Selain Kartini, Ini Perempuan yang Perjuangkan Kesetaraan Gender

Muchammad YaniMuchammad Yani - Jumat, 21 April 2017
Selain Kartini, Ini Perempuan yang Perjuangkan Kesetaraan Gender

(Foto: Caption Youtube)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Raden Ajeng Kartini atau RA Kartini memang menjadi ikon bagi emansipasi perempuan. Semasa hidupnya, perempuan yang lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 ini selalu memperjuangkan kesetaraan gender lewat tulisan-tulisannya.

Namun, selain Kartini, ada juga para perempuan yang juga memperjuangkan kesetaraan gender dan hak-hak bagi perempuan. Mereka ada yang hidup sebelum masa Kartini, tetapi ada juga yang menjalani hidupnya setelah Kartini meninggal pada tanggal 17 September 1904. Siapa saja mereka?

Dewi Sartika

wikipedia.com

Jika di Jawa Tengah ada RA Kartini, maka di Jawa Barat Anda bisa bertemu dengan Dewi Sartika. Perempuan kelahiran Cicalengka, Bandung, 4 Desember 1884 ini merupakan tokoh perintis pendidikan untuk kaum perempuan di Indonesia.

Dewi Sartika mendirikan Sekolah Isteri di Pendopo Kabupaten Bandung. Sekolah tersebut kemudian direlokasi ke Jalan Ciguriang dan berubah nama menjadi Sekolah Kaoetamaan Isteri pada tahun 1910. Hingga di tahun 1920 sekolah itu berkembang menjadi satu sekolah di setiap kabupaten maupun kota dan tahun 1929 namanya kembali berubah menjadi Sekolah Raden Dewi.

Hj. Rangkayo Rasuna Said

aktual.com

Mungkin Anda hanya tahu jika Rasuna Said adalah nama jalan di Jakarta. Namun siapa sangka, nama tersebut adalah nama pahlawan nasional yang selalu memperjuangkan adanya persamaan hak antara pria dan perempuan. Bernama asli Hajjah Rangkaayo Rasuna Said, perempuan yang lahir tanggal 14 september 1910 ini adalah seseorang yang sangat berperan dalam kemerdekaan Indonesia terutama dalam pendidikan, pemberdayaan perempuan dan jurnalisme nasional.

Rasuna Said sangat memperjuangkan kemajuan dan pendidikan kaum perempuan. Ia sempat mengajar di Diniyah Putri sebagai guru. Namun ia berhenti karena memiliki pandangan bila kemajuan perempuan bukan hanya lewat mendirikan sekolah tetapi juga harus disertai perjuangan politik.

Maria Walanda Maramis

lensaedukasi.com
lensaedukasi.com

Maria Josephine Catherine Maramis atau lebih dikenal dengan Maria Walanda Maramis lahir di Kema, Sulawesi Utara, 1 Desember. Perempuan dinobatkan sebagai pahlawan nasional Indonesia karena perjuangannya dalam kesetaraan gender di Indonesia pada permulaan abad ke-20.

Perempuan yang menikah dengan Joseph Frederick Caselung Walanda ini mendirikan organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Turunannya (PIKAT) pada tahun 1917. Organisasi ini didirikan untuk memperjuangkan pendidikan perempuan, khususnya ibu-ibu. Di tahun 1919, Maria berhasil memperjuangkan hak perempuan untuk punya hak suara di lembaga perwakilan Minahasa Raad.

Nyi Siti Walidah Ahmad Dahlan

lensaindonesia.com

Terlahir di keluarga pemuka Agama Islam, Siti Walidah sangat lekat dengan ilmu agama. Ia tidak pernah mengenyam pendidikan umum kecuali pendidikan agama termasuk bahasa Arab yang ia dapat dari ayahnya, Kyai Haji Muhammad Fadli. Namun pernikahannya dengan Ahmad Dahlan dan kedekatannya dengan tokoh awal Muhammadiyah membuatnya memiliki pengetahuan luas.

Perempuan yang lahir di Kauman, 31 Mei 1946 ini pernah membuat kelompok pengajian bernama wanita Sopo Tresno (Siapa Cinta). Ia juga membuka asrama dan sekolah-sekolah putri serta mengadakan kursus pelajaran Islam dan pemberantasan buta huruf bagi kaum perempuan. Selain itu ia juga menerbitkan majalah bagi kaum perempuan.

Sahabat Merahputih, itulah empat tokoh perempuan yang tidak kalah dengan Kartini.

Selain artikel ini Anda juga bisa baca Perempuan-Perempuan Perkasa di Dunia Pria

#R.A Kartini #Kartini
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia
Masuknya surat-surat Kartini ke dalam daftar UNESCO menunjukkan bahwa dunia mengakui warisan intelektual dan sumbangan pemikiran Indonesia bagi peradaban global
Angga Yudha Pratama - Rabu, 20 Agustus 2025
Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia
Berita Foto
Deretan Tokoh Perempuan Indonesia Raih Penghargaan RA Kartini Award 2025
Ketua Umum Pita putih Indonesia Giwo Rubianto Wiyogo (kanan) menerima penghargaan RA Kartini Award 2025 Kategori Inspiring Women in Empowering Women dari CEO Transmedia, Atiek Nur Wahyuni dalam malam anugerah RA Kartini Award 2025 di Jakarta, Kamis (26/6/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 26 Juni 2025
Deretan Tokoh Perempuan Indonesia Raih Penghargaan RA Kartini Award 2025
Tradisi
Ketika Kartini Membela Buruh, Cerita dari Pekerja Ukir Jepara
Kartini dan gerakan buruh punya kesamaan visi soal kerja layak dan hidup bermartabat. Cerita perjuangannya di Jepara membuktikan itu.
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 09 Mei 2025
Ketika Kartini Membela Buruh, Cerita dari Pekerja Ukir Jepara
ShowBiz
Pementasan ‘Terbitlah Terang’ Gemakan Suara Kartini lewat Pembacaan Surat dan Gagasannya
Sebuah penghormatan terhadap pemikiran, perjuangan, dan jiwa seorang Raden Ajeng Kartini, sosok yang hingga hari ini masih menjadi nyala api bagi perempuan dan bangsa Indonesia.
Dwi Astarini - Rabu, 23 April 2025
Pementasan ‘Terbitlah Terang’ Gemakan Suara Kartini lewat Pembacaan Surat dan Gagasannya
Berita Foto
Pementasan Musikalisasi Puisi Bertajuk Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini
Artis Maudy Ayunda dan Aktor Reza Rahadian saat mementaskan musikalisasi puisi bertajuk si Bertajuk Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini di Museum Nasional, Jakarta, Senin (21/4/2025).
Didik Setiawan - Senin, 21 April 2025
Pementasan Musikalisasi Puisi Bertajuk Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini
Berita Foto
Peringati Hari Kartini Petugas Bagikan Bunga Penumpang Perempuan di Stasiun Halim Whoosh
Petugas mengenakan baju kebaya membagikan bunga saat melayani penumpang memperingati Hari Kartini di Stasiun Halim Whoosh, Jakarta, Senin (21/4/2025).
Didik Setiawan - Senin, 21 April 2025
Peringati Hari Kartini Petugas Bagikan Bunga Penumpang Perempuan di Stasiun Halim Whoosh
Indonesia
Hari Kartini, Ketua DPR Soroti Angka Pelecehan Perempuan Tinggi Minta Korban Berani Bersuara
Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak perempuan Indonesia untuk tidak takut bersuara jika menjadi korban kekerasan atau pelecehan seksual.
Wisnu Cipto - Senin, 21 April 2025
Hari Kartini, Ketua DPR Soroti  Angka Pelecehan Perempuan Tinggi Minta Korban Berani Bersuara
Indonesia
MRT Jakarta Gratis untuk Umum di Hari Angkutan Nasional, Tarif Khusus Rp1 bagi Wanita di Hari Kartini
Masyarakat dapat memperoleh informasi lebih lanjut melalui akun media sosial atau menghubungi layanan pelanggan resmi MRT Jakarta
Angga Yudha Pratama - Senin, 21 April 2025
MRT Jakarta Gratis untuk Umum di Hari Angkutan Nasional, Tarif Khusus Rp1 bagi Wanita di Hari Kartini
Indonesia
Hampir Setengah Juta Perempuan Jadi Korban Kekerasan, Puan Ajak Momentum Hari Kartini Untuk Berani Bersuara
Peringatan Hari Kartini setiap tahunnya bukanlah sekadar seremoni semata, melainkan momentum untuk membumikan kembali semangat perjuangan RA Kartini dalam konteks kehidupan perempuan masa kini
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 April 2025
Hampir Setengah Juta Perempuan Jadi Korban Kekerasan, Puan Ajak Momentum Hari Kartini Untuk Berani Bersuara
Indonesia
Menteri PPPA Sebut Perjuangan Kartini Terus Hidup dalam Generasi Muda, Perempuan Bisa Bebas Menentukan Nasib Sendiri
Merayakan Hari Kartini sebagai momentum penting untuk menginspirasi perempuan dan Gen Z dalam membangun masa depan Indonesia yang setara dan berdaya.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Menteri PPPA Sebut Perjuangan Kartini Terus Hidup dalam Generasi Muda, Perempuan Bisa Bebas Menentukan Nasib Sendiri
Bagikan