Relasi

Saat Jatuh Cinta, Pria Andalkan Insting Primitif

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 20 Juli 2020
Saat Jatuh Cinta, Pria Andalkan Insting Primitif

Dalam hal percintaan, pria suka mengandalkan insting primitif. (foto: pexels/simon))

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SEBUAH penelitian terbaru berhasil menguak alasan pria mengungkapkan cinta terlebih dahulu. Ternyata, pria jatuh cinta lebih cepat daripada wanita.

Penelitian itu diterbitkan dalam Journal of Social Psychology. Marissa Harrison yang juga seorang psikolog di Pennsylvania University melakukan survei pada 172 orang yang pernah merasakan jatuh cinta.

BACA JUGA:

Melajang di Usia 25 Tahun Bisa Kena Hukuman Unik di Denmark

Pada wawancara yang dilakukan Harrison kepada para mahasiswa, mereka diberi pertanyaan mengenai apakah pernah jatuh cinta atau tidak. Jika partisipan menjawab 'pernah', Harisson akan bertanya berapa lama mereka butuh waktu untuk menyatakan cinta.

couple
Pria lebih mudah jatuh cinta. (foto: pixabay/adinavoicu)

Hasil wawancara dan survei membuktikan bahwa yang lebih dulu jatuh cinta ialah pria. Pria lebih cepat mengungkapkan cintanya sekitar beberapa minggu setelah mereka berkenalan atau dekat dengan sosok yang disukai. Hal itu berbanding terbalik dengan perempuan butuh waktu agak lama untuk benar-benar bisa jatuh cinta dengan pria. Perempuan umumnya membutuhkan beberapa bulan untuk benar-benar yakin dan berani mengungkapkan perasaan cinta.

Lebih jauh, dalam survei berbeda yang dilakukan di Inggris, 20% pria mengaku pernah mengalami jatuh cinta pada pandangan pertama. Jumlah tersebut tentu lebih banyak jika dibandingkan dengan 13% saja yang merasa pernah jatuh cinta pada pandangan pertama.

Insting primitif di balik perilaku pria

puppy
Pria cenderung berani mengambil risiko. (foto: pexels/anna sveth)

Hasil berbagai riset itu memang cukup mengejutkan. Pasalnya, selama ini perempuan selalu dianggap lebih emosional dan lebih luwes dalam mengungkapkan rasa cinta. Namun faktanya, justru pria yang lebih mudah jatuh cinta.

Seorang psikolog asal Inggris Neil Lamont menjabarkan kepada VICE bahwa pria bisa jatuh cinta dengan mudah karena pria cenderung punya sifat berani mengambil risiko. Hal itu kurang umum ditemui pada perempuan. Kaum hawa justru sangat berhati-hati dan enggan mengambil risiko soal pasangan hidup mereka.

Selain itu, para psikolog sepakat bahwa hal itu mungkin berakar dari zaman prasejarah. Di masa itu, pria diposisikan sebagai pemburu yang dominan. Para pemburu mau tak mau harus berebut calon pasangan sebagai tanda dominasi dan kepemilikan. Karena itu, laki-laki didorong untuk cepat-cepat mencari pasangan.

Wah, kebiasaan itu rupanya masih terbawa hingga masa modern.(*)

BACA JUGA:

Pesan Moral dari Tiga Cerita Dongeng dalam Drama ‘It’s Okay To Not Be Okay’

#Relationship
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Lifestyle
Buat Calon Pengantin nih, Rekomendasi 5 Restoran Terbaik untuk Wedding Venue di Jakarta
Menyewa restoran jadi pilihan terbaik untuk mewujudkan resepsi wedding yang sarat makna dan intim.
Dwi Astarini - Rabu, 19 Februari 2025
Buat Calon Pengantin nih, Rekomendasi 5 Restoran Terbaik untuk Wedding Venue di Jakarta
Lifestyle
Gen Z Spill 2 Tantangan sebelum Menikah, Ekspektasi Orangtua dan Biaya
Keterbatasan bujet menjadi tantangan yang paling banyak diungkap, yakni oleh 59 persen calon mempelai yang menjadi responden.
Dwi Astarini - Jumat, 07 Februari 2025
Gen Z Spill 2 Tantangan sebelum Menikah, Ekspektasi Orangtua dan Biaya
Lifestyle
5 Tanda si Dia Effort dalam Hubunganmu
Effort membutuhkan kerja sama.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Januari 2025
5 Tanda si Dia Effort dalam Hubunganmu
Lifestyle
3 Tanda Cintamu Bertepuk Sebelah Tangan, Tinggalkan Saja
Lebih baik tidak perlu memperjuangkan cinta yang bertepuk sebelah tangan itu.
Dwi Astarini - Selasa, 24 Desember 2024
3 Tanda Cintamu Bertepuk Sebelah Tangan, Tinggalkan Saja
Lifestyle
Pentingnya Komitmen untuk Bikin Hubungan Langgeng
Dalam membangun komitmen ada dua faktor yang membuatnya berjalan baik sesuai tujuan.
Dwi Astarini - Sabtu, 21 Desember 2024
Pentingnya Komitmen untuk Bikin Hubungan Langgeng
Lifestyle
5 Tahap Berdamai saat Kena Ghosting
Beberapa orang bahkan butuh beberapa waktu untuk pulih dari efek di-ghosting.
Dwi Astarini - Rabu, 18 Desember 2024
5 Tahap Berdamai saat Kena Ghosting
Lifestyle
Korea Selatan Sambut Generasi Baru, Angka Kelahiran Catatkan Rekor Tertinggi dalam 14 Tahun
Rekor kali ini merupakan yang tertinggi dalam 3 tahun 8 bulan.
Dwi Astarini - Kamis, 28 November 2024
Korea Selatan Sambut Generasi Baru, Angka Kelahiran Catatkan Rekor Tertinggi dalam 14 Tahun
Lifestyle
Lajang Berhak Bahagia, Aktivitas Seru ini Bisa Dilakukan Sendirian
Kamu justru memiliki lebih banyak waktu untuk mengenal diri sendiri dan melakukan hal-hal yang kamu sukai.
Dwi Astarini - Sabtu, 16 November 2024
Lajang Berhak Bahagia, Aktivitas Seru ini Bisa Dilakukan Sendirian
Lifestyle
Memahami Kata Gaul 'Bestie', Apa cuma buat Cewek?
Kata 'bestie' tidak terbatas pada jenis kelamin tertentu.
Dwi Astarini - Senin, 04 November 2024
Memahami Kata Gaul 'Bestie', Apa cuma buat Cewek?
Lifestyle
BI Checking ke Calon Pasangan, Penting enggak Sih?
Perbincangan mengenai finasial di Indonesia masih terbilang tabu.
Dwi Astarini - Senin, 21 Oktober 2024
BI Checking ke Calon Pasangan, Penting enggak Sih?
Bagikan