Ribuan Bambu Runcing Kelilingi Monumen Jogja Kembali, Ada Apa Ya?


Bendera Raksasa& Ribuan Bambu Runcing di Monumen Jogja Kembali. (MP/Teresa Ika)
MerahPutih.com - Pagi itu, pemandangan berbeda nampak di Monumen Jogja Kembali (Monjali) Yogyakarta. Sebuah bendera merah putih raksasa terpasang di dinding monumen berbentuk kerucut ini. Disekelilingnya dipasang ribuan bambu runcing yang dilapisi janur kuning.
Ribuan bambu runcing dan bendera raksasa ini dipasang dalam rangka memperingati peristiwa serangan umum (SO) 1 Maret 1949 di Yogakarta. Peringatan bersejarah ini selalu diperingati warga Yogyakarta setiap tahun di Monjali.
Ketua panitia peringatan So 1 Maret 1949, Nanang Dwinarto mengatakan, pemasangan Bendera raksasa rutin dilaksanakan setiap tahun di Monjali. Tahun ini pihaknya sengaja menambah bambu runcing untuk memberi kesan berbeda dibanding tahun sebelumnya.
"Ada 1500 bambu runcing yang dipasang mengelilingi bangunan monumen. Kami pasang bambu runcing sejak minggu lalu dibantu oleh mapala mahasiswa UPN," ujar Nanang di Monjali Yogyakarta, Kamis (01/03).
Monumen Yogya Kembali merupakan tetenger yang dibangun dalam rangka memperingati peristiwa serangan umum 1 maret. Peristiwa SO 1 Maret menandakan berhasilnya perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kembali NKRI dari tangan Belanda.
Nanang menjelaskan, tahun 1949 Belanda menguasai Indonesia melalui agresi militer. Tepat pada 1 Maret, pasukan TNI menggempur pertahanan Belanda di Yogyakarta dan memaksa mundur pasukan Belanda. TNI berhasil menduduki Kota Yogyakarta, selama enam jam untuk memberitahu dunia bahwa negara Indonesia masih ada.
"Maka kami adakan acara ini. Karena Peristiwa ini menandakan kembalinya Pemerintahan Indonesia dari kekuasaan Belanda,"katanya.
Pemasangan bambu runcing berhasil membawa Monjali masuk ke dalam Museum record Indonesia (MURI). Manager MURI Ariyani Siregar mengatakan, event ini masuk dalam Rekor MURI ke 8349 sebagai event pemasangan bambu runcing terbanyak se-Indonesia bahkan sedunia.
Bupati Sleman, Sri Purnomo menyambut baik pemecahan rekor ini. Ia mengatakan, bambu runcing adalah simbol perlawanan rakyat pada penjajah.
"Waktu itu senjata rakyat cuma bambu runcing. Mereka bersama-sama TNI menggempur dan berhasil mengalahkan Belanda. Semoga Peringatan ini bisa membangkitkan semangat juang rakyat Indonesia,"kata Sri Purnomo.
Ia berharap. rekor ini bisa membuat masyarakat Indonesia lebih mengenal Peristiwa 1 Maret 1949 dan Monjali. Sehingga peristiwa ini bisa menjadi hari besar nasional. (*)
Berita ini merupakan laporan Teresa Ika, kontributor Merahputih.com, untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Baca juga berita terkait di: Wow, Ada Museum Jamu dalam Hotel Bintang Lima
Bagikan
Berita Terkait
Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan

Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah

Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel

Bikin Ilmuwan Terkejut! Ini Rahasia Dinosaurus Super Cepat "Enigmacursor" yang Mampu Berlari Lebih Cepat dari Predator Terbesar

Pemerintah dan Keluarga Sepakat Jadikan Rumah Bing Slamet Museum

Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif

Dato Tahir Pastikan Museum Budaya Sains dan Teknologi Bengawan Solo Dibuka Agustus 2025

Buka Pameran 40 Museum Indonesia di Solo, Wali Kota Respati Minta Study Tour Sekolah Wajib ke Museum Jateng

5 Museum Jakarta Buka Sampai Malam, Pengunjung Melonjak Hingga Ribuan
