Sejak Dulu, Upaya Gagalkan Pelantikan Presiden Tak Pernah Berhasil

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 02 Oktober 2019
Sejak Dulu, Upaya Gagalkan Pelantikan Presiden Tak Pernah Berhasil

Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, di komplek Istana Kepresidenan Jakarta. ((Foto: Antara/Bayu Prasetyo)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pengamat politik Karyono Wibowo mengatakan, adanya pihak-pihak yang hendak menggagalkan pelantikan presiden bukan barang baru di Indonesia.

"Memang ada kelompok yang memanfaatkan situasi untuk tujuan politik dengan menggagalkan pelantikan," kata Karyono saat acara diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (2/9).

Baca Juga:

Ribuan Personel TNI Jaga Pelantikan Anggota DPR dan Presiden

Sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, sudah ada kelompok yang mau menggagalkan pelantikan. Namun, kelompok tersebut tidak pernah berhasil.

"Sama ada upaya menggagalkan pelantikan, tetapi semua gagal. Kali ini pun akan gagal," ungkap Direktur Indonesia Public Institute ini.

Jokowi usai hadir dalam acara puncak peringatan Hari Batik Nasional 2019 di Istana Mangkunegaran, Solo, Rabu (2/10) (ANTARA FOTO/Hanni Sofia)
Jokowi usai hadir dalam acara puncak peringatan Hari Batik Nasional 2019 di Istana Mangkunegaran, Solo, Rabu (2/10) (ANTARA FOTO/Hanni Sofia)

Hanya saja, kata Karyono, kelompok yang mau menggagalkan pelantikan presiden terpilih, sadar diri. Kelompok itu paham upayanya tidak akan berhasil sedari awal.

Sebab itu, mereka membonceng gerakan mahasiswa. Kemudian melayangkan protes keras kepada Jokowi. Dari situ, bakal muncul persepsi bahwa masih banyak publik yang tidak puas dengan pemerintah Jokowi.

"Cuma kelompok ini tahu, ini bukan sekadar menggagalkan pelantikan. Ada target lain yaitu mendelegitimasi pemerintahan Jokowi. Tujuannya mendelegitimasi. Membangun kesan publik yang menyebut masih ada masyarakat tidak puas dengan Pak Jokowi," ungkap dia

Sementara itu, Penanggung Jawab Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) Haidar Alwi medesak kepolisian segera membongkar dalang di balik aksi-aksi demontrasi yang berujung anarkis jelang pelantikan presiden periode 2019-2024.

"Banyak kepentingan yang bermain di balik aksi-aksi itu. Bahkan ada dugaan kuat kaum radikal dan intoleran menjadi penyokong berbagai aksi yang mengancam keutuhan bangsa ini," kata Haidar.

Baca Juga:

Massa Buruh Sebut Kebijakan Presiden Jokowi Tidak Pro-Buruh

Haidar juga mengatakan, saat ini Presiden Jokowi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan dalam kondisi terdesak. Meski, Jokowi-Maruf Amin telah sah dan konstitusional menjadi Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019-2024.

"Walau Jokowi-Amin sudah memiliki legalitas dari hasil pemungutan suara rakyat pada 17 April 2019 lalu. Namun kelompok penunggang aksi-aksi anarkis ini, masih akan terus menggoyang Pak Jokowi," katanya.

Ia juga menambahkan, Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) masih setia dan solid memegang teguh konstitusi dengan berpedoman pada Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, serta konsisten menjaga NKRI.

Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sementara yang merupakan anggota tertua Abdul Wahab Dalimunthe (tengah) melambaikan tangan disela pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024 di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sementara yang merupakan anggota tertua Abdul Wahab Dalimunthe (tengah) melambaikan tangan disela pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024 di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Ia juga memastikan Presiden Jokowi tidak sendiri, ARJ dengan 900 organ relawan yang dinaungi siap mengawal suksesnya pelantikan presiden, bahkan menopang jalannya pemerintahan Jokowi-Maruf Amin demi kemajuan Bangsa Indonesia tercinta ini.

"Kejahatan yang teroganisir akan mengalahkan kebaikan yang tidak teroganisir. Ini yang menjadi pedoman Aliansi Relawan Jokowi. Salam Persatuan, Salam Indonesia Raya," katanya.

Di sisi lain, TNI menjamin pelantikan presiden berlangsung dengan lancar. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan komitmen TNI untuk ikut mengamankan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pemilu 2019 pada 20 Oktober 2019 mendatang.

“Siapa pun yang melakukan tindakan anarkis, inkonstitusional, dan tidak baik, termasuk berupaya menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden hasil Pemilu akan berhadapan dengan TNI,” ungkap Hadi. (Knu)

Baca Juga:

Masyarakat Diminta Tak Terpancing Penumpang Gelap yang Ingin Gagalkan Pelantikan Presiden

#Presiden Jokowi
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Mantan Wali Kota Solo ini mendapatkan rumah pensiun hadiah dari negara di bangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Indonesia
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba dikediaman Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo usai berlibur bersama cucunya di Bali, Sabtu (12/7).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Berita Foto
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Djan Faridz usai menjalani pemeriksaan KPK di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 26 Maret 2025
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Indonesia
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Jokowi diharapkan kembali berbaur dengan masyarakat di wilayah setempat.
Frengky Aruan - Selasa, 22 Oktober 2024
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Indonesia
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Presiden Joko Widodo akan kembali ke Solo setelah purnatugas.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 19 Oktober 2024
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Indonesia
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Jokowi juga menggelar makan siang terakhir bersama jajaran menteri kabinet kerja
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Oktober 2024
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Lifestyle
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Presiden Joko Widodo menanam pohon pulai di perkarangan Istana Negara Jakarta pada Kamis (17/10) atau sebelum berakhirnya masa jabatan.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Dalam narasinya disebutkan Jokowi marah karena Prabowo diam-diam memilih mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan sebagai wakil presiden (wapres) pengganti Gibran Rakabuming Raka.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Indonesia
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 Oktober 2024
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
Indonesia
Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta
Sekda DKI Jakarta, Joko Agus Setyono, ditunjuk sebagai Plh Pj Gubernur Jakarta. Ia menggantikan Heru Budi yang lengser hari ini.
Soffi Amira - Kamis, 17 Oktober 2024
Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta
Bagikan