Rupiah Mendekati Rp 16.500 Per Dolar, Sri Mulyani Salahkan Kebijakan Trump
Pecahan seratus ribu rupiah di atas uang dolar AS, pada pusat uang tunai sebuah bank di Jakarta. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
MerahPutih.com - Pada penutupan perdagangan Rabu (12/3) di Jakarta melemah hingga 44 poin atau 0,27 persen menjadi Rp 16.452 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.409 per dolar AS.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pelemahan rupiah yang berada di atas level Rp 16.300 per dolar AS disebabkan oleh kebijakan AS.
Sri Mulyani menjelaskan, nilai tukar rupiah pada akhir 2024 berada pada level Rp 16.162 per dolar AS, dengan rata-rata level dalam setahun Rp 15.847 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah terus melemah sejak Januari 2025, dengan catatan pada 10 Maret 2025 sebesar Rp 16.340 per dolar AS dan rata-rata tahun berjalan (year-to-date/ytd) Rp 16.309 per dolar AS.
Baca juga:
Polri Temukan Dugaan Korupsi Proyek PLTU Kalbar, Kerugian Negara Sampai Triliunan Rupiah
"Mulai Januari, dan terutama semenjak Presiden Donald Trump dilantik, begitu banyak kebijakan eksekutif Trump yang terus menerus menimbulkan gejolak. Gejolak ini dirasakan di seluruh dunia dan ini terefleksikan pada kurs rupiah," ujarnya.
Di sisi lain, imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun mengalami fluktuasi akibat dinamika global, dengan realisasi akhir per 10 Maret 2025 sebesar 6,88 persen dan rata-rata tahun berjalan (ytd) di 6,98 persen.
Kementerian Keuangan meyakini imbal hasil SBN masih stabil dan terjaga pada level yang kompetitif. Potensi risiko dinamika global terhadap pasar keuangan domestik terus diwaspadai dan dimitigasi. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Nilai Tukar Rupiah Melemah Seiring Periode Blackout The Fed
Tanggapi Ancaman Dibekukan Menkeu, Dirjen Bea Cukai: Bentuk Koreksi
Diancam Dirumahkan Menkeu, Dirjen Bea Cukai Akui Image Lembaganya Sarang Pungli
Dana Rp 1 Triliun Tersalur Tepat Waktu, Bank Jakarta Siap Perluas Pembiayaan
Hadapi Gangguan Cuaca Kemenkeu Yakinkan Harga Pangan Terkendali Saat Nataru
Raker Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dengan Komisi XI DPR Bahas Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV-2025
Penerimaan Pajak Melambat, Ini Alasan Kemenkeu
Defisit APBN Sudah Capai Rp 479,7 Triliun, Pendapatan Cuma 73,7 Persen Dari Target
Kredit Koperasi Merah Putih Terbentur Aturan, Menkeu: Gampang Cuma Coret 1-2 Baris
Baju Bekas Impor Bakal Dijual ke UMKM Buat Dicacah