Sandiaga Uno Sebut Profesi Ilustrator di Indonesia Kian Menjanjikan


Profesi ilustrator kian menjanjikan (Sumber: Instagram/@popomangun.png)
TREN profesi di masyarakat mengalami pergeseran. Profesi yang bergerak di industri kreatif seperti ilustrator, desain grafis, desainer dan lain sebagainya dulu mungkin tidak terlalu dipandang sebagai profesi yang menjanjikan. Menggambar hanya dianggap sebagai hobi belaka.
Namun kini, profesi yang bergerak di dunia seni justru bisa menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Bahkan di masa pandemi, industri kreatif Indonesia justru mampu menunjukkan taringnya.
Baca Juga:
Viral! Ilustrator Indonesia Sulap Artis Nyentrik di Grammy 2020 Jadi Pelatih Pokemon
Dalam acara yang diselenggarakan oleh SOVLO, "Bangga Ilustrator Lokal", Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Republik Indonesia, Sandiaga Uno mengatakan bahwa profesi ilustrator di masa sekarang cukup bergengsi dan menjanjikan. Tidak hanya itu, ia juga menambahkan bahwa industri kreatif di Indonesia memberi dampak signifikan bagi perkembangan ekonomi kreatif di masa pandemi.

Sandiaga menyebutkan Indonesia berhasil menduduki peringkat ketiga di dunia untuk industri kreatif menyusul Amerika Serikat dan Korea Selatan. "Peringkat pertama ada Amerika Serikat dengan Hollywoodnya, peringkat kedua ada Korea Selatan dengan K-Pop-nya, sementara industri kreatif Indonesia berada di peringkat ketiga," tuturnya.
Hingga Juni 2021, sektor ekonomi kreatif Indonesia sudah menyumbangkan produk domestik bruto sebesar Rp 1.100 triliun dari 17 subsektor ekraf yang didominasi fashion, kuliner dan kriya. Nilai ekspor subsektor fesyen juga yang terbesar. Total mencapai 15 juta dolar AS pada 2019.
Baca Juga:
Industri Kecil Menengah (IKM) di bidang fesyen sendiri sejak 2019 telah mencatatkan kontribusi besar pada (PDB) yakni sebesar 19,5 persen, sebuah peningkatan dari sebelumnya yang bernilai 5,4 persen.
"Apresiasi untuk industri kreatif khususnya industri fashion tanah air karena mampu memberi kontribusi nyata dan mampu melihat situasi ini menjadi peluang," lanjutnya. Hal tersebut juga diamini oleh seorang ilustrator ternama tanah air, Popomangun.

Popomangun mengungkapkan bahwa dahulu pekerjaan sebagai ilustrator dipertanyakan oleh pihak keluarga. "Keluarga memandang kalau menggambar itu hanya hobi," Seiring berjalannya waktu, perubahan zaman membuat kegiatan menggambar berkembang menjadi sebuah pekerjaan yang menjanjikan.
Menurut Popomangun, menjadi ilustrator bukan hanya terbatas pada membuat gambar ilustrasi. Cakupannya lebih luas. "Selain gambar juga bisa buat produk merchandise, instalasi, hingga dekorasi untuk workshop atau event lainnya. Peluangnya sangat besar. Outputnya pun sangat banyak," tuturnya.
Jika tertarik membuat merchandise dari ilustrasi yang kita buat, Popomangun punya sedikit tips yang bisa diaplikasikan. "Riset dulu sebelum membuat gambar apakah konsumen dari produk yang mau kita tawarkan kebanyakan laki-laki atau perempuan. Cari tahu lagi kalau laki-laki atau perempuan membuat gambar apa yang cocok," jelasnya. (avia)
Baca Juga:
Kreatif! Ilustrator Ubah Logo Merek Terkenal Selama Pandemi COVID-19
Bagikan
Berita Terkait
Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN

Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan

Seniman Tato Korea Selatan Perjuangan Revisi Tattooist Act, Janjikan Praktik Sesuai Standar Kesehatan dan Keamanan

ArtMoments Jakarta 2025 Tampilkan 600 Seniman dan 57 Galeri, Angkat Tema 'Restoration'

Emte Rilis ‘Life As I Know It’, Rayakan Kesendirian lewat Pameran Tunggal

Pameran ‘PARALLELS’ di Ubud Art Ground Tampilkan Warisan Seni dalam Perspektif Kontemporer

Museum MACAN Gelar Pameran “GORENGAN Bureau”, Karya Adi Sundoro yang Penuh Edukasi

Melihat Jejak Kolonialisme dan Krisis Lingkungan Karya Kei Imazu di Museum MACAN

Menilik Pameran Seni Rupa Bertajuk Beyond Imagination di Gedung JDC Jakarta
