Satu Jam, Durasi Olahraga yang Disarankan Selama Ramadan


Kenali durasi yang disarankan dokter untuk berolahraga di bulan Ramadan (Foto: pixabay/pexels)
OLAHRAGA tetap harus dilakukan selama Ramadan agar tubuh bugar. Namun, olahraga sambil berpuasa sebaiknya tidak dilakukan lebih dari satu jam. Hal tersebut dipaparkan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) dr. Antonius Andi Kurniawan, Sp.KO.
Baca Juga:
"Durasi olahraga ketika bulan puasa, dianjurkan minimum selama 30 menit dan maksimal selama 1 jam," ujar Andi seperti yang dikutip dari laman Antara.

Andi merekomendasikan agar olahraga selama puasa tidak berlebihan secara durasi. Hal itu lantaran ketika Ramadan kamu memiliki waktu tidur dan istirahat yang berkurang.
Sementara itu, dari sisi intensitas yakni berat atau ringannya, kamu dianjurkan melakukan olahraga yang tidak membuat fisik bekerja berat. "Intensitas olahraga saat bulan puasa dianjurkan dengan intensitas ringan sampai sedang. Tidak disarankan melakukan olahraga saat bulan puasa dengan intensitas berat," ujar Andi.
Andi juga menyarankan agar kamu berolahraga sebelum waktu berbuka puasa atau setelah berbuka puasa. Hal itu untuk menghindari risiko dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh, serta hipoglikemia (penurunan kadar gula tubuh).
Selain menjelang waktu berbuka puasa, sebelum sahur juga waktu yang direkomendasikan untuk berolahraga selama Ramadan. Tapi, untuk melakukannya kamu perlu memperhatikan waktu istirahatmu.
Baca Juga:
Waspada Serangan Jantung Mendadak Ketika Olahraga Berlebihan
Menurut Andi, sangat penting untuk memperhatikan waktu istirahat atau tidur, jangan sampai mengurangi kuantitas dan kualitas tidur kamu ketika melakukan olahraga.

Sementara itu, menurut Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, dr. Rita Kumalasari, sebelum memulai olahraga kamu perlu melakukan pemanasan sekitar 5-10 menit guna mencegah cedera.
"Jangan sampai olahraganya malah membuat kita cedera karena tidak pemanasan. Kalau cedera ringan paling hanya ankle sprain atau robekan otot, tendon dan ligamen, karena sebelumya otot tendonnya itu tidak terulur tidak beradaptasi," ujar Rita.
Kemudian, hal lain yang perlu diingatkan terkait frekuensi berolahraga, yaitu 3-5 kali setiap minggu. Rita tidak menyarankan kamu berolahraga setiap hari, karena bisa menimbulkan kelelahan.
Menurut Rita, setelah berolahraga jangan lupa bahwa tubuh perlu cooling down agar tidak cedera. (ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Chelsea Hadapi 74 Dakwaan Terkait dengan Pembayaran Agen, Terancam Sanksi Denda hingga Larangan Transfer

Bangga Banget! Indonesia Bawa Pulang 4 Emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

Bela Negara Run 2025 Sukses Digelar, Menyatukan Olahraga dan Patriotisme

Makin Naik Kelas, Kejurnas Layangan Aduan 2025 Resmi Digelar!

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
