Saat Tepat Meminta Bantuan Psikolog


Tidak ada salahnya mencari bantuan profesional. (Foto_ Pixabay_ Wokandapix)
BAGI kebanyakan orang Indonesia, mencari bantuan psikolog atau psikiater masih merupakan hal yang tabu untuk dilakukan. Sentimen publik terhadap kata 'depresi' dan 'orang gila' membuat keduanya seolah terkait. Padahal, orang tanpa riwayat penyakit jiwa pun membutuhkan psikolog ketika jiwanya merasa 'lelah' akibat kegiatan sehari-hari yang begitu berat.
Seperti dilansir Beaumontpsychiatric.com, gangguan kesehatan mental itu nyata dan sebenarnya bisa disembuhkan jika kamu tidak terlambat mencari bantuan profesional. Umumnya 'sakit mental' bisa menyerang siapa saja karena biasa disebabkan kehidupan sosial seseorang. Psikolog dan psikiater akan membantumu melalui masalah hidup dengan atau tanpa bantuan obat sesuai dosis yang tepat. Jika kamu masih ragu, yuk cek tanda-tanda kamu butuh bantuan psikolog.
BACA JUGA:
Stop Stigma AIDS, Billy Porter Ungkap 14 Tahun Hidup dengan HIV
1. Mulai berhalusinasi

Halusinasi merupakan gangguan persepsi ketika seseorang merasakan, melihat, mendengar, mencium sesuatu yang hanya terjadi di ruang imajinasi dan tidak ada di dunia nyata. Sehingga hanya dia saja yang merasakan, tetapi orang-orang di sekitarnya tidak merasakan hal yang sama. Orang yang telah lama mengalami depresi seringkali mengalami halusinasi. Karena sudah lama merasakan pahit, mereka menciptakan ruang imajinasi kehidupan yang selama ini diinginkan.
2. Membutuhkan bantuan alkohol

Minum minuman mengandung alkhohol boleh-boleh saja dilakukan sesekali jika tidak melebihi takaran normal. Tetapi jika kamu mengkonsumsi minuman beralkohol hampir setiap hari untuk menenangkan diri atau membantu tidur, sebaiknya cepat-cepat mencari bantuan profesional. Minuman beralkohol tidak akan menyelesaikan masalah hidup melainkan menambah masalah baru yaitu timbulnya berbagai penyakit di dalam tubuh.
3. Merasa hidup tidak ada artinya

Sejatinya orang yang sehat secara fisik dan mental akan selalu bersemangat dalam menjalani hidup. Meskipun tujuannya belum pasti, mereka akan melakukan yang terbaik untuk mengisi hari-hari. Seseorang yang mengalami gangguan mental akan selalu membandingkan hidupnya dengan orang lain dan merasa dirinya paling buruk.
4. Kehilangan motivasi

Tidak sulit kok mengindikasi gejala awal gangguan kesehatan mental. Setiap bangun tidur bukannya merasa segar tetapi merasa lelah dan tidak tahu harus berbuat apa sudah bisa menjadi gejala awal. Rasanya kamu tidak memiliki motivasi untuk meningkatkan kualitas hidup. Jangan malu untuk “curhat” kepada psikolog agar tidak terlambat menyembuhkan gangguan mental.(mar)
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
