Sedih, Peluru Nyasar Bersarang di Perut Seorang Balita Saat Tidur Lelap

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Sabtu, 03 Februari 2018
Sedih, Peluru Nyasar Bersarang di Perut Seorang Balita Saat Tidur Lelap

Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Seorang balita perempuan bernama Sefti Saraswati berusia 16 bulan tertembak peluru nyasar di rumah kontrakannya, jalan Bontoduri V, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan sekitar pukul 05.00 WITA.

"Tiba-tiba saja anak saya menangis, kami bangun dan melihat ada darah dari popoknya, diperiksa ternyata tertembak peluru. Pelurunya tembus dari atap seng," ujar orangtua balita tersebut saat berada di UGD RSUD Labuang Baji, Makassar, Jumat (2/2).

Saat kejadian itu, dirinya langsung membawa anaknya ke rumah sakit terdekat. Saat itu dibawa pagi-pagi buta, anak keduanya ini ditangani di Unit Gawat Darurat (UGD), meski demikian dirinya rela menunggu delapan jam sampai akhirnya dirujuk ke RSUP Wahidin Sudiro Husodo.

"Pelurunya masih tinggal di antara perut dan dekat kelamin, ini dari terlihat dari hasil ronsen. Kami cukup lama menunggu tapi akhirnya dirujuk ke Wahidin," ujarnya terlihat sedih.

Kejadian tersebut lanjut dia, berlangsung begitu cepat. Entah dari mana asal peluru itu sampai menembus atas seng rumah kontrakannya hingga mengenai anaknya, kala itu mereka sedang tertidur lelap.

"Kami ini hanya orang miskin dan tidak punya apa-apa, kerja saja serabutan. Mudah-mudahan pihak rumah sakit meringankan beban kami," ujarnya lirih sambil berharap dibebaskan biaya rumah sakit.

Di tempat terpisah, tetangga korban, Mariani menuturkan kejadiannya begitu cepat, memang dirinya mendengarkan ada letusan seperti bunyi kembang api saat kejadian itu, sehingga tidak digubris, ternyata anak tentangga sesama kontrakannya terkena peluru nyasar.

"Nanti pagi baru heboh setelah informasi ada anak terkena peluru nyasar. Kami juga kaget atas kejadian itu, mudah-mudahan segera ditangani, karena katanya belum di angkat pelurunya dari tubuh Sefti," katanya.

Seperti dilansir Antara, rencananya korban akan dioperasi bedah di RSUP Wahidin Sudirohusudo dengan dokter spesialis ahli untuk mengangkat peluru yang masih berada di daerah vital anak tersebut.

Terkait dengan lamanya korban ditangani, pihak RSUD Labuang Baji mengklarifikasi bahwa sudah ditangani sesuai Standar Operasi Prosedur (SOP), selain itu pihak rumah sakit mengakui tidak memiliki SDM yang khusus membidangi bedah di bagian alat vital.

"Kami tangani kok dengan baik, kita punya SOP menangani pasien. Kalau dikatakan tidak ditangani itu tidak benar, kami rujuk ke rumah sakit pusat atas rekomendasi dokter bedah umum, sebab belum ada dokter bedah ahli spesialis disini" ujar Humas RSUD Labuang Baji, Herry Susanto.

Sementara staf rumah sakit setempat dan mantan perawat anastesi, Zainuddin menjelaskan bahwa untuk tindakan operasi diperlukan keahlian khusus dan tidak sembarang. Selain itu kondisi pasien harus fit atau stabil agar proses operasi lancar.

Lamanya korban berada di UGD, kata dia, itu ditangani sejak datang dilakukan penelitian lebih dulu, kemudian memeriksa kondisi pasien. Selanjutnya pengkajian primer mulai pemeriksaan nafas, jantung, hingga kondisi terakhir pasien, kalau sifatnya kritis maka dilanjutkan ke pengkajian skunder.

"Kita teruskan penanganan sampai memasukkan cairan infus, pemeriksaan darah hingga di foto ronsen, makanya lama. Selanjutnya bila dianggap urgen maka harus dirujuk ke RSUP Wahidin sesuai rekomendasi dokter bedah setelah mempelajari rekam mediknya. Kami tidak bermaksud menahan, tapi membuat pasien ini kondisinya tetap stabil," katanya.

Sementara Kapolsek Tamalate, Kompol Aris membenarkan adanya peluru nyasar mengenai balita di wilayah kerjanya. Hanya saja belum diketahui apa motif dan siapa yang melakukan penembakan hingga nyasar ke rumah warga.

"Sudah mengetahui dari laporan yang masuk, katanya peluru menembus atas seng rumah dan mengenai korban balita itu subuh tadi. Tentu kami akan mendalami kasus ini, sementara ini kondisi saya juga sakit" paparnya sat dihubungi wartawan. (*)

#Peluru Aktif #Balita
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Indonesia
Kematian Balita Sukabumi akibat Cacingan Akut, Tanda Bahaya bagi Perlindungan Sosial
Peristiwa ini tidak terjadi jika fungsi pencegahan, pemantauan, dan perlindungan sosial berjalan dengan baik.
Dwi Astarini - Jumat, 22 Agustus 2025
Kematian Balita Sukabumi akibat Cacingan Akut, Tanda Bahaya bagi Perlindungan Sosial
Indonesia
Infeksi Cacing Bikin Raya Meninggal, DPR: Bukti Akses Kesehatan di Pedesaan Lemah
Komisi IX DPR RI menyebutkan, bahwa kematian balita di Sukabumi akibat infeksi cacing, menjadi bukti akses kesehatan di pedesaan masih lemah.
Soffi Amira - Jumat, 22 Agustus 2025
Infeksi Cacing Bikin Raya Meninggal, DPR: Bukti Akses Kesehatan di Pedesaan Lemah
Indonesia
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Politikus Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, kasus kematian balita di Sukabumi menjadi bukti gagalnya negara melindungi rakyat.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Lifestyle
Penyebab dan Penanganan Kuning pada Bayi Baru Lahir, Waspada Bahaya Dehidrasi ASI
Penting untuk digarisbawahi, penanganan breastfeeding jaundice bukanlah dengan menghentikan pemberian ASI
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Penyebab dan Penanganan Kuning pada Bayi Baru Lahir, Waspada Bahaya Dehidrasi ASI
Berita Foto
Mengintip Pemudik Motor Cilik Menyebrang ke Pulau Sumatera di Pelabuhan Ciwandan Banten
Aksi pemudik motor cilik saat akan menyebrang ke Pulau Sumatera di Pelabuhan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten, Sabtu (29/3/2025).
Didik Setiawan - Sabtu, 29 Maret 2025
Mengintip Pemudik Motor Cilik Menyebrang ke Pulau Sumatera di Pelabuhan Ciwandan Banten
Indonesia
Cuaca Ekstrem Lombok Timur Makan Korban Jiwa, Bocah 2 Tahun Tewas Terseret Arus 1 Km
Bocah balita berumur dua tahun bernama Alfi tewas hilang terseret derasnya arus saluran irigasi desa akibat hujan lebat.
Wisnu Cipto - Rabu, 12 Februari 2025
Cuaca Ekstrem Lombok Timur Makan Korban Jiwa, Bocah 2 Tahun Tewas Terseret Arus 1 Km
Berita Foto
Balita Berulang Tahun Nikmati Program Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Kebayoran Baru
Seorang anak balita menjalani cek kesehatan gratis (CKG) di Puskesmas Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2025).
Didik Setiawan - Senin, 10 Februari 2025
Balita Berulang Tahun Nikmati Program Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Kebayoran Baru
Indonesia
Cek Kesehatan Gratis juga Berlaku untuk Balita dan Anak, Bisa Periksa Tuberkulosis Hingga Talasemia
Pemeriksaan kesehatan ini akan dilakukan di Puskesmas dan klinik yang telah bekerja sama
Angga Yudha Pratama - Senin, 10 Februari 2025
Cek Kesehatan Gratis juga Berlaku untuk Balita dan Anak, Bisa Periksa Tuberkulosis Hingga Talasemia
Indonesia
Pengasuh Siram Air Panas ke Balita di Kiddy Space Depok Terancam 5 Tahun Bui
Pengasuh berinisial S (35) tega menyiramkan air panas ke balita berusia 1 tahun 3 bulan berinisial KCB di salah satu tempat penitipan anak Kiddy Space Indonesia, kawasan Depok, Jawa Barat.
Wisnu Cipto - Rabu, 04 Desember 2024
Pengasuh Siram Air Panas ke Balita di Kiddy Space Depok Terancam 5 Tahun Bui
Indonesia
Balita 3 Tahun Ditemukan Tewas di Kali Tomang, Hanyut hingga 65 Km
Balita 3 tahun ditemukan tewas di Kali Tomang. Ia diduga hanyut hingga 65 km.
Soffi Amira - Jumat, 22 November 2024
Balita 3 Tahun Ditemukan Tewas di Kali Tomang, Hanyut hingga 65 Km
Bagikan