Sebagian Jenazah PMI Korban Kapal Tenggelam di Perairan Malaysia Teridentifikasi


Dokumentasi kapal pembawa PMI yang karam di perairan Malaysia. ANTARA/ HO-Badan Keamanan Laut
MerahPutih.com - Kapal yang mengangkut puluhan pekerja migran Indonesia (PMI) tenggelam di perairan Johor Bahru, Malaysia, Rabu (15/12) lalu. Sebanyak 16 WNI penumpang kapal masih dinyatakan hilang.
Sementara itu, sejumlah jenazah warga negara Indonesia (WNI) korban kapal tenggelam yang telah ditemukan sudah diidentifikasi. Total, ada enam WNI sudah teridentifikasi identitasnya oleh RS Sultan Ismail Johor Bahru.
Keenam korban itu bernama Misrukiah asal Pekanbaru, Tukimin Martameja asal Cilacap, Bangsal Udin Basar asal Lombok Tengah, Syech Mulachela asal Lombok Tengah, Ahmad Abullah Patoni asal Lombok Timur, dan Andy Maulana asal Cilacap.
Baca Juga:
Kapal Tenggelam di Perairan Malaysia, 16 Pekerja Migran Indonesia Belum Ditemukan
"Jenazah sudah terkonfirmasi oleh keluarga/ahli waris di Indonesia maupun di Malaysia," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (20/12).
Jenazah mereka juga sudah siap untuk dilakukan repatriasi ke Indonesia.
KJRI Johor Bahru saat ini dalam proses persiapan repatriasi enam jenazah ke daerah asal di Indonesia.
"Waktu pelaksanaan repatriasi diupayakan secepatnya dengan opsi melalui jalur laut dari Johor menuju Batam mengingat waktu tunggu apabila dipulangkan melalui udara via bandara KLIA," katanya.
Opsi tersebut dapat dilakukan dengan kesiapan kapal milik Polair dalam laksanakan repatriasi dan melakukan penjemputan dari Johor Bahru menuju Batam.
Menurut Ramadhan, untuk percepatan identifikasi jenazah, Staf Teknis (Stafnis) Polri telah menyampaikan hasil sidik jari jenazah korban kapal tenggelam kepada Divisi Hubinter Polri.
Sidik jari jenazah akan diteruskan kepada satuan kerja terkait untuk membantu percepatan proses identifikasi jenazah.
Baca Juga:
Kapal Tenggelam di Perairan Malaysia, Pekerja Indonesia Meninggal Bertambah Jadi 21 Orang
Polri sedang mengupayakan izin ke Malaysia melalui KBRI KL agar kapal Ditpolair Korpolairud boleh melintasi wilayah perairan Malaysia.
Kapal yang dimaksud sanggup mengangkut jenazah hingga 20 tubuh.
"Berdasarkan informasi dari Ditpolair Korpolairud, jenis Kapal yang direncanakan adalah KP Bisma-8001 dengan kapasitas angkut sampai 20 jenazah dan KP Laksmana-7012 dengan kapasitas angkut jenazah sampai 8 jenazah," terang Ramadhan yang bakal menjabat sebagai Karopenmas Polri ini.
Ramadhan menyebutkan, apabila izin didapatkan oleh pemerintah perihal penjemputan repatriasi jenazah oleh kapal Ditpolair, KJRI JB akan berkoordinasi dengan Kemlu RI perihal pembiayaan repatriasi dari Bandara Hang Nadim Batam menuju daerah asal jenazah.
"Stafnis Polri telah laksanakan koordinasi dengan Polis Marin Wilayah 2 Johor perihal bantuan escort saat kapal Ditpolair memasuki Malaysia dan akan membantu secara all out," imbuhnya.
Adapun Divisi Hubinter Polri akan mengirimkan 3 personel bernama Kombes Priyo Wases, AKBP Yunik Dwi Astuti, dan AKBP Tito untuk melakukan koordinasi kegiatan misi kemanusiaan internasional itu.
Ketiganya direncanakan terbang menuju Batam, Kepulauan Riau (Kepri), dan berkoordinasi dengan Polda Kepri dan Stafnis Polri.
Sementara, delapan warga negara Indonesia yang merupakan korban selamat ditangkap oleh aparat setempat lantaran dianggap sebagai imigran ilegal.
"Delapan orang ditangkap dengan istilah Pati. Istilah dari orang Malaysia sebagai warga negara yang mengunjungi negaranya tanpa izin," kata Ramadhan.
Ramadhan mengatakan bahwa data tersebut didapatkan oleh Staf Teknis Polri yang bertugas di Johor Baru, Malayasia.
Menurut dia, WNI yang tertangkap itu akan melaksanakan tes COVID-19 di Markas Tentara Tanjung Sepang, Kotatinggi, Malaysia.
Mereka nantinya akan menjalani proses keimigrasian lanjutan.
"Kemudian diserahkan kepada imigrasi Malaysia," ucap dia. (*)
Baca Juga:
Kapal Tenggelam di Perairan Johor Bahru Malaysia, 11 Pekerja Indonesia Tewas
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Polisi Bandara Soetta Gagalkan Pengiriman 10 WNI ke Kamboja, Direkrut Melalui Iklan di Facebook

[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat
![[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat](https://img.merahputih.com/media/57/be/b4/57beb4f39c46834d56d0e5242ebe5b5d_182x135.png)
Gubernur Pramono Dorong Warga Jakarta Jadi Pekerja Migran, Siap Berikan Pelatihan Bahasa Asing

Blok Ambalat Kembali Menghangat, Negosiasi Pengelolaan Bersama Masih Dibahas

PMI Jadi Korban Kekerasan di Malaysia, PKB Bantu Proses Pemulangan

Pemerintah Malaysia Diminta Bantu Proses Pemulangan Pengusaha Minyak Riza Chalid

DPR: Indonesia-Malaysia Kunci Stabilitas ASEAN dan Internasional

Anak Pekerja Migran Indonesia di Perbatasan Bakal Dapat Bantuan Pendidikan dari Malaysia

Momen Akrab Presiden Prabowo Menjamu Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim

Menlu RI: Presiden Prabowo Bahas Pusat Belajar Anak Pekerja Migran dengan Malaysia
