Wisata Indonesia

Selasa Wagean Malioboro dalam Nuansa Batik

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 02 Oktober 2019
Selasa Wagean Malioboro dalam Nuansa Batik

Kegiatan seni dan budaya meramaikan Selasa Wagean Malioboro. (Foto: MP/Teresa Ika)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KEGIATAN Selasa Wagean Malioboro kembali digelar pada Selasa 1 Oktober 2019. Selasa Wagean kali ini terasa lebih meriah dengan nuansa batik yang terasa kental. Para seniman dan masyarakat turut merayakan hari Batik Nasional dalam gelaran Selasa Wagean.

Para peserta dan sejumlah komunitas beraksi sembari mengenakan batik. Atraksi kebudayaan yang bernuansa batik turut digelar disepanjang jalan Malioboro. Adapula pertunjukan seni di luar budaya Jawa.

Baca Juga:

Hati-Hati Terbang dari Bandara Yogyakarta

selasa
Selasa Wagean di maliboro penuh dengan kegiatan kreatif dan budaya. (Foto: instagram@ingekhanti)

Dalam gelaran Selasa Wagean itu ada bebrapa kemeriahan yang mengundang perhatian publik. Seperti Flash Mob Kebaya yakni ibu-ibu yang tergabung dalam komunitas Perempuan Berkebaya menari dengan gemulai di depan kantor DPRD Malioboro. Mereka melenggak lenggokkann tubuh dengan kompak. Uniknya mereka menari menggunakan kebaya tradisional, dipadu kain batik dan sanggul gulung tenguk di belakang kepala.

Ketua Komunitas Perempuan Berkebaya Margareta Tinuk mengatakan ia sengaja menampilkan flashmob untuk mempopulerkan kembali kebaya tradisional. "Kami ingin mengkampanyekan agar kebaya dikenakan kembali sebagai busana sehari-hari," ujar Tinuk.

Tak hanya itu saja adapula fashion show dan pawai batik yang uniknya fashion show ini diikuti oleh ratusan masyarakat Yogyakarta dari berbagai umur. Ibu-ibu, bapak-bapak dan anak muda bersama-sama mengenakan batik berjalan santai dari depan Kantor UPT Malioboro menuju benteng Vredeberg. Mereka turut membawa spanduk berisi ajakan untuk berbatik ria.

Kemudian tak ketinggalan para seniman mengajak masyarakat untuk belajar budaya Adi luhung bangsa melalui seni fotografi. Pameran foto berlangsung di beberapa titik di antaranya di depan kantor DPRD dan Kepatihan. foto-foto ditampilkan adalah foto-foto kegiatan budaya yang selalu diadakan di Yogyakarta seperti Grebeg Sekaten, Ngalap Barkah dan Yogyakarta tempo dulu.

Baca Juga:

4 Prosesi Budaya Seru di Keraton Yogyakarta

selasa
Selasa Wagean di Malioboro tertutup untuk arus lalu lintas. (Foto: instagram@bernadettakrizma)

Kemeriahan pertunjukan tari Angguk dan penampilan gamelan juga membuat suasana Malioboro semakin kental dengan atmosfir budaya. Tari Angguk berasal dari kabupaten kulon Progo. Tarian ini unik, karena gerak dan alunan musik para penari lebih dinamis dan energik. Padahal tarian Yogyakarta pada umumnya memiliki alunan dan gerakan yang gemulai dan lembut. Pakaian para penari seperti prajurit perang. Tari Angguk berlangsung di depan kantor Gubernur Yogyakarta. Usai tarian, dilangsungkan penampilan pertunjukan musik gamelan yang memadukan antara irama tradisional dengan irama modern.

Selasa Wage an kali ini juga membuka kesempatan bagi budaya di luar Jawa untuk beraksi. Masyarakat Bali yang tinggal di Yogyakarta unjuk gigi menampilkan tarian kecak di titik nol kilometer. Tari kecak berlangsung sekitar pukul 16.00 di dekat benteng Vredeburg. Para penari mulai bergerak dengan dinamis sambil berteriak kata-kata "Kecak" dan seketika suasana titik nol kilometer pun berubah serasa di Bali. tidak hanya pada kecak ditampilkan pula sejumlah tari tarian tradisional seperti tari dari Baduy.


Kegiatan Selasa Wagean adalah sebuah kegiatan dimana para pedagang kaki lima di wilayah Malioboro beristirahat dan tidak berjualan. Selain itu kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat dilarang melintas di sepanjang Malioboro.

Selasa Wagean berlangsung setiap 40 hari sekali dan jatuh pada hari Selasa. Kegiatan ini akan terus diadakan hingga akhir tahun 2019. (*)


Baca Juga:

5 Kebiasaan di Jogja yang Harus Dipahami Traveler


Tulisan dari Teresa Ika, kontributor merahputih.com untuk wilayah DI. Yogyakarta dan sekitarnya.

#Hari Selasa #Malioboro #Jalan Malioboro #Kawasan Malioboro #Yogyakarta #Kota Yogyakarta #Wisata Yogyakarta
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Prabowo memerintahkan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyurati para bupati dan wali kota terkait dengan arahan tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Indonesia
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Teramati 4 kali awan panas guguran ke arah barat daya (Kali Krasak) dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Tradisi
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Makam Raja Imogiri atau Pajimatan Imogiri dibangun oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo pada 1554 Saka atau 1632 Masehi.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Tradisi
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Hingga kini, tradisi memakamkan raja keturunan Mataram di kompleks permakaman ini masih dilakukan.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Indonesia
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Siap memberangkatkan jemaah calon haji mulai 2026.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Indonesia
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Stabilitas di daerah menjadi fondasi penting bagi kelancaran kehidupan masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Indonesia
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
KAI Daop 6 Yogyakarta telah melayani 219.400 penumpang selama long weekend Maulid Nabi.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Indonesia
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Potensi banjir pesisir Medan akibat adanya aktivitas pasang air laut, dan fenomena alam lainnya.
Frengky Aruan - Selasa, 19 Agustus 2025
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Indonesia
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Periode yang sama pada tahun lalu, tercatat volume keberangkatan penumpang KA jarak jauh sebanyak 75.572 penumpang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Agustus 2025
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Bagikan