Selama Ramadan, Tingkat Hunian Hotel di Lombok Meningkat


The Place Resort di Lombok Timur (Foto: Traveloka)
MerahPutih.Com - Kecemasan para pengusaha hotel dan restoran bahwa bulan Ramadan tingkat hunian bakal menurun ternyata tidak berlaku di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Bahkan selama bulan Ramadan tingkat hunian hotel dan resor di Lombok menggembirakan artinya ada peningkatan signifikan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Nusa Tenggara Barat, Lalu Abdul Hadi Faesal mengatakan tingkat okupansi kamar hotel di Lombok, NTB, pada Bulan Ramadhan cukup menggembirakan, terutama di sektor resor.
"Hingga saat ini, rata-rata tingkat okupansi kamar yang ada di resor berkisar pada angka 86 persen hingga 92 persen," katanya di Mataram, Minggu (10/6).

Hadi mencontohkan sebuah resor, Pearl of Trawangan di Gili Trawangan, Lombok Utara, yang menyentuh angka 92,5 persen pada masa Ramadhan. Angka okupansi kamar yang tinggi juga ditunjukan Kila Senggigi Beach Hotel yang berada di kawasan Pantai Senggigi, Lombok Barat, dengan okupansi sebesar 85 persen.
"Jadi rata-rata (okupansi kamar) di resor itu 80 persen sampai 90 persen," tegasnya.
Hadi sebagaimana dilansir Antara mengatakan, okupansi resort yang tinggi meski saat Ramadhan disebabkan kebanyakan tamu yang menginap ialah wisatawan mancanegara (wisman) dari Eropa, Australia, dan Amerika Serikat.
"Resor tidak mengenal "low season" di Ramadhan karena tamunya bule-bule yang sudah pesan sejak jauh-jauh hari," ucap Abdul Hadi Faesal.

Menurutnya, kondisi ini agak berbeda dengan hotel-hotel yang mayoritas diisi wisatawan nusantara (wisnus). Di mana rata-rata okupansi kamar di hotel-hotel yang ada di kota Mataram berada pada angka 47 persen hingga 52 persen, meski ada juga yang sempat menyentuh angka 55 persen seperti di Puri Indah, Mataram.
Kendati demikian, Wakil Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB ini, optimistis angka okupansi kamar di hotel-hotel akan bergerak naik pada masa libur panjang lebaran. Pasalnya, banyak masyarakat lokal yang memilih tinggal sementara waktu di resort-resort karena ditinggal asisten rumah tangga (ART) yang libur Lebaran.
"Nah jumlah resor tentu tidak cukup menampung para tamu, ujung-ujungnya akan lari (menginap) di hotel-hotel yang ada di kota, maupun wilayah lain di Lombok," katanya.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Selamat, Garuda Indonesia Masuk 10 Besar Maskapai Terbaik Dunia
Bagikan
Berita Terkait
Hotel dan Restoran Wajib Bayar Royalti Lagu, PHRI Solo Merasa Keberatan

Imbas Efisiensi Anggaran Prabowo, Pengusaha Hotel Menjerit Ungkap PHK di Depan Mata

PT KAI Angkut 4,3 Juta Orang Pemudik, Ada 10 KA Jarak Jauh Jadi Favorit

Hal Unik Yang Terjadi di Tradisi Kupatan Setiap 8 Syawal di Indonesia

Filosofi Tradisi Kutupatan Jejak Peninggalan Sunan Kalijaga

Prabowo Senang Menteri Kerja Keras Redam Gejolak Harga Pangan di Saat Ramadan dan Idul Fitri

Daya Beli Anjlok, Okupansi dan Durasi Menginap di Sejumlah Hotel saat Lebaran 2025 Menurun Drastis

5 Film Karya Sineas Indonesia Yang Bisa Jadi Pilihan Saat Nikmati Libur Lebaran

Doa Bagi Mereka Yang Amalkan Salat Kafarat

Polisi Mulai Berlakukan Ganjil Genap di 2 Titik Jalan Tol, Tak Ada Tilang Manual
