Sastra Siber, Bentuk Baru Kesastraan?

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Senin, 09 Mei 2022
Sastra Siber, Bentuk Baru Kesastraan?

Mengenal sastra siber yang berbeda dengan karya sastra media cetak (Foto: Pixabay/geralt)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SASTRA SIBER bisa dartikan sebagai sastra yang mencakup sejumlah genre karya, kemudian disampaikan lewat media elektronik. Biasanya berupa karya sastra pusisi atau prosa.

Adanya kemajuan teknologi internet, memungkinkan munculnya varian dan sastra berdasarkan mediumnya, yang dikenal juga dengan sastra siber. Sastra siber muncul saat teknologi informasi yang bisa menjadi wadah temuan baru.

Baca Juga:

Nilai Pendidikan Akademis di Mata Nicholas Saputra

Sastra siber memberikan gaya baru dan memfasilitasi sastawaran beraktivitas. Juga memberikan gaya baru dalam memfasilitasi sastrawan beraktivitas. Kemajuan sastra siber memungkinkan pengguna komputer untuk memanfaatkan media internet secara bebas.

Sastra siber memberikan sebuah gaya baru, serta memfasilitasi sastawaran beraktivitas (Foto: Pixabay/sik-life)

Hadirnya sastra siber di Tanah Air bisa dikatakan tergolong muda. Ini dipengaruhi penggunaan teknologi internet, yang semakin berkembang. Fenomena tersebut juga dikaitkan pada faktor pematikan yang mendasarinya, seperti mengadapatkan pengakuan sebagai seorang penulis, apabila karyanya belum pernah diterbitkan di media cetak.

Namun, perkembangan sastra siber memunculkan sejumlah polemik di kalangan pecinta sastra. Seperti mempersoalkan definisi sastra itu sendiri. Sejumlah orang mengatakan bahwa sastra siber dianggap keluar dari normatif tentang sastra itu sendiri.

Sementara dari pihak lain, mengatakan bahwa sastra siber menjadi hal baru akibat tuntutan perkembangan zaman, khususnya teknologi. Polemik sastra siber sebetulnya lebih didasari pada pandangan konservatif, bahwa sastra merupakan karya agung. Karya yang memiliki muatan khusus, yang tidak sembarang dan dibuat dengan niat.

Terlepas dari masalah pro dan kontra, saat ini muncul genre sastr baru yakni sastra siber. Sastra siber seperti PlukMe, Wattpad, Cabaca hingga Webtoon, dapat menjadi wadah untuk menyalurkan bakat menulis. Platform sastra siber terbuka bagi siapapun yang ingin membuat akun dan menulis di akun miliknya. Pembaca juga bisa membuat tulisannya menjadi lebih menarik.

Sastra siber merupakan wadah bagi penulis profesional dan amatir, untuk menampilkna karya terbaik mereka pada penikmat sastra di seluruh dunia. Adapun peran sastra siber dalam khasanah kesusastraan Indonesia, tidak bisa dipandang sebelah mata. Yaitu sebagai media publikasi dan sarana berkreasi, untuk mampu melahirkan sesuai dengan perubahan masyarakat. Bahkan memiliki karakteristik sendiri, yang tidak dipunyai oleh sastra dalam bentuk media cetak.

Dinamika sosial di masyarakat, dianggap mempengaruhi laju sastra siber yang begitu pesat. Meski begitu, perbandingan dengan sastra yang diterbitkan lewat media elektronik dan lewat cetak pun mendapat sorotan yang signifikan.

Baca Juga:

TK Internasional Kipina, Tawarkan Salah Satu Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia

Secara umum, karya sastra siber mempunyai karakter yang berbeda dengan karya sastra yang ditebitkan lewat media cetak. Karakter dan sosiologi penulis mempengaruhi karakter karya sastra siber yang dihasilkan. Kemudian, penciptaaan karya sastra siber mempunyai motif kapitalis, yang berujung pada pencapaian keuntungan finansial, dan sebagai usaha pencapaian eksistensi penulisnya.

Karakter penulis sastra siber dengan sastra media cetak berbeda (Foto: apixabay/perfecto_capucine)

Karakter penulis karya sastra siber pun berbeda dengan penulis karya sastra media cetak. Bila dilihat lewat perkembangan karya sastra populer dalam bentuk media cetak, ditulis oleh para penulis yang tertarik dengan dunia sastra dan kepenulisan.

Para penulis karya sastra media cetak cenderung mengolah dan memperkaya diri dengan bekal kemampuan dasar kepenulisan. Kemudian berusaha mempelajari hakikat karya sastra. Hal itu dianggap sebagai modal awal penulis karya sastra.

Sementara penulis karya sastra siber rata-rata adalah penulis pendatang baru yang baru saja mengenal dunia kepenulisan. Hal ini dapat terjadi karena media penciptaan karya sastra siber jauh lebih luas dan terbuka bagi siapa pun. (Ryn)

Baca Juga:

Sekolah Diliburkan Karena Corona? Ini Deretan Situs Belajar Online yang Bisa Kamu Akses

#Lipsus Mei Sastra #Sastra
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Karya Sastra Klasik Indonesia Mulai Diterjemahkan ke Bahasa Asing, Fadli: Ini A Little Too Late
Proyek penerjemahan harusnya tidak hanya dilakukan oleh pemerintah tapi juga bisa dilakukan oleh swasta, korporasi, atau oleh perorangan untuk mendorong untuk menumbuhkan ekosistem sastra.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 12 Juni 2025
Karya Sastra Klasik Indonesia Mulai Diterjemahkan ke Bahasa Asing, Fadli: Ini A Little Too Late
Fun
'Bunga Besi' Tida Wilson Hadirkan Panggung Puisi, Musik Eksperimental, dan Pameran Visual
Peluncuran Bunga Besi bukan sekadar perayaan buku, tapi juga penghayatan kolektif terhadap kata-kata yang menjelma menjadi pengalaman multisensori.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 31 Mei 2025
'Bunga Besi' Tida Wilson Hadirkan Panggung Puisi, Musik Eksperimental, dan Pameran Visual
Fun
Peluncuran Bunga Besi: Perayaan Sastra Visual dan Kolaborasi Lintas Disiplin
Bunga Besi hadir sebagai perpaduan puisi dan artbook yang menawarkan pengalaman membaca yang segar dan mendalam.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 10 Mei 2025
Peluncuran Bunga Besi: Perayaan Sastra Visual dan Kolaborasi Lintas Disiplin
Indonesia
Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, dan Denny JA Sama-Sama Berpengaruh di Mata AI
Masing-masing nama tersebut meninggalkan jejak yang berbeda dalam sastra Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 03 Februari 2025
Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, dan Denny JA Sama-Sama Berpengaruh di Mata AI
Fun
Mengetahui Arti Epilog, Bagian Penting dari Karya Sastra
Epilog menawarkan gambaran atau refleksi tentang apa yang terjadi setelah peristiwa-peristiwa penting dalam cerita.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 18 Oktober 2024
Mengetahui Arti Epilog, Bagian Penting dari Karya Sastra
Berita Foto
Mengintip Pameran Sastra Jakarta 2024 di Galeri HB Jassin, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta
Pengunjung saat menuliskan pesan dan kesan saat melihat karya Pameran Sastra Jakarta 2024 di Galeri PDS HB Jassin
Didik Setiawan - Jumat, 14 Juni 2024
Mengintip Pameran Sastra Jakarta 2024 di Galeri HB Jassin, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta
Fun
Paduan Sastra dan Keroncong Menghibur Hati yang Kosong
Taman Indonesia Kaya gelar pertunjukan sastra.
Febrian Adi - Selasa, 12 September 2023
Paduan Sastra dan Keroncong Menghibur Hati yang Kosong
Fun
DKJ Umumkan Para Pemenang Sayembara Novel dan Manuskrip Puisi 2023
Berikut nama-nama pemenang sayembara novel dan manuskrip puisi di DKJ 2023
Febrian Adi - Senin, 24 Juli 2023
DKJ Umumkan Para Pemenang Sayembara Novel dan Manuskrip Puisi 2023
Fun
Pasar Beringharjo Jadi Tempat Festival Sastra Yogyakarta 2022
Sastra pun bisa dinikmati oleh para pelaku pasar tradisional.
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 11 November 2022
Pasar Beringharjo Jadi Tempat Festival Sastra Yogyakarta 2022
Fun
JILF 2022 Gabungkan Sastra dengan Kota Jakarta
Jakarta International Literary Festival mengangkat tema 'Kota Kita di Dunia Mereka'.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 20 Oktober 2022
JILF 2022 Gabungkan Sastra dengan Kota Jakarta
Bagikan