Salut, Penderita Kanker Stadium IV dari Sukabumi Siap Taklukan Puncak Everest

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 26 Agustus 2017
 Salut, Penderita Kanker Stadium IV dari Sukabumi Siap Taklukan Puncak Everest

Puncak Everest (Foto: Wikipedia/TripAdvisor)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Sepintas Muhamad Gunawan atau akrab disapa Ogun tak berbeda dengan para pendaki gunung lainnya. Pria asal Sukabumi berusia 59 tahun ini bukan pendaki biasa.

Ogun begitu nama sapaan berencana akan menaklukan puncak tertinggi dunia, Everest. Tekad Muhamad Gunawan ini bukan isapan jempol belaka. Tahun 2018 nanti, Ogun akan mewujudkan impiannya, mendaki gunung Everest.

Salutnya lagi, Ogun tercatat sebagai penderita kanker nasofaring stadium IV. Sebagaimana dilansir Antara, Jumat (25/8) kemarin, Muhamad Gunawan sudah mendapat dukungan penuh dari sahabat dan keluarga.

"Sata sudah yakin akan mendaki gunung tertinggi di dunia tersebut, walaupun saya saat ini tengah sakit kanker nasofaring stadium IV dan semangat saya ini juga didukung keluarga dan komunitas," kata Muhamad Gunawan di sela pertemuan para sesepuh pecinta alam di Sukabumi.

Menurutnya, awal niatannya tersebut saat ia harus bolak balik rumah sakit dan terbaring di kasurnya selama setahun pada tahun lalu karena penyakit kanker yang terus menggerogoti kesehatannya.

Selain itu, keinginannya yang kuat untuk sembuh dan ingin berbuat sesuatu untuk hidupnya maka Ogun yang sudah lama menjadi anggota pecinta alam terus berjuang ingin mendaki Gunung Everest walaupun berbagai resiko yang harus ditempuhnya.

Lanjut dia, pria kelahiran Jakarta ini pun sebenarnya sudah dua kali mendaki Gunung Everest yakni pada 1994 dan 1997, namun tidak sampai ke puncak karena kondisi stamina dan cuaca yang tidak mendukung akhirnya ia memutuskan untuk turun.

"Di tahun itu sebenarnya tinggal 200 meter lagi saya sampai ke pucak Everest tapi tidak memungkinkan, makanya pada 2018 mendatang saya ingin taklukan gunung tertinggi di dunia tersebut," kata tambahnya.

Ogun mengatakan dirinya ingin memberikan semangat dan contoh kepada kaum muda khususnua pecinta alam, bahwa tidak ada halangan yang tidak bisa dilalui. Seperti dirinya yang tengah mengidap penyakit kanker stadium IV yang bercita-cita ingin menaklukan gunung yang memiliki es abadi itu.

"Harapan saya untuk anak muda Indonesia cintailah alam karena kita bisa menemukan keanekaragaman flora dan fauna. juga jangan putus asa serta harus berani bermimpi," katanya.(*)

#Pendaki Gunung #Sukabumi #Penderita Kanker
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Kematian Balita Sukabumi akibat Cacingan Akut, Tanda Bahaya bagi Perlindungan Sosial
Peristiwa ini tidak terjadi jika fungsi pencegahan, pemantauan, dan perlindungan sosial berjalan dengan baik.
Dwi Astarini - Jumat, 22 Agustus 2025
Kematian Balita Sukabumi akibat Cacingan Akut, Tanda Bahaya bagi Perlindungan Sosial
Indonesia
Pendaki Gunung Bawang Tewas Tersambar Petir, Evakuasi Butuh Waktu 12 Jam Lebih
Seorang pendaki Gunung Bawang tewas dan enam orang lainnya mengalami luka bakar ringan hingga sedang akibat tersambar petir.
Wisnu Cipto - Minggu, 03 Agustus 2025
Pendaki Gunung Bawang Tewas Tersambar Petir, Evakuasi Butuh Waktu 12 Jam Lebih
Indonesia
Pendaki Swiss Jatuh di Rinjani Dievakusi Pakai Helikopter Langsung ke Denpasar
Pria berusia 46 tahun itu langsung diterbangkan menuju Denpasar untuk menjalani perawatan atas cedera serius yang dialaminya.
Wisnu Cipto - Rabu, 16 Juli 2025
Pendaki Swiss Jatuh di Rinjani Dievakusi Pakai Helikopter Langsung ke Denpasar
Indonesia
Temuan Komnas HAM di Balik Persekusi Retreat Kristen di Cidahu Sukabumi, Pengusiran hingga Perusakan
Tindakan persekusi terjadi karena adanya penolakan oleh sebagian warga sekitar yang merasa terganggu dengan kegiatan kerohanian.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 11 Juli 2025
Temuan Komnas HAM di Balik Persekusi Retreat Kristen di Cidahu Sukabumi, Pengusiran hingga Perusakan
Indonesia
Kasus Kematian Juliana Makin Panas, Menteri Pariwisata Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Tuntutan Keluarga
Selain citra destinasi, insiden ini juga menimbulkan pertanyaan tentang standar keamanan dan keselamatan wisatawan di Indonesia
Angga Yudha Pratama - Rabu, 09 Juli 2025
Kasus Kematian Juliana Makin Panas, Menteri Pariwisata Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Tuntutan Keluarga
Indonesia
Pembubaran Kegiatan Keagamaan di Sukabumi, Kemenag Akui Aturan soal ‘Rumah Doa’ Multitafsir dan Segera Bikin Regulasi Baru
Istilah 'rumah doa' banyak digunakan di masyarakat, terutama di kalangan denominasi tertentu umat Kristen.
Dwi Astarini - Rabu, 02 Juli 2025
Pembubaran Kegiatan Keagamaan di Sukabumi, Kemenag Akui Aturan soal ‘Rumah Doa’ Multitafsir dan Segera Bikin Regulasi Baru
Indonesia
Wajib Tahu! Kalau Mau Mendaki Gunung, Hindari Makanan Ini Biar Enggak Celaka
Selain itu, pola makan gizi seimbang dengan serat larut dan karbohidrat kompleks berpati sebagai sumber energi sangat penting
Angga Yudha Pratama - Selasa, 01 Juli 2025
Wajib Tahu! Kalau Mau Mendaki Gunung, Hindari Makanan Ini Biar Enggak Celaka
Indonesia
Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi Cederai Pancasila, DPR Desak Semua Pelaku Ditangkap
Warga yang melakukan pembubaran beralasan rumah itu dijadikan tempat ibadah tanpa izin.
Wisnu Cipto - Selasa, 01 Juli 2025
Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi Cederai Pancasila, DPR Desak Semua Pelaku Ditangkap
Video
Polemik Donasi Rp 1,3 miliar untuk Agam Rinjani
Ditengah polemik mengenai donasi Rp 1,3 miliar yang diberikan untuk Agam Rinjani karena dianggap berjasa oleh netizen Brasil Melalui diskusi publik di Jakarta Selatan pada Sabtu (28/6/2025), Agam menegaskan bahwa dana tersebut tidak akan digunakan untuk kepentingan pribadi Ia berencana mengalokasikan donasi dari masyarakat Brasil itu untuk dua tujuan utama yaitu pembelian alat keselamatan bagi tim evakuasi dan pelaksanaan program penanaman pohon (reboisasi) di Gunung Rinjani.
Wiwit Purnama Sari - Senin, 30 Juni 2025
Polemik Donasi Rp 1,3 miliar untuk Agam Rinjani
Indonesia
Hampir Meregang Nyawa! Pendaki Malaysia Tergelincir di Rinjani, Begini Kondisinya Sekarang
Setelah kejadian, Nazril segera dievakuasi oleh rekan-rekan pendaki dan porter yang mendampinginya
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 28 Juni 2025
Hampir Meregang Nyawa! Pendaki Malaysia Tergelincir di Rinjani, Begini Kondisinya Sekarang
Bagikan