Sejumlah Politisi Bahas RUU Pemilu di Rumah Setnov
Ketua DPR RI Setya Novanto. (Foto: MP/ Ponco Sulaksono)
Ketua DPR RI Setya Novanto, mengungkapkan sejumlah politisi yang hadir ke acara Open House di kediamannya saat Idul Fitri, Minggu (25/6), sempat membahas kelanjutan Rancangan Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilihan Umum (RUU Pemilu).
"Ya, hampir semua para politisi yang datang bicara RUU Pemilu," ujar Novanto di sela-sela acara silaturahmi yang diadakan di rumah dinasnya, Jakarta Selatan, Minggu (25/6) malam.
Namun, dia menyerahkan kelanjutannya kepada Panitia Khusus (Pansus) RUU Pemilu di Parlemen dan berharap poin-poin yang belum disepakati bersama dapat segera ditemukan titik temu.
"Kita harapkan semuanya bisa selesai secara musyawarah dan kita harapkan partai-partai bisa bersama, sesuai keinginan partai dan pemerintah, sehingga kita tidak berlarut," tandasnya.
Saat disinggung soal keinginan Golkar yang masih mempertahankan ambang batas presidensial (presidential threshold) 20 persen kursi di Parlemen atau 25 persen suara sah nasional, Novanto menjawab diplomatis.
"Ya, semua bisa kita bicarakan bersama dengan partai lain, bahwa mari kita bersama untuk menunjukkan pada masyarakat, bahwa semuanya bisa kita lakukan dengan musyawarah," tukasnya.
"Kami, Ibu Mega (Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri) dan partai lain, bisa bersama-sama menyelesaikan permaalahan ini sesuai keinginan bersama," sambungnya.
Meski demikian, Novanto memastikan tidak ingin ada pembahasan elite partai dengan Presiden Joko Widodo soal kelanjutan RUU Pemilu itu dengan alasan tidak ingin membebankan kepala negara.
"Ya, kita sebaiknya tidak membebankan kepada presiden, karena dengan partai lain, kita bisa melakukan sesuatu musyawarah bersama. Partai-partai sudah mengadakan pembicaraan-pembicaraan," pungkas Ketua Umum Partai Golkar ini. (Pon)
Bagikan
Berita Terkait
Bebas Bersyarat Setya Novanto Digugat ke PTUN, Kuasa Hukum ARUKKI dan LP3HI: Masih Terlibat Kasus TPPU
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Bahlil Tolak Tunduk Narasi Negatif, Golkar Klaim Publik Lebih Cerdas Menilai
Klarifikasi Pernyataan Atalia Praratya soal Dana Pesantren, Golkar Tegaskan Tak Ada Larangan APBN untuk Ponpes
Puan Maharani Tegaskan DPR Harus Jawab Kritik Rakyat dengan Kerja Nyata
Apresiasi Pidato Presiden Prabowo di PBB, Ketua DPR: Bentuk Penghormatan Besar Bagi Indonesia
Perpres 79 Tahun 2025 Dinilai Jadi Bukti Komitmen Prabowo untuk Lanjutkan Pembangunan IKN