Menikmati Sajian Penerbangan tanpa Terbang ala Thai Airways


Menawarkan makanan khas penerbangan. (Foto: laprensalatiana)
BUKTI stigma lama tentang makanan maskapai penerbangan yang tidak enak sepertinya sudah tidak berlaku lagi. Pekan lalu, lebih dari 100 nonpelancong yang ingin mencicipi makanan dalam penerbangan berbondong-bondong datang ke sebuah restoran pop-up. Ada apa?
Rupanya restoran itu yang menawarkan makanan yang biasanya disajikan saat dalam penerbangan. Thai Airways, yang tidak beroperasi hingga Oktober, mengubah kafetaria kantor mereka di Bangkok menjadi restoran bertema untuk meniru pengalaman penerbangan.
Baca juga:
Video Game ini Akan Mengobati Rasa Kangen Naik Pesawat

Bagaimanapun, maskapai ini terkenal dengan makanannya yang mewah. Bahkan makanan kelas ekonomi bersumber dari pertanian dan disiapkan dengan kualitas terbaik dan bahan-bahan paling segar, menurut situs operator.
Sama seperti di dalam penerbangan sungguhan, awak kabin menyambut pengunjung dengan seragam saat mereka memasuki ruang yang telah dihiasi dengan kursi maskapai penerbangan dan suku cadang dari mesin, jendela, dan bilah kipas, terang direktur pelaksana Thai Airways Catering, Varangkana Luerojvong kepada Reuters.
Untuk membuat pengalaman menjadi interaktif, kode QR di semua bagian tertaut ke informasi tentang fungsi suku cadang. Sehingga pengunjung juga dapat menikmati hal-hal sederhana dalam penerbangan saat mereka makan.
Baca juga:
Flight Simulator Terbaru Hadirkan Pengalaman Terbang Keliling Dunia

Restoran itu sudah menyajikan sekitar 2.000 makanan dalam sehari. Ini adalah sebuah kelegaan bagi maskapai yang harus mengajukan perlindungan kebangkrutan pada bulan Mei dan sedang menunggu keputusan pengadilan 14 September untuk menyetujui proposal restrukturisasi.
Thai Airways mulai melayani penumpang yang dilarang terbang pada bulan April dengan kotak makanan menu premium untuk pengiriman atau penjemputan ke rumah.
Dan itu bukan satu-satunya yang dilakukan oleh pihak maskapai penerbangan. Cathay Pacific mulai menjual makanan kepada para stafnya di Hong Kong dan Tamam Kitchen. Mereka yang menyiapkan makanan untuk El Al dan Turkish Airlines di Tel Aviv, beralih ke makanan pengiriman berbiaya rendah pada bulan Juli hanya seharga sekitar Rp45 ribu per baki.
Di AS, perusahaan GNS Nuts, yang menyediakan kacang dalam penerbangan American Airlines dan United, mulai menjual produk mereka secara daring setelah menyisakan lebih dari 39.500 kg kacang. Layanan pengiriman bahan makanan surplus Imperfect Foods juga menawarkan keju dan makanan ringan dari JetBlue pada bulan Mei.
Bahkan sebelum pandemi, makanan maskapai penerbangan telah menemukan pasar baru di lapangan. AirAsia membuka restoran di Mid Valley Megamall di Kuala Lumpur bulan Desember lalu yang menyajikan makanan dalam penerbangan, termasuk sate dan nasi lemak di mal. (lgi)
Baca juga:
Peringati Hari Ayah, Pesawat ‘Hello Kitty’ Terbang Tanpa Tujuan
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Coco Series dari Roemah Koffie Dikenalkan di Athena, Membawa Ciri Khas Tropis

Ahhh-fterwork Hadirkan Perjalanan Multisensori nan Penuh Petualangan, Ditutup Sesi Omakase Memanjakan Lidah

Remaja China Kencingi Kuah Hotpot, Diharuskan Ganti Rugi Rp 4,7 Miliar

'Demon Slayer: Infinity Castle' Jadi Inspirasi Kolaborasi Menu Minuman Eksklusif

Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa

Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri

Oase Seribu Rasa di Arena Lakeside Kemayoran, Sajikan Kelezatan Nusantara dan Asia Tenggara dengan Sentuhan Modern

Berburu Promo Makanan di 17 Agustus, dari Potongan Harga sampai Tebus Murah
