Risiko Gagal Bayar Utang Negara Meningkat
Ilustrasi uang rupiah. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Negara-negara berpenghasilan rendah saat ini menghadapi tingkat utang yang tinggi dan akan semakin sulit untuk membayar utang mereka dalam beberapa tahun ini.
Deputi Pertama Direktur Pelaksana IMF Gita Gopinath mengatakan, 60 persen negara berpenghasilan rendah berada dalam kesulitan. G20 perlu melakukan perubahan untuk mewujudkan perjanjian restrukturisasi utang dengan lebih cepat.
Baca Juga:
Utang PLN Rp 500 T, Erick Thohir Minta Subholding Cari Dana Mandiri
Kondisi saat ini, beberapa negara berpenghasilan rendah sudah membayar hampir 3,0 persen dari total output ekonomi untuk membayar utang.
"Dan ketika suku bunga naik, itu akan naik lebih jauh. Jadi saya pikir ini memang periode harus sangat berhati-hati tentang apa yang terjadi dalam hal kemampuan pembayaran utang negara.”
Ia memaparkan, penangguhan layanan utang G20 atas utang bilateral resmi berakhir pada akhir 2021, tetapi kemajuannya lambat dalam menerapkan kerangka restrukturisasi utang G20 yang lebih luas untuk negara-negara miskin, dengan kreditur sektor swasta dan Tiongkok yang menunjukkan keengganan untuk berpartisipasi penuh.
Presiden Bank Dunia David Malpass memperingatkan peningkatan risiko gagal bayar untuk negara-negara berkembang pekan lalu. Negara-negara termiskin menghadapi USD 35 dalam pembayaran utang kepada kreditur resmi dan swasta, dimana 40 persen berutang ke China.
IMF, kata Gopinath, beralih dari pembiayaan darurat yang diberikan kepada negara-negara anggota pada tahun 2020 dan 2021 dalam menangani kesehatan pandemi langsung dan krisis ekonomi ke program pembiayaan tradisional jangka panjang.
Rilis laporan World Economic Outlook IMF memaparkan, pertumbuhan akan melambat karena ekonomi bergulat dengan gangguan pasokan, inflasi yang lebih tinggi, rekor utang dan ketidakpastian yang terus-menerus.
Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa (25/1/2022) memproyeksikan ekonomi global akan tumbuh 4,4 persen pada 2022, turun 0,5 poin persentase dari perkiraan Oktober. (Asp)
Baca Juga:
Penuhi Target Pembiayaan, Pekan Ini Pemerintah Lelang Surat Utang Rp 37,5 Triliun
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Matel Tewas Dikeroyok Tanpa Senjata, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Kebakaran Dekat TMP
Utang Motor Berujung Maut, Dua 'Mata Elang' Tewas Dikeroyok di Dekat Makam Pahlawan
Hasil Sepak Bola SEA Games 2025: Timnas Vietnam U-23 Kalahkan Malaysia 2-0, Peluang Indonesia untuk Lolos ke Semifinal Terbuka
Hasil AFC Champions League Two: Kalahkan Bangkok United 1-0, Persib Lolos ke 16 Besar sebagai Juara Grup
Taekwondo Beregu Putra Sumbang Emas Pertama Indonesia di SEA Games Thailand
Kebakaran Maut Gedung Terra Drone Cempaka Putih, 21 Terjebak dan 14 Meninggal Dunia
FIFA Rilis Jadwal Lengkap Piala Dunia 2026: Kick Off Paling Awal Jelang Tidur Malam dan Banyak di Jam Kantor
Hasil Super League 2025/2026: Persib Beri Kekalahan Kedua untuk Borneo FC, Berpeluang Geser Persija di Papan Atas
Timnas Filipina U-23 Gebuk Myanmar 2-0, Sinyal Bahaya untuk Indonesia
Idam-idamkan Medali Emas, Timnas Thailand U-23 Langsung Ngegas, Gilas Timor Leste 6-1