Rhoma Irama Minta Umat Muslim Tak Terprovokasi Kasus Rohingya
Rhoma Irama bersama dengan Ketua Umum PBB MS Kaban beberapa waktu silam (Foto: Twitter @pbb)
MerahPutih Nasional - Rhoma Irama turut bersuara terkait pernyataan geram Ketua Forum Betawi Bersatu (FBB) H Endang terhadap realitas Rohingya di Myanmar.
Raja dangdut yang juga sebagai ketua Umum Fahmi Tamami ini menilai apa yang dilontarkan oleh H Endang adalah wajar. Menurutnya, ancaman tersebut membuat Walubi dapat bersungguh-sungguh berperan aktif untuk menyelesaikan permasalahan umat muslim di Myamar itu.
"Saya rasa imbauan dari teman FBB itu cukup rasional, sehingga dengan demikian muncul ada rasa kesungguhan dari umat Budha di Indonesia untuk kasus ini," terang Rhoma di Sekretariat Walubi di Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Rabu (27/5).
Namun, Rhoma mengatakan, dirinya berharap kepada masyarakat muslim untuk tidak terprovokasi atas pembantaian Rohinya di Myamar. "Oleh karena itu tugas Fahmi Tamami adalah tidak memperluas konflik, tugas kita semua. Karena pasti banyak provokator yang berusaha mengeruhkan suasana," ucap Rhoma.
Seperti yang diketahui, Rhoma Irama sebagai ketua Fahmi Tamami dan FBB mendatangi sekretariat Walubi Pusat untuk menghimbau Walubi agar berperam aktif dalam menangani permasalahan Rohinya di Myamar. (yni)
Baca Juga:
Forum Betawi Bersatu Ancam "Sweeping" Warga Budha di Jakarta
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
Nyaris 100 Pengungsi Rohingya Datangi Aceh, Ada yang Nekat Berenang ke Bibir Pantai
[HOAKS atau FAKTA]: Kedatangan Pengungsi Rohingya Buat Tambah Suara Pemilu 2024
Polri Turunkan Tim Usut Dugaan TPPO Pengungsi Rohingya
Menlu Retno Desak Penyelesaian Akar Masalah Pengungsi Rohingya
Din Syamsuddin Dukung Pengungsi Rohingnya Dipindah ke Pulau Galang
Jawaban Ganjar soal Pengungsi Rohingya
Masyarakat Aceh Dorong Kembali Kapal Rohingya ke Laut, Pusat Harus Berperan Aktif
AS Gelontorkan Bantuan Kemanusiaan Rp 1,78 Triliun untuk Pengungsi Rohingya
Puluhan Imigran Rohingya di Aceh Kabur dari Penampungan
Ribuan Warga Rohingya Tempuh Perjalanan Berbahaya di Laut Andaman