, Raja Chulalongkorn lanjut menumpang kereta api berkecepatan 40 km/jam menuju Buitenzorg (Bogor). Dari sisi jalur kereta sang raja melihat tanaman kopi dan sayur-mayur segar membentang luas.

Baca juga: Berkunjung ke Bandung Harus Diabadikan!

Dari sana, perjalanan berlanjut menuju Sukabumi, Cianjur, dan Cipanas. Rombongan sempat menikmati sekelompok pemusik dan penari. “Mereka menari menjadi lebih baik setelah mendapat hadiah 5 gulden”, tulis Pattajoti.

Setelah puas menonton, rombongan melanjutkan perjalanan melalui Puncak, dan singgah di Telaga Warna (Bogor). Mereka sangat terkesan dengan kesejukan udara di kawasan tersebut. Daerah pegunungan Jawa bagian barat itu memang menjadi magnet para pelancong di masa lalu.

Bogor
Telaga Bodas. (Tropenmuseum)

Setali tiga uang dengan Raja Siam, bahkan jauh sebelum kunjungan Chulalongkorn, para pelancong asal Eropa juga sangat tertarik dengan pegunungan Jawa. Seusai Belanda mengambil alih pemerintahan dari tangan Inggris pada 1816, Raja Willem I mengutus para ahli termasuk juru gambar untuk menangkap panorama Jawa Barat.

Sketsa maupun litograf, seperti karya CWM van de Velde dan AAJ Payen, hadir menggambarkan keindahan panorama daerah pegunungan dan air terjun.

Orang Eropa semula beroleh informasi keadaan Jawa melalui kisah perjalanan di Javaansche Courant, langsung tersihir kemolekan wilayah Tatar Sunda.

“Bagi orang Belanda khususnya tidak memiliki gunung atau daerah pegunungan di negeri asalnya, daerah pegunungan membuat mereka merasa nyaman. Ditambah lagi iklim sejuk di daerah sekitar pegunungan Hindia Belanda mengingatkan pada negeri mereka di Eropa,” tulis Achmad Sunjayadi pada Vereeniging Toeristen Verkeer Batavia (1908-1942), Awal Turisme Modern di Hindia Belanda.

Keinginan orang Eropa melancong ke Jawa pun semakin tinggi. Charles Walter Kinloch, pria berkebangsaan Inggris, mengunjungi Jawa pada 1852, memuji pemandangan indah di daerah Cisarua, Megamendung, Cipanas, dan Cianjur.

Bogor
Pemandangan Gunung Pangrango. (Tropenmuseum)

Ia menulis kesan baik daerah Bandung pada laporannya bertajuk Rambles in Java abd The Straits in 1852. Bandung, menurutnya, sangat bagus karena jalannya lebar dan terpelihara baik, serta ramai penjual aneka topi anyaman bambu beraneka warna. Kinloch sempat mendatangi air terjun terletak di sekira 6,4 km dari Bandung.

Bandung dipuji Kinloch lantaran pemandangan alamnya sebagai Montpellier of Java.

Senada dengan Kinloch, pelancong perempuan asal Amerika, Eliza R Scidmore juga memuji keindahan dan keasrian daerah pegunungan Jawa. Pada kunjungannya tahun 1897, Scidmore sempat berkelana di daerah pegunungan sekitar Priangan (Bandung), seperti Tangkuban Perahu dan Lembang.

Baca juga: Libur Lebaran di Bandung, Ini 5 Tempat Wisata Seru Bersama Si Buah Hati

Ia begitu terpesona melihat keindahan kawah gunung Papandayan. Demi mencapai kawah, Scidmore pada Java The Garden of the East, harus melalui daerah Tjisoeroepan di kaki gunung, lalu melanjutkan perjalanan dengan tandu diangkut empat orang kuli.

Bila Scidmore terpikat keindahan pegunungan daerah Priangan, lain halnya dengan Augusta de Wit. Dalam catatan perjalanannya dimuat sebagai cerita bersambung di koran Singapore Strait Times, de Wit sangat menikmati keindahan alam Cibodas.

Wit mengamati upaya pemerintah Belanda mengimpor health resort (daerah peristirahatan) di daerah pegunungan Jawa Barat dengan pembangunan hotel dan pavilyun di daerah pegunungan dan kaki bukit nan semula sepi bangunan. (*)

#Virus Corona #COVID-19 #Sejarah
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
22 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Makna Hari Santri Nasional dan Peringatan Dunia Lainnya
Tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional dan juga Hari Kesadaran Gagap Internasional. Simak sejarah, makna, dan peringatannya di sini.
ImanK - Selasa, 21 Oktober 2025
22 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Makna Hari Santri Nasional dan Peringatan Dunia Lainnya
Lifestyle
20 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Lengkap dan Maknanya
20 Oktober diperingati sebagai Hari Statistik Dunia dan Hari Koki Dunia, serta Hari Kamera Mainan. Ketahui sejarah, makna, dan cara merayakannya hari ini
ImanK - Minggu, 19 Oktober 2025
20 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Lengkap dan Maknanya
Lifestyle
19 Oktober Memperingati Hari Apa? Dari Tragedi Bintaro hingga Hari Kemanusiaan!
Cari tahu 19 Oktober memperingati hari apa. Ini daftar lengkap hari penting nasional dan internasional, sejarah, tokoh lahir, dan peristiwa dunia.
ImanK - Sabtu, 18 Oktober 2025
19 Oktober Memperingati Hari Apa? Dari Tragedi Bintaro hingga Hari Kemanusiaan!
Lifestyle
18 Oktober Memperingati Hari Apa? Banyak Orang yang Nggak Tahu!
Cari tahu 18 Oktober memperingati hari apa saja! Dari Hari Menopause Sedunia hingga Hari Alaska, simak daftar lengkapnya di sini!
ImanK - Jumat, 17 Oktober 2025
18 Oktober Memperingati Hari Apa? Banyak Orang yang Nggak Tahu!
Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Lifestyle
17 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Catatan Penting yang Perlu Diketahui
17 Oktober diperingati sebagai Hari Kebudayaan Nasional dan Hari Internasional untuk Pemberantasan Kemiskinan. Simak pula peristiwa penting dan tokoh bersejarah yang lahir serta wafat pada tanggal ini.
ImanK - Kamis, 16 Oktober 2025
17 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Catatan Penting yang Perlu Diketahui
Lifestyle
15 Oktober Memperingati Hari Apa? Duh, Deretan Momen Ini Penting Banget!
Cari tahu 15 Oktober memperingati hari apa saja! Mulai dari Hari Cuci Tangan Sedunia, Hari Perempuan Pedesaan Internasional, hingga peristiwa Karbala dan tokoh-tokoh dunia yang lahir dan wafat pada tanggal ini. Lengkap dan informatif!
ImanK - Selasa, 14 Oktober 2025
15 Oktober Memperingati Hari Apa? Duh, Deretan Momen Ini Penting Banget!
Olahraga
Ukir Sejarah, Tanjung Verde Lolos ke Piala Dunia 2026 untuk Pertama Kalinya
Timnas Tanjung Verde berhasil mengukir sejarah. Untuk pertama kalinya, mereka lolos ke Piala Dunia 2026 usai mengalahkan Eswatini 3-0.
Soffi Amira - Selasa, 14 Oktober 2025
Ukir Sejarah, Tanjung Verde Lolos ke Piala Dunia 2026 untuk Pertama Kalinya
Lifestyle
14 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Fakta dan Perayaan Dunia yang Jarang Diketahui!
Tanggal 14 Oktober diperingati sebagai Hari Standar Dunia, Hari Kesadaran E-Waste Internasional, hingga I Love You Day. Temukan makna penting, sejarah, dan daftar tokoh terkenal yang lahir serta wafat pada tanggal ini.
ImanK - Senin, 13 Oktober 2025
14 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Fakta dan Perayaan Dunia yang Jarang Diketahui!
Bagikan