Ridwan Kamil Sambut Baik Bantuan Alat PCR dari Kedubes Amerika Serikat


Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat mengikuti Virtual Roundtable Discussion with Foreign Ambassadors dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (11/5). (Foto: Humas Jabar)
MerahPutih.com - Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat menawarkan bantuan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat guna mempercepat penanganan pandemi COVID-19. Bantuan yang ditawarkan mulai dari alat uji Polymerase Chain Reaction (PCR/swab), hingga bantuan ahli medis.
Perwakilan United States Embassy Heather Variava sepakat bahwa tes PCR sangat penting dalam membuka peluang kembali berjalannya roda ekonomi di Jabar. Selain itu, Heather juga menawarkan bantuan ahli dari Centers for Disease Control (CDC) dan Badan Pembangunan Amerika Serikat.
Baca Juga
DPD Gandeng Kemensos Salurkan Bansos Penanganan Dampak COVID-19
“Pengujian PCR sangat penting, dan pertanyaan saya adalah bagaimana kita dapat membantu Anda meningkatkan jumlah pengujian PCR, karena kami melihat pengujian adalah kunci untuk dapat membuka kembali perekonomian,” ujar Heather dalam bahasa Inggris saat Virtual Roundtable Discussion with Foreign Ambassadors dari Gedung Pakuan Bandung, Senin (11/5/20).
“Di sini saya ingin menawarkan ahli kami dari Kedutaan. Kami memiliki pakar dari CDC dan Badan Pengembangan Internasional AS. Saya berharap pemikiran Anda tentang topik itu dan ingin menawarkan dukungan agar dapat bekerja sama dengan tim Anda,” katanya.

Heather juga menyebutkan, Kedutaan AS sudah menjalin bekerja sama dengan Indonesia sejak Februari 2020 dan telah menyerahkan bantuan senilai Rp130 miliar guna memerangi pandemic COVID-19.
“Fokus kami pada deteksi kasus, tracking, dan mencegah penyebaran penyakit, serta merawat mereka yang sakit,” kata Heather.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil merespons bantuan Kedutaan AS tersebut. Menurutnya, Jabar memang membutuhkan banyak alat uji PCR. Dengan membuktikan bahwa lingkungan kerja suatu perusahaan bebas COVID-19 melalui tes masif PCR seluruh karyawan, maka perusahaan tersebut akan diizinkan beroperasi.
“Kami butuh suplay alat PCR dalam jumlah besar. Bukan saja untuk orang yang terduga COVID-19, tapi juga untum membuka kembali ekonomi,“ kata Kang Emil.

Jadi, menurut Kang Emil, pesan penting untuk para duta besar adalah Jabar terbuka untuk bisnis tapi para investor harus menunjukkan lingkungan kerjanya bebas COVID-19 yang dibuktikan dengan sertifikat.
Ihwal bantuan para ahli, Kang Emil ingin ada studi ilmiah dan prediksi dari universitas-universitas di Amerika Serikat tentang kondisi pandemik di Jabar. Hasil studi luar negeri akan jadi pembanding studi serupa yang dilakukan oleh universitas di Jabar.
Baca Juga
JHL Group Serahkan Bantuan Ribuan Masker ke Sejumlah Lapas di Tangerang
“Saya bisa suplai Anda dengan data dan melihat apakah prediksi universitas kami kurang lebih sama atau beda dengan penelitian yang dikakukan jaringan universitas di Amerika,” kata Kang Emil.
Selain Heather, diskusi virtual yang digagas oleh founder Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal ini juga diikuti oleh 14 kedutaan negara lainnya, antara lain Uni Eropa, Kanada, Polandia, Perancis, Singapura, Jerman, Belanda, Mexico, Swedia, Argentina, Republik Korea, Australia, New Zealand, dan India. (*)
Berita ini merupakan laporan Mauritz, kontributor merahputih.com untuk wilayah Cirebon dan sekitarnya
Bagikan
Yohanes Charles/Mauritz
Berita Terkait
Lisa Mariana di Mabes Polri Bilang Terima Duit Banyak dari RK, KPK Janji Dalami Libatkan PPATK

KPK Menduga Ridwan Kamil Terima Uang Dugaan Korupsi Bank BJB saat Jabat Gubernur Jawa Barat

Mobil Peninggalan BJ Habibie yang Dibeli Ridwan Kamil Belum Lunas, Berpotensi Dirampas Negara untuk Dilelang

KPK Buka Peluang Minta Keterangan Ridwan Kamil dalam Kasus Pengadaan Iklan di BJB

Mercy BJ Habibie Disita KPK, Ridwan Kamil Beli Dicicil Belum Lunas Masih Kurang Rp 1,3 Miliar

KPK Duga Ridwan Kamil Beli Mercy BJ Habibie Pakai Uang Korupsi Bank BJB

Ridwan Kamil Tolak Tes DNA Ulang, Hormati Hasil dari Pusdokkes Polri

Hari Ini Bareskrim Periksa Ridwan Kamil, Jatah Lisa Mariana Pekan Depan Habis Itu Gelar Perkara

Mercy BJ Habibie Jadi Pintu Masuk KPK Periksa Ridwan Kamil

KPK Dalami Penjualan Mercy Klasik BJ Habibie yang Dibeli Ridwan Kamil
