Sambut Hari Pahlawan Pesantren Al Hikam Hadirkan Dai Muda Se-Nusantara
Ilustrasi santri. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
MerahPutih.com - Dalam rangka menyambut Hari Pahlawan, Pondok Pesantren Al Hikam, Depok, Jawa Barat, berencana bakal menghadirkan dai muda se-Nusantara.
Kehadiran dai-dai muda tersebut dikumpulkan dalam rangkaian acara Lokakarya Dai Aswaja Bela Negara di Hotel Palace, Cipanas, Puncak, Bogor.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam Depok KH Yusron As Shidqi mengatakan, kegiatan tersebut bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan RI pada 3-4 November 2017.
"Setidaknya ada30 peserta dai muda dari perwakilan Indonesia bagian Barat (Jabar, Aceh, Medan, Palembang, Riau, Kepri, Jambi, Lampung, Banten, Jawa Barat, dan lainnya). Dalam kesempatan tersebut peserta akan merumuskan modul Dai Aswaja Bela Negara," kata KH Yusron seperti dikutip dari Antara.
Sebagai bahan acuan berdakwah, para mubalig diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bela Negara.
Sementara itu, Direktur Kulliyatul Quran Al Hikam II, Depok Arif Zamhari mengungkapkan perlunya pembuatan modul yang dijadikan pegangan bagi para dai.
Untuk itu, pihaknya dalam acara tersebut dengan menyusun modulnya yang mencakup materi dakwah Aswaja Bela Negara.
Adapun modul tersebut berisi tentang Islam rahmatan lil 'alamin, karakter Aswaja, tawasuth, tasamuh, tawazun, dan lainnya. "Tujuan dari pembuatan modul adalah sebagai pegangan para dai, yaitu mengajak warga negara untuk membela Negara Indonesia berlandaskan pada keyakinan agama," kata Arif.
Sehingga menutup celah pemikiran, anggapan bahwa negara adalah thogut (berhala). Sudah jelas bahwa membela Negara sebagai wujud pelaksanaan agama, seperti yang biasa didengar hubbul wathon minal iman (cinta tanah air sebagian dari iman).
Arif menuturkan, dalam modul tersebut juga mengangkat nilai-nilai persaudaraan. Menurutnya, sebagaimana dalam Piagam Madinah terdapat ukhuwah bainal muslimin, adyan (agama), qobail (suku) bangsa.
"Tentunya, kita junjung tinggi ukhuwah basyariah (persaudaraan sesama manusia) dan ukhuwah wathoniyah (sebangsa). Ditambah dengan penguatan nilai-nilai pancasila dalam menumbuhkan bela negara," katanya.
Dikatakannya, dalam modul yang berupaya menumbuhkan kesadaran bela negara sebagai kesadaran beragama terdapat tiga materi utama, yaitu materi dakwah Aswaja Bela Negara, Metodologi Aswaja Bela Negara berisi bil hikmah (keteladanan), bil mauidzotul hasanah (bimbingan,) wa jadilhum billati hiya ahsan (dialog).
Selain itu, kata Arif, materi Kaderisasi Aswaja Bela Negara untuk menjaga kesinambungan dibentuklah pengkaderan sebagai estafet bela negara, mengikuti jejak pahlawan.
"Nantinya, para dai Aswaja Bela Negara akan diturunkan ke daerah pelosok, terpencil, dan terluar. Ini sesuai dengan rekomendasi Halaqoh dan melanjutkan wasiat Alm KH Hasyim Muzadi," tandasnya. (*)
Bagikan
Berita Terkait
Bela Pesantren dari Serangan Video AI, Cak Imin Tegaskan Fitnah Digital tak akan Mempan
Semangat Resolusi Jihad Kembali Dipompa Presiden Prabowo Melalui Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren
DPR Dorong Santri Turun Gunung Jadi Agen Ekonomi Inovatif, Enggak Boleh Hanya Dengar Khotbah
Konferensi Pesantren Ditutup, Hasilkan Empat Rekomendasi Utama
Menilik Santri Tunanetra Pesantren Raudlatul Makfufin Oase Cahaya saat Ramadan 1446 Hijriah
Indonesia Juara Umum MTQ Internasional 2025, Berikut Nama-Nama Para Pemenang
Beasiswa Baznas Khusus Santri Tiru Skema ASFA Foundation, Begini Komposisinya
MPR Berharap Program Makan Bergizi Gratis Berkeadilan, Juga Bisa Dinikmati Siswa Sekolah Keagamaan
Antusias Santri Disabilitas Pendengaran Belajar di Pesantren Tahfidz Difabel
Santri Tewas Dianiaya Senior, Komisi VIII Minta Perketat Pengawasan Ponpes