Musik

Kisah di Balik 'Jogja Istimewa', Lagu Marzuki Mohamad yang Dibajak untuk Kampanye Tim Prabowo-Sandi

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Selasa, 15 Januari 2019
Kisah di Balik 'Jogja Istimewa', Lagu Marzuki Mohamad yang Dibajak untuk Kampanye Tim Prabowo-Sandi

Kil The DJ yang meradang lagunya dibajak. (Foto: instagram@killthedj)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEJAK dirilis 9 November 2009 lalu, lagu Jogja Istimewa karya Marzuki Mohamad atau Kill The DJ ini sontak menjadi lagu favorit masyarakat Yogyakarta. Liriknya yang Yogyakarta banget membuat lagu ini sering dinyanyikan di berbagai acara besar di Yogyakarta.

Pada 13 Desember 2010 misalkan, lagu ini hadir dalam sidang rakyat Yogyakarta yang menentang Rancangan Undang-Undang Keistimewaan Yogyakarta oleh pemerintah pusat. Mulai sejak itu, lagu yang dibawakan Jogja Hip Hop Foundation seolah menjadi lagu rakyat Yogyakarta.

Seiring berjalannya waktu, lagu Jogja Istimewa kembali hadir di kerumunan orang. Namun, kali ini bukan dari pihak keraton, melainkan tim pendukung Prabowo-Sandi. Liriknya pun diubah. Kill The DJ sang penulis meradang.

1. Sejarah Penciptaan Lagu Jogja Istimewa

Kill The DJ atau Marzuki Mohamad. (Foto/killtheblog.com)
Kill The DJ atau Marzuki Mohamad. (Foto: killtheblog.com)

Seperti dikutip dari blog pribadi Kill The DJ, untuk merampungkan lagu Jogja Istimewa ia terlebih dahulu menyelesaikan membaca 3 buku sejarah terkait Yogyakarta, yakni Tahta untuk Rakyat, Kraton Yogyakarta; Sejarah, Nasionalisme, dan Teladan Perjuangan, dan Perubahan Sosial di Yogyakarta.

"Buku biografi Sultan HB IX, Tahta untuk Rakyat yang paling berkesan. Buku ini menerangkan secara gamblang kepribadian Sultan HB IX yang mungkin sebelumnya hanya seperti cerita rakyat," tulisnya di laman Kill The Blog.

2. Sebanyak 70% dari Lirik Jogja Istimewa Merupakan Ungkapan Tokoh-Tokoh Besar

Jogja Hip Hop Foundation. (Foto/killtheblog.com)
Jogja Hip Hop Foundation. (Foto: killtheblog.com)

Marzuki Mohamad memaparkan secara detail tentang isi lirik yang adal dalam lagu tersebut. Ia mengungkapkan 70% lirik dalam Jogja Istimewa mengambil kalimat-kalimat yang diungkapkan oleh tokoh-tokoh besar seperti; Soekarno, Sultan HB 9, Ki Hadjar Dewantoro, RM Sosrokartono, dan banyak lagi.

"Selebihnya adalah hasil tulisan saya sendiri, meskipun harus saya akui, bahwa saya sangat terinspirasi oleh teks-teks tradisional Jawa. Saya merubah teks-teks itu ke dalam rima agar lebih enak di-rap-kan," jelasnya.

3. Telaah Lirik Lagu Jogja Istimewa oleh Kill The DJ

Holopis Kuntul Baris…

Kata ini merupakan ungkapan tradisional Jawa, sebuah ajakan untuk bekerja bersama-sama.

Jogja! Jogja! Tetap Istimewa
Istimewa Negrinya, Istimewa Orangnya
Jogja! Jogja! Tetap Istimewa
Jogja Istimewa untuk Indonesia

Diucapkan Soekarno untuk memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap kraton dan rakyat Yogyakarta dalam perjuangan kemerdekaan.

Rungokna iki gatra saka ngayogyakarta
Nagari paling penak rasane koyo swarga
Ora peduli donya dadi neraka
Neng kene tansah edi peni lan merdika

Seratus persen karya Kill The DJ, teks ini juga digunakan untuk lagu Dubyouth feat. Ki Jarot Bombassu. Artinya; “dengarlah ini untaian kata dari Yogyakarta, Negeri paling nyaman seperti surga, tidak peduli dunia sudah jadi neraka, di sini kami selalu nyaman dan merdeka”

Tanah lahirkan Tahta, Tahta untuk Rakyat
Dimana Rajanya Bercermin di kalbu Rakyat
Demikianlah singgasana bermartabat
Berdiri kokoh tuk mengayomi rakyat

Semangat tahta Sultan HB 9 yang kemudian ditambahi oleh anaknya Sultan HB 10 dalam jumenengan atau diangkat menjadi raja.

Memayu hayuning bawana

Visi Kraton Yogyakarta yang dicangangkan oleh HB I, artinya; membuat bumi menjadi indah, atau dalam Islam; Islam rahmatal lil alamin

Saka jaman perjuangan nganthi mardhika
Jogja istimewa bukan hanya daerahnya
Tapi juga karena orang-orangnya

Kembali merujuk ungkapan Soekarno.

Tambur wis ditabuh suling wis muni
Holopis kuntul baris ayo dadi siji
Bareng para prajurit lan senopati
Mukti utawa mati manunggal kawula Gusti

Tulis Kill The DJ sendiri, namun terpengaruh oleh teks-teks macapat tradisional kraton. Artinya seperti ini; “Tambur telah ditabuh, seruling sudah berbunyi, Bersatu padu menjadi satu, Bersama prajurit dan senopati, Mulia atau mati rakyat dan raja adalah satu.”

Menyerang tanpa pasukan
Menang tanpa merendahkan
Kesaktian tanpa ajian
Kekayaan tanpa kemewahan

Teks aslinya seperti ini: “Nlgurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sugih tanpa raja brana, sekti tanpa aji” ditulis oleh RM Sosrokartono menggambarkan pribadi Sultan HB 9.

Tenang bagai ombak gemuruh laksana Merapi

Teks dari puisi WS Rendra.

Tradisi hidup di tengah modernisasi
Rakyate jajah deso milang kori
Nyebarake seni lan budi pekerti”

Tulis Kill The DJ, dengan mengambil pepatah Jawa; “Jajah desa milangkori” yang artinya berkelana ke mana-mana.

Elingo sabdane Sri Sultan Hamengkubuwono kaping sanga
Sak duwur-duwure sinau kudune dewe tetep wong Jawa
Diumpamakne kacang kang ora ninggal lanjaran
Marang bumi sing nglahirake dewe tansah kelingan”

Salah satu ungkapan yang sangat saya kagumi dari Sultan HB IX: “ik ben een blijf in de allereerste plaats javaav”, dalam bahasa Indonesia Sultan HB IX menerangkan seperti ini; “setinggi-tingginya aku belajar ilmu barat, aku adalah dan bagaimanapun jua tetap Jawa”.

Ing ngarso sung tuladha
Ing madya mangun karsa
Tut wuri handayani
Holopis kuntul baris ayo dadi siji

Inilah konsepsi social movement Jawa yang dipopulerkan oleh bapak pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara; “yang di depan meberi contoh, yang di tengah memberi dorongan, yang di belakang memberi semangat, jika inging mulia harus dengan usaha”

Sepi ing pamrih rame ing nggawe

Ungkapan Jawa untuk “perjuangan tak kenal pamrih, tapi bekerja secara nyata”

Sejarah wus mbuktekake
Jogja istimewa bukan hanya untuk dirinya
Jogja istimewa untuk Indonesia

kembali merujuk ungkapan Soekarno “sejarah sudah membuktikan”. (*)

Baca Juga: Lagunya Dipakai Kampanye Pilpres, Marzuki 'Kill The DJ' Mohamad Ngamuk

#Yogyakarta #Kampanye #Lagu Daerah
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Fun
Lirik Lengkap Lagu Kalimantan 'Pemung Jae' yang Singkat Tapi Penuh Makna
Keindahan lagu ini semakin terasa berkat iringan petikan alat musik tradisional sape
Wisnu Cipto - Kamis, 18 September 2025
Lirik Lengkap Lagu Kalimantan 'Pemung Jae' yang Singkat Tapi Penuh Makna
Indonesia
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Stabilitas di daerah menjadi fondasi penting bagi kelancaran kehidupan masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Indonesia
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
KAI Daop 6 Yogyakarta telah melayani 219.400 penumpang selama long weekend Maulid Nabi.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Indonesia
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Potensi banjir pesisir Medan akibat adanya aktivitas pasang air laut, dan fenomena alam lainnya.
Frengky Aruan - Selasa, 19 Agustus 2025
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Indonesia
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Periode yang sama pada tahun lalu, tercatat volume keberangkatan penumpang KA jarak jauh sebanyak 75.572 penumpang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Agustus 2025
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
ShowBiz
Lirik Lagu 'Takicuah Di Nan Tarang', Salah Satu Karya Ratu Sikumbang Paling Ikonis
Sejak pertama kali dirilis, lagu ini berhasil memikat hati pendengarnya berkat kekuatan cerita yang terkandung di dalamnya
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 14 Agustus 2025
Lirik Lagu 'Takicuah Di Nan Tarang', Salah Satu Karya Ratu Sikumbang Paling Ikonis
Indonesia
85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatatkan rekor tertinggi jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang menggunakan layanan kereta api selama bulan Juli 2025.
Frengky Aruan - Jumat, 08 Agustus 2025
85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi
Indonesia
Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer
Pada Kamis (3/7), seorang driver ojol bersama pasangannya mengalami insiden saat mengantarkan pesanan kopi ke rumah pelanggan.
Dwi Astarini - Sabtu, 05 Juli 2025
Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer
ShowBiz
Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta
Film dokumenter ini menyajikan perjalanan inspiratif Raminten
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 28 Juni 2025
Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta
Bagikan