Saat Polisi Terseret Isu Kudeta Partai Demokrat

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Maret 2021
Saat Polisi Terseret Isu Kudeta Partai Demokrat

Ketum Partai Demokrat versi KLB Moeldoko. (Foto: Antara)

Ukuran:
14
Audio:

Kisruh Partai Demokrat mulai merambat pada institusi penegak hukum polisi. Politikus Demokrat Benny K Harman, lewat media sosial membuat geger, jika para kader partai yang saat ini dikomandoi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), diancam anggota intel polisi untuk mengikuti dan mengakui Partai Demokrat versi Moeldoko.

Markas Besar Kepolisia tidak mau diam dan angkat bicara soal adanya isu tersebut. Dan menegaskan, jika tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sebagaimana diamanatkan UU 2/2002 bertugas untuk memelihara dan memastikan Kemanan dan Ketertiban Masyarakat terjaga.

"Polri tidak berpolitik sehingga jangan diseret ke ranah politik. Tugas pokok Polri memelihara Kamtibmas," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono kepada wartawan di Jakarta, Rabu (10/3).

Baca Juga:

Demokrat Versi Moeldoko Tuduh Kubu AHY Lakukan Permufakatan Jahat

Argo menekankan, sejak perhelatan Pilkada serentak 2020, pimpinan Polri secara khusus menerbitkan perintah yang tertuang dalam Surat Telegram tentang Netralitas Anggota Polri.

Bahkan, untuk mengawasi seluruh personel, Polri memiliki pengawas internal yang terbuka bagi masyarakat jika menemukan anggota yang melakukan pelanggaran.

Ia menegaskan, akan melakukan pengecekan terkait adanya kabar bahwa aparat kepolisian melakukan intimidasi terhadap pengurus Partai Demokrat di daerah yang kabarnya intimidasi dilakukan untuk memaksa agar mengakui kepengurusan Moeldoko.

Argo menegaskan, jika memang benar ditemukan pelanggaran seperti yang dituduhkan, Markas Besar Kepolisian akan bertindakan tegas merupakan konsekuensi yang harus diterima anggota.

“Kami cek dulu kebenarannya,” tegas Argo.

Politisi Partai Demokrat sekaligus anggota DPR RI, Benny K Harman mengungkapkan informasi menyedihkan tentang adanya dugaan intimidasi yang dilakukan aparat terhadap apra kadernya di daerah.

Melalui akun Twitternya, Benny mengungkapkan, ada kader yang bahkan dipaksa untuk mengakui kepengurusan versi Moeldoko.

"Para pengurus Demokrat tingkat kabupaten dan kota kini resah. Mereka diancam intel-intel Polres untuk menyerahkan nama-nama pengurus inti partai. Katanya atas perintah Kapolres. Ada pula yang dibujuk untuk pro pengurus Demokrat hasil KLB jika mau aman. Ini beneran kah.? Rakyat Monitor!," tulis Benny K Harman dikutip dari akun Twitternya, Selasa (9/3).

Ketum Partai Demokrat AHY. (Foto: Antara)
Ketum Partai Demokrat AHY. (Foto: Antara)

Politisi Partai Demokrat lainnya, Taufiqurrahman menduga ada kekuatan besar lain, terkait kongres luar biasa (KLB) yang menetapkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum.

Dugaan Taufiq, kekuatan itu bahkan lebih besar dari sosok Moeldoko yang membuat terjadinya KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat pekan lalu.

"Kalau saja Pak Moeldoko bukan KSP, mungkin masalahnya tidak serumit ini," kata dia di Gedung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu (7/3).

Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Medan Marzuki Alie menyatakan, KLB merupakan upaya kader untuk mengembalikan marwah pendirian partai.

"Jangan salahkan Pak Muldoko, karena beliu mau bekerjasama untuk mengembalikan partai seperti niat awal saat membentuknya," kata Marzuki saat dihubungi Antara.

Kongres luar biasa di Deli Serdang, Jumat (5/3), menetapkan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, sebagai ketua umum Demokrat periode 2021-2025, serta Marzuki Alie sebagai ketua dewan pembina partai untuk periode yang sama.

Setidaknya ada 412 peserta yang diyakini hadir dalam kongres tersebut. Namun, peserta tesebut dinilai Ketua Umum Demokrat AHY sebagai kader pecatan, dan tidak ada satupun DPD atau DPC yang memiliki hak untuk menggelar KLB. (Knu)

Baca Juga:

Bantah Pernyataan Kubu Moeldoko, Kemenkumham Akui Belum Terima Dokumen Hasil KLB Demokrat

#Partai Demokrat #Agus Harimurti Yudhoyono #Jenderal Moeldoko
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu
Banjir Bali disebabkan oleh kerusakan lingkungan. Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, mengkhawatirkan soal pariwisata.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu
Indonesia
AHY Ungkap Rahasia di Balik Program Koperasi Prabowo! Jutaan Warga Bisa Langsung Kaya Mendadak
KMP Nambangan Lor juga telah berkolaborasi dengan program Makan Bergizi Gratis
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 23 Agustus 2025
AHY Ungkap Rahasia di Balik Program Koperasi Prabowo! Jutaan Warga Bisa Langsung Kaya Mendadak
Indonesia
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Politikus Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, kasus kematian balita di Sukabumi menjadi bukti gagalnya negara melindungi rakyat.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Indonesia
Kata Puan soal Gibran tak Salami AHY: Jangan Berspekulasi, Berpikir Positif Saja
Ketua DPR RI, Puan Maharani, menanggapi video Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, yang tidak menyalami Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono.
Soffi Amira - Senin, 11 Agustus 2025
Kata Puan soal Gibran tak Salami AHY: Jangan Berspekulasi, Berpikir Positif Saja
Indonesia
Tegaskan Roy Suryo Sudah Mundur Sejak 2019, Demokrat Sebut Ada Upaya Adu Domba SBY dengan Jokowi
Partai Demokrat membantah tuduhan dalang di balik kasus ijazah palsu Jokowi
Wisnu Cipto - Senin, 28 Juli 2025
Tegaskan Roy Suryo Sudah Mundur Sejak 2019, Demokrat Sebut Ada Upaya Adu Domba SBY dengan Jokowi
Berita Foto
Ketum Demokrat AHY Kukuhkan Ikatan Alumni Akademi Demokrat di Jakarta
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Ketua IKA Akademi Demokrat, Al- Kausar (kanan) memberikan bendera simbolis pengukuhan Ikatan Alumni Akademi Demokrat di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (21/7/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 22 Juli 2025
Ketum Demokrat AHY Kukuhkan Ikatan Alumni Akademi Demokrat di Jakarta
Indonesia
Kondisi SBY Makin Membaik, 2-3 Hari Lagi Sudah Boleh Pulang dari RSPAD
SBY dirawat karena membutuhkan istirahat usai menjalani rangkaian aktivitas yang sangat padat di dalam dan luar negeri.
Wisnu Cipto - Senin, 21 Juli 2025
Kondisi SBY Makin Membaik, 2-3 Hari Lagi Sudah Boleh Pulang dari RSPAD
Indonesia
Aturan Baru Siap Libas ODOL, Tapi AHY Justru Bela Mati-matian Sopir Truk
Kesejahteraan yang minim memaksa mereka mengambil risiko dengan muatan berlebih
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 Juli 2025
Aturan Baru Siap Libas ODOL, Tapi AHY Justru Bela Mati-matian Sopir Truk
Indonesia
Butuh Rp 1.297 Triliun, Proyek Tanggul Laut Raksasa Diminati Berbagai Negara, Termasuk China
Ide ini sudah muncul sejak lama, namun menuai pro dan kotra. Pembangunan tanggul laut raksasa ini diperkirakan bakal membutuhkan waktu hingga 20 tahun.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 16 Juni 2025
Butuh Rp 1.297 Triliun, Proyek Tanggul Laut Raksasa Diminati Berbagai Negara, Termasuk China
Indonesia
AHY Peka Luar Biasa Tangkap Arahan, Si Paling Paham Urusan Infrastruktur Sesuai Kemauan Prabowo
AHY menjelaskan bahwa ICI 2025 mengangkat lima isu krusial
Angga Yudha Pratama - Kamis, 12 Juni 2025
AHY Peka Luar Biasa Tangkap Arahan, Si Paling Paham Urusan Infrastruktur Sesuai Kemauan Prabowo
Bagikan