Risiko Breast Reduction, Memperbaiki Tampilan Payudara dengan Operasi


Perempuan yang masih ingin memiliki anak dan menyusui tidak disarankan melakukan breast reduction. (Foto: Unsplash/Dave Clubb)
MERAHPUTIH.COM - TINDAKAN breast reduction disebut dapat memperbaiki bentuk payudara khususnya bagi perempuan. Namun, nyatanya tidak semua perempuan bisa menempuh tindakan breast reduction in. Ada ketentuan yang mesti dipahami.
Dokter spesialis bedah plastik rekontruksi dan estetik Qori Haly mengatakan perempuan yang masih ingin memiliki anak disarankan tidak mengambil tindakan medis ini kendati tujuannya untuk memperbaiki penampilan payudara. Alasannya, breast reduction dapat memengaruhi kemampuan produksi ASI.
Baca juga:
Qori mengatakan biasanya pihaknya akan menyampaikan hal-hal terkait dengan dampak tindakan breast reduction ini apalagi pada perempuan yang masih mau berencana memiliki anak. "Jadi kami menganjurkan untuk yang ingin menjalani reduksi payudara baiknya yang sudah tidak mau punya anak lagi," katanya saat mengisi presentasi Body Conturing untuk Tingkatkan Kualitas Hidup di Klinik dr Indrajana, Jakarta Pusat, Kamis (27/6).
Qari menjelaskan, saat breast reduction dilakukan, ada lemak pada bagian payudara yang diangkat. Saat itu, ada kemungkinan saluran ASI alias duktus terkena. "Ada risiko seperti itu," katanya.
Dari pemaparan yang disampaikan Qori, breast reduction bukan hanya berisiko mengenai saluran ASI, melainkan juga berisiko mengenai jaringan-jaringan yang berkoralasi terhadap penghasil ASI. "Ada mengurangi beberapa kelenjar. Untuk menyusui kembali, memang ada risiko tidak bisa," katanya.(ayu)
Baca juga:
Body Conturing pada Penderita Obesitas dan Kulit Bergelambir Bantu Tingkatkan Kualitas Hidup
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
