Eksotika Papua

Sejuta Kisah Perjalanan Panjang Penamaan Papua

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Senin, 03 September 2018
Sejuta Kisah Perjalanan Panjang Penamaan Papua

Cendrawasih, burung asli Papua. (Foto: Pixabay/dodohawe)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

AWAL kemajuan dunia, rempah-rempah sempat menjadi primadona para pedagang. Bak harta karun, hampir semua pedagang melancong mengitari dunia hanya untuk hal itu. Begitu juga yang dilakukan pelaut asal Portugis Antonio D. Anease dan Fransisco Sorreano.

Sekitar tahun 1511, kedua pelaut berlabuh di pulau paling timur Indonesia. Menurut sejarah barat dalam buku Popular Science, edisi April 1879, pada halaman 747 mengatakan bahwa kedua pelancong tersebut berlabuh di Papua. Keduanya pula yang memberi nama pulau itu dengan nama Papua.

Pemberian nama Papua tak lepas dari peran bahasa pasar (bahasa Melayu) yang dipakai di Nusantara kala itu. Papuwah adalah bahasa Melayu kuno yang berarti rambut keriting kecil-kecil. Sekilas, jika dilafaskan kata papuwah terdengar Papua. Begitulah asal usul ala sejarah barat.

Irian

Foto atlas Pulau Irian Jaya. (Foto/Istimewa)
Foto atlas Pulau Irian Jaya. (Foto/Istimewa)

Konon Papua juga pernah disebut dengan nama Irian. Nama Irian lahir saat seorang tokoh Islam asal Maroko, Ibnu Batutah mengunjungi pulau tersebut. Pada 1517, Ibnu Batutah banyak menjumpai orang yang bertelanjang kaki dan hanya menggunakan koteka sebagai pakaian.

Melihat hal itu, Ibnu Batutah menyebut pulau tersebut dengan nama Urian yang artinya telanjang. "Itulah sebabnya orang-orang ini disebut dengan orang-orang Urian. Urian berasal dari bahasa Arab artinya telanjang," kata Ketua Umum Al Fatih Kaafah Nusantara (AFKN) Ustadz Muhammad Zaaf Fadzlan Rabbani Garamatan dilansir voa-islam.com.

Nuu Waar

Haji Oea Saraka di Onin (Fakfak). Foto diambil antara tahun 1890-1900. (Sumber/Koleksi Foto Tropen Museum Belanda)
Haji Oea Saraka di Onin (Fakfak). Foto diambil antara tahun 1890-1900. (Foto: Koleksi Foto Tropen Museum Belanda)

Jauh sebelum Portugis dan Ibnu Batutah masuk ke Papua, sudah tiba di sana para pedagang Muslim dari tanah Arab. Sekiranya abad ke-12, para pedagang Arab tersebut sudah berhubungan langsung dengan penduduk asli Papua. Kesehariannya, para pedagang memanggil masyarakat Papua dengan sebutan Nur yang berarti cahaya.

Alasan penamaan tersebut karena para pedagang Arab kala itu mengibaratkan bahwa pulau Papua seperti tempat dilahirkannya cahaya emas atau tempat terbitnya matahari.

Seiring berjalannya waktu, kemudian sebutan berubah menjadi Nuu Waar. Waar sendiri berasal dari bahasa asli Papua yang berarti perut besar seorang ibu yang mengandung. (*)

Baca Juga: Arti Upacara Bakar Batu Bagi Orang Papua

#Papua #Eksotika Papua
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Indonesia
TNI-Polri Berhasil Evakuasi 5 Jenazah Pendulang Emas Korban KKB di Pedalaman Yahukimo
Diduga, pelaku penyerangan terhadap para pendulang yaitu KKB pimpinan Kopitua Heluka.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
TNI-Polri Berhasil Evakuasi 5 Jenazah Pendulang Emas Korban KKB di Pedalaman Yahukimo
Indonesia
KKB Papua Kembali Berulah Bakar Puskesmas Kiwirok, Berujung Kontak Senjata
KKB Kodap XV Ngalum Kupel membakar bangunan Puskesmas Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Senin (29/9) pagi.
Wisnu Cipto - Senin, 29 September 2025
KKB Papua Kembali Berulah Bakar Puskesmas Kiwirok, Berujung Kontak Senjata
Indonesia
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak
Tidak ada laporan korban setelah gempa kuat tersebut.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak
Indonesia
BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa
Tim reaksi cepat itu bertugas mendampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nabire melakukan asesmen untuk menentukan status bencana di Nabire.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa
Indonesia
Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget
Gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget
Indonesia
Capaian Cek Kesehatan Gratis di Papua Masih Rendah, Tertinggi di Jabar Capai 51 Persen
Jumlah peserta terendah terdapat di tiga provinsi lainnya, yaitu Papua, Papua Barat, dan Papua Pegunungan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
Capaian Cek Kesehatan Gratis di Papua Masih Rendah, Tertinggi di Jabar Capai 51 Persen
Indonesia
Rusuh di Yalimo, Enam Personel Satgas Maleo Kopassus Terkepung Berhasil Dievakuasi
Puluhan bangunan terbakar, termasuk ruko, kos-kosan, rumah dinas, kantor dinas, serta fasilitas TNI dan Polri.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
Rusuh di Yalimo, Enam Personel Satgas Maleo Kopassus Terkepung Berhasil Dievakuasi
Indonesia
Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur
"Alat berat tidak bisa masuk ke dalam terowongan karena begitu diangkat lumpurnya maju-maju terus."
Wisnu Cipto - Kamis, 11 September 2025
Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur
Indonesia
Semua Tewas, Ini Nama 4 Korban Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Mimika Papua
Saat tim SAR tiba lokasi, kondisi helikopter nahas itu dalam keadaan sudah terbakar dan berada di sisi jurang pada ketinggian sekitar 11.000 feet.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 September 2025
Semua Tewas, Ini Nama 4 Korban Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Mimika Papua
Indonesia
Tambang Freeport Longsor, 7 Pekerja Masih Terjebak
Peristiwa longsor terjadi di dalam area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) pada Senin (8/9) malam sekitar pukul 23.21 WIT.
Wisnu Cipto - Selasa, 09 September 2025
Tambang Freeport Longsor, 7 Pekerja Masih Terjebak
Bagikan