Kesehatan

Satu Jam, Durasi Olahraga yang Disarankan Selama Ramadan

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Rabu, 13 April 2022
Satu Jam, Durasi Olahraga yang Disarankan Selama Ramadan

Kenali durasi yang disarankan dokter untuk berolahraga di bulan Ramadan (Foto: pixabay/pexels)

Ukuran:
14
Audio:

OLAHRAGA tetap harus dilakukan selama Ramadan agar tubuh bugar. Namun, olahraga sambil berpuasa sebaiknya tidak dilakukan lebih dari satu jam. Hal tersebut dipaparkan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) dr. Antonius Andi Kurniawan, Sp.KO.

Baca Juga:

Ini Alasan Utama Mikha Tambayong Tak Pernah Absen Olahraga

"Durasi olahraga ketika bulan puasa, dianjurkan minimum selama 30 menit dan maksimal selama 1 jam," ujar Andi seperti yang dikutip dari laman Antara.

Dokter tidak merekomendasikan olahraga berlebihan secara durasi(Foto: pixabay/farmama)

Andi merekomendasikan agar olahraga selama puasa tidak berlebihan secara durasi. Hal itu lantaran ketika Ramadan kamu memiliki waktu tidur dan istirahat yang berkurang.

Sementara itu, dari sisi intensitas yakni berat atau ringannya, kamu dianjurkan melakukan olahraga yang tidak membuat fisik bekerja berat. "Intensitas olahraga saat bulan puasa dianjurkan dengan intensitas ringan sampai sedang. Tidak disarankan melakukan olahraga saat bulan puasa dengan intensitas berat," ujar Andi.

Andi juga menyarankan agar kamu berolahraga sebelum waktu berbuka puasa atau setelah berbuka puasa. Hal itu untuk menghindari risiko dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh, serta hipoglikemia (penurunan kadar gula tubuh).

Selain menjelang waktu berbuka puasa, sebelum sahur juga waktu yang direkomendasikan untuk berolahraga selama Ramadan. Tapi, untuk melakukannya kamu perlu memperhatikan waktu istirahatmu.

Baca Juga:

Waspada Serangan Jantung Mendadak Ketika Olahraga Berlebihan

Menurut Andi, sangat penting untuk memperhatikan waktu istirahat atau tidur, jangan sampai mengurangi kuantitas dan kualitas tidur kamu ketika melakukan olahraga.

sebelum memulai olahraga kamu perlu melakukan pemanasan sekitar 5-10 menit. (Foto: pexels/the lazy artist gallery)

Sementara itu, menurut Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, dr. Rita Kumalasari, sebelum memulai olahraga kamu perlu melakukan pemanasan sekitar 5-10 menit guna mencegah cedera.

"Jangan sampai olahraganya malah membuat kita cedera karena tidak pemanasan. Kalau cedera ringan paling hanya ankle sprain atau robekan otot, tendon dan ligamen, karena sebelumya otot tendonnya itu tidak terulur tidak beradaptasi," ujar Rita.

Kemudian, hal lain yang perlu diingatkan terkait frekuensi berolahraga, yaitu 3-5 kali setiap minggu. Rita tidak menyarankan kamu berolahraga setiap hari, karena bisa menimbulkan kelelahan.

Menurut Rita, setelah berolahraga jangan lupa bahwa tubuh perlu cooling down agar tidak cedera. (ryn)

Baca Juga:

Studi: Olahraga Lari Membuatmu Lebih Bahagia

#Ramadan #Kesehatan #Olahraga
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Olahraga
Chelsea Hadapi 74 Dakwaan Terkait dengan Pembayaran Agen, Terancam Sanksi Denda hingga Larangan Transfer
Namun, kerja sama tinggi yang ditunjukkan klub akan menjadi pertimbangan sehingga mereka tidak berharap terkena hukuman berupa sanksi olahraga.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
Chelsea Hadapi 74 Dakwaan Terkait dengan Pembayaran Agen, Terancam Sanksi Denda hingga Larangan Transfer
Olahraga
Bangga Banget! Indonesia Bawa Pulang 4 Emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025
Tim Woodball Indonesia berhasil membawa pulang 4 emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Bangga Banget! Indonesia Bawa Pulang 4 Emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Lifestyle
Bela Negara Run 2025 Sukses Digelar, Menyatukan Olahraga dan Patriotisme
Bela Negara Run 2025 sukses digelar. Acara ini menjadi ajang reuni alumni Universitas Pertahanan (Unhan RI).
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Bela Negara Run 2025 Sukses Digelar, Menyatukan Olahraga dan Patriotisme
Indonesia
Makin Naik Kelas, Kejurnas Layangan Aduan 2025 Resmi Digelar!
Kejurnas Layangan Aduan 2025 kini resmi digelar. Nantinya, atlet akan menggunakan teknik, analisa, hingga stamina.
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Makin Naik Kelas, Kejurnas Layangan Aduan 2025 Resmi Digelar!
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan