Bung Karno dan Sejarah Tren Kopiah Hitam Indonesia

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Jumat, 08 Juni 2018
Bung Karno dan Sejarah Tren Kopiah Hitam Indonesia

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika

Ukuran:
14
Font:
Audio:

"Ciri khas saya...simbol nasionalisme kami." begitulah ucap Sukarno dalam buku biografinya yang berjudul Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, yang ditulis Cindy Adams.

Saat berusia 20 tahun, Bung Karno kecil sedang duduk di belakang tukang sate. Bung Karno tegang. Perutnya mulas. Sambil menahan sakit, Sukarno mengamati banyak kawan-kawannya. Dalam pengamatannya, Bung Karno menilai bahwa kawannya banyak lagak, tak mau pakai tutup kepala karena ingin seperti orang Barat.

Hasil itu ia temukan usai perdebatan sengit terjadi di dalam nuraninya. "Apakah engkau seorang pengekor atau pemimpin?" tanyanya dalam batin. "Aku seorang pemimpin." timpalnya lagi. "Kalau begitu, buktikanlah," balasnya. "Majulah. Pakai pecimu. Tarik nafas yang dalam! Dan masuklah ke ruang rapat… Sekarang!".

Tingkah 'Putra Sang Fajar' ini membuar orang-orang ternganga melihatnya. Mereka, kaum intelegensia yang membenci pemakaian blangkon, sarung, dan peci karena dianggap cara berpakaian kaum lebih rendah. Kemudian Bung Karno memecah sunyi.

"Kita memerlukan sebuah simbol dari kepribadian Indonesia. Peci yang memiliki sifat khas ini, mirip yang dipakai oleh para buruh bangsa Melayu, adalah asli milik rakyat kita. Menurutku, marilah kita tegakkan kepala kita dengan memakai peci ini sebagai lambang Indonesia. Merdeka," katanya.

Namun, Bung Karno bukanlah intelektual pertama kali yang menggunakan peci. Salah satu guru Bung Karno, dr Tjipto sudah lebih dulu mengenakkan topi serupa. Pada 1913, dalam rapat Sociaal Democratische Arbeiders Partij (SDAP), di Den Haag, Belanda, Tjipto sudah mengenakkan kopiah dari beludru hitam.

Pengaruh Bung Karno ternyata begitu luas. Pada pertengahan 1932, dalam Partindo Sukarno melancarkan kampanye memakai barang-barang bikinan Indonesia, termasuk peci lurik. Hingga akhirnya peci atau kopiah hitam kemudian begitu populer.

Sukarno dan Kiai Dua Bersaudara dari Payakumbuh. (Dokumen/Istimewa)
Sukarno dan Kiai Dua Bersaudara dari Payakumbuh. (Dokumen/Istimewa)

Kecintaannya kepada peci juga bisa dilihat usai mengunjungi Pondok Pesantren Darul Funun El Abbasiyah (DFA). Sebelum kemerdekaan Inonesia, ia mengunjungi Syekh Abbas Abdullah, pemimpin ponpes tersebut. Kedatangannya untuk bertanya soal Indonesia ke depannya.

Sepulangnya dari sana Bung Karno terlihat sumringah. Ternyata ia mendapat buah tangan favorit dari Syekh Abbas. Sukarno terlihat memakai peci baru yang agak lebih tinggi. (*)

#Peci Nasional #Sukarno
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Indonesia
Jadi Tamu Utama HUT ke-76 India, Prabowo Ikuti Jejak Sukarno 75 Tahun Silam
Presiden RI Prabowo Subianto akan memeriahkan parade perayaan Hari Republik India ke-76 di Kartavya Path, New Delhi, pada Minggu (26/1) sebagai Tamu Utama atau Chief Guest.
Wisnu Cipto - Minggu, 26 Januari 2025
Jadi Tamu Utama HUT ke-76 India, Prabowo Ikuti Jejak Sukarno 75 Tahun Silam
Indonesia
Guntur Sebut Pendongkelan Kepemimpinan Sukarno tidak Sah
Guntur menekankan fakta-fakta sejarah membantah Bung Karno telah melakukan pengkhianatan dengan mendukung pemberontakan G30SPKI.
Dwi Astarini - Senin, 09 September 2024
Guntur Sebut Pendongkelan Kepemimpinan Sukarno tidak Sah
Kuliner
Ini nih, Menu Sahur Sukarno dan Hatta Jelang Indonesia Merdeka
Keduanya menyempatkan menyantap sahur untuk pelaksanaan puasa hari kesembilan di bulan Ramadan 1366 H.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Maret 2024
Ini nih, Menu Sahur Sukarno dan Hatta Jelang Indonesia Merdeka
Property
Piala Bergilir Soekarno Cup Hasil Kontemplasi Prananda dan Diwujudkan Dolorosa Sinaga
Tim juara akan mendapatkan piala yang didesain khusus oleh Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Prananda Prabowo.
Zulfikar Sy - Kamis, 02 November 2023
Piala Bergilir Soekarno Cup Hasil Kontemplasi Prananda dan Diwujudkan Dolorosa Sinaga
Fun
Mengagumi Kemegahan Tiga Mobil Dinas Presiden Sukarno
Sukarno memiliki 12 unit mobil Kepresidenan.
P Suryo R - Selasa, 10 Oktober 2023
Mengagumi Kemegahan Tiga Mobil Dinas Presiden Sukarno
Indonesia
Patung Bung Karno Bakal Jadi Ikon Baru di Bandung
Patung Bung Karno ini dipastikan tertinggi di dunia, khususnya Indonesia.
Andika Pratama - Rabu, 28 Juni 2023
Patung Bung Karno Bakal Jadi Ikon Baru di Bandung
Indonesia
Monumen Plaza Bung Karno Diproyeksikan Jadi Patung Tertinggi di Dunia
“Insya Allah tahun ini Monumen Bung Karno ini selesai dan akan menjadi patung Bung Karno tertinggi di dunia,” kata Pamriadi.
Andika Pratama - Rabu, 28 Juni 2023
Monumen Plaza Bung Karno Diproyeksikan Jadi Patung Tertinggi di Dunia
Indonesia
3 Ribu Penari Perempuan akan Tampilkan Tarian Kecak saat Peringatan Puncak Bulan Bung Karno
Pasalnya, Tari Kecak itu akan dilakukan seluruhnya oleh para perempuan.
Andika Pratama - Kamis, 22 Juni 2023
3 Ribu Penari Perempuan akan Tampilkan Tarian Kecak saat Peringatan Puncak Bulan Bung Karno
Indonesia
Puan Ungkap Ada Kejutan di Acara Puncak Bulan Bung Karno
Ketua DPR RI ini juga menuturkan, akan ada kejutan yang bisa saja terjadi. Namun, Puan masih enggan membocorkan.
Andika Pratama - Kamis, 22 Juni 2023
Puan Ungkap Ada Kejutan di Acara Puncak Bulan Bung Karno
Indonesia
Politisi PDIP Sebut Dunia Mengagumi Sosok dan Pemikiran Bung Karno
" Dunia begitu mengagumi Bung Karno dan pemikiran Bung Karno. Dia bukan sekadar pemimpin bangsa Indonesia, tetapi pemimpin dunia," kata Basarah.
Andika Pratama - Kamis, 22 Juni 2023
Politisi PDIP Sebut Dunia Mengagumi Sosok dan Pemikiran Bung Karno
Bagikan