Sebangsa Berkibar


Sebangsa Berkibar. (MP/Fauzan)
MENDENGAR lagu Kebyar Kebyar milik Gombloh yang ada di kepala adalah visualisasi bendera Merah Putih bermain di kepala. Padahal Gombloh sama sekali tidak menylipkan kata ‘bendera’ dalam lirik lagunya. Coba simak sebagian liriknya:
Indonesia, merah darahku
Putih tulangku, bersatu dalam semangatmu
Indonesia, debar jantungku
Getar nadiku, berbaur dalam angan-anganmu
Kebyar-kebyar pelangi jingga
Gombloh tak sedang mengibarkan bendera Merah Putih, tapi dia tengah mengidentifikasikan dirinya sebagai bangsa Indonesia. Seseorang yang memiliki jiwa patriotik sejati.
Semangat menggelora yang mempertontonkan betapa dirinya sangat mencintai negeri ini.
Pun dengan bendera yang berkibar seseorang mengidentifikasikan dirinya menjadi bagian dari sesuatu yang besar walaupun dia berdiri di tengah kerumunan yang berbeda.
Berbeda menjadi kata yang tepat menggambarkan para penggemar Slank. Penggemar yang ‘militan’ ini tak pernah alpa mengibarkan bendera Slank yang menjeritkan bahwa pembawa benderanya adalah Slanker sejati. Perhatikan bendera Slank selalu berkibar dimanapun konser musisi atau band lain tengah main di panggung.
Pun dalam Pesta Demokrasi 2024 ini kibaran bendera warna-warna berlambang partai politik (parpol) tertentu sudah menyesaki pinggir-pinggir jalan. Orang akan disuguhi dengan kibaran yang mengajak para calon pemilih untuk menjadikan parpol mereka sebagai pilihan untuk dicoblos di dalam bilik suara. Kibasan berekor angin kemudian menghentak alam bawah sadar orang untuk merunut jejak-jejak parpol yang akan dipilih.
Kibasan bendera akankah hanya menguntungkan parpol dan caleg-caleg di bawah naungannya? Ternyata tidak!
Cuan bukan dimonopoli oleh para pelaku dunia politik itu. Para pembuat bendera partai, spanduk, jaket, kaus atau produk pemilu lainnya tengah tersenyum. Pesta Demokrasi 2024 ini memberikan banjir cuang meskipun hanya berlangsung sekali dalam lima tahun.
Bisa jadi pengusaha pembuatan bendera partai, ambil contoh yang berada di Pasar Senen tengah berjibaku menyelesaikan orderan yang jumlahnya tidak sedikit. Kebutuhan semakin meninggi seiring waktu yang semakin mendekati masa kampanye.
Kibaran bendera yang belakangan ini menjadi trending adalah bendera Palestina yang berkibar dimanapun pada demonstrasi anti-Israel karena konflik di Jalur Gaza, Palestina. Bahkan Jason Statham meletakan bendera Palestina di kap mesin mobilnya sebagai bentuk dukungan dan simpatinya pada rakyat Palestina.
Sayangnya kibaran itu tak selamanya menyenangkan semua orang. Beberapa bendera dianggap berkesan negatif, seperti bendera swastika Nazi yang tak boleh lagi berkibar dimanapun. Bendera itu seolah menjadi simbol dari keburukan manusia yang menghasilkan kesengsaraan berlarut hingga kini.
Kibaran bendera menjadi kibasan bagi orang untuk menyadari elemen-elemen di dalamnya. Bendera menjadi tempat bernaungnya seseorang atau sekelompok yang mengidentifikasikan dirinya secara komunal. Makna-makna di dalamnya menjadi kesadaran dari pembawa benderanya. (*)
Bagikan
Berita Terkait
Dua Perempuan Indonesia Unjuk Gigi di IESF World Esports Summit 2023

Kaganga, Aksara Tertua di Dunia Tetap Lestari

Prediksi Jeffry Jouw Soal Tren Fesyen di 2024

Jeffry Jouw Bagikan Tip Investasi Sneakers

Jeffry Jouw Bicara Proses Panjang Kurasi USS 2023

Dunia Perbankan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Forum Ekonomi Kreatif FuturaConnectiva 2023 Digelar di Sarinah
Animator Indonesia Terlibat dalam Produksi Film 'Wish' Disney

Cassette Store Day Chapter Yogyakarta 2023 Rayakan Format Kaset Musik

Jokowi Bangga Indonesia Jadi Bahasa Resmi ke-10 yang Diakui UNESCO
