Wow! Sebotol Cognac Terjual Rp2,1 Miliar


Sebotol cognac dengan kisah masa lalu yang luar biasa. (Foto: littlegatepublishing)
MAKIN tua makin jadi. Ungkapan itu tepat disematkan pada sebotol minuman cognac yang baru saja terjual Rp2,1 miliar. Cognac berusia 258 tahun itu laku dalam pelelangan daring Sotheby, pekan lalu.
Botol minuman keras itu diproduksi pada 1762 oleh Maison Gauthier di Perancis. Euronews menyebut itu merupakan cognac vintage tertua yang pernah dijual di pelelangan.
Baca juga:

Hanya ada tiga botol vintage seperti itu dari 1762. Katiganya masih dengan label asli yang menempel hingga hari ini. Botol yang baru saja dijual dikenal sebagai trio Grand Frere atau 'Big Brother'. Hal itu mengacu pada ukuran yang merupakan terbesar.
Museum Gautier saat ini menyimpan Little Sister, sedangkan Little Brother' dijual di pelelangan di New York pada 2014.
Ketiganya memiliki kisah masa lalu yang luar biasa. Ketiga minuman itu iproduksi pada tahub yang sama ketika Inggris memasuki Perang Tujuh Tahun melawan Spanyol dan Napoli. Saat Catherine the Great menjadi permaisuri Rusia, Inggris telah dipegang keluarga yang sama sejak akhir abad ke-19.
Menurut pemilik botol yang sekarang, kakek-nenek buyutnya membesarkan seorang anak yatim bernama Alphonse. Ia pergi untuk bekerja di wilayah Cognac pada 1870. Dia kembali ke rumah orangtua angkatnya 10 tahun kemudian dengan kereta penuh botol cognac.
Baca juga:
Museum Nasional Sejarah Amerika Afrika Merilis Portal Baru Tentang Rasisme

Diperkirakan, Alphonse meninggalkan wilayah Cognac setelah tanaman anggur dihancurkan oleh krisis phylloxera yang melumpuhkan pabrik anggur dan brandy pada saat itu. Sebagai pengganti upah, botol-botol itu diberikan kepadanya.
Alphonse lalu dikirim ke perang pada 1914. Ia tidak pernah kembali. Namun, keluarganya dengan hati-hati menyimpan hartanya di ruang bawah tanah mereka. "Gauthier 1762 terkenal dan dihormati di seluruh dunia sebagai Cognac yang melampaui dunia pengumpulan minuman kategori spirits," kata Jonny Fowle, spesialis Spirit Sotheby dalam sebuah pernyataan.
Menurut Fowle, botol itu tidak hanya mewakili contoh pemeliharaan anggur pra-fililoksera, tapi juga pematangan awal tong dari permulaan produksi Gauthier. Teknik itu bahkan mendahului Revolusi Prancis. "Botol ini tidak hanya berisi brandy yang hebat, tapi juga sejarah Cognac," tambahnya.
Botol itu diperkirakan bernilai Rp1,4 miliar - Rp2,5 miliar lebih. Penawar yang menang akan menikmati pengalaman yang dihadirkan Maison Gautier. (lgi)
Baca juga:
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa

Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri

Oase Seribu Rasa di Arena Lakeside Kemayoran, Sajikan Kelezatan Nusantara dan Asia Tenggara dengan Sentuhan Modern

Berburu Promo Makanan di 17 Agustus, dari Potongan Harga sampai Tebus Murah

Bertualang Rasa di Senopati, ini nih Rekomendasinya
Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen

Menilik Deretan Menu Spesial ala Future Menu 2025 Ramaikan Industri Kuliner Indonesia

Dukung Gaya Hidup Sehat, ini nih Manfaat Sehat Jus Cold-Pressed

Menikmati Nuansa Sarapan Ala New York di Tengah Jakarta
