Restoran Dragon Hot Pot dari Melbourne Hadir di Gading Serpong


Restoran Dragon Hot Pot Gading Serpong resmi dibuka (Foto: Merahputih.com/Prassso)
DRAGON Hot Pot merupakan salah satu restoran hotpot ternama di Melbourne, Australia. Namun, hari ini tepatnya 18 September 2021, Dragon Hot Pot telah hadir di kawasan Ruko Goldfinch, Gading Serpong, Tangerang.
Dragon Hot Pot mengusung konsep personal bowl, yakni saat dine-in, pelanggan bisa memilih serta mengambil sendiri sekitar 100 pilihan bahan makanan di display fridge. Adapun bahan pilihan tersebut terdiri dari seafood, bakso, sayuran, daging, dan sebagainya. Seluruh makanan tersebut ditaruh pada panci berwarna emas.
Baca Juga:
Mewah Abis, Restoran ini Dihiasi Dekorasi Uang Tunai Rp 28 Miliar
Kemudian, pelanggan bisa menimbang untuk mengetahui apakah makanan yang sudah dipesan telah mencapai berat order minimun, yaitu 250 gram per mangkuknya. Sedikit informasi, bahan makanan yang dipilih dibanderol Rp30 ribu per 100 gram.

Setelah memilih bahan makanan dan menimbangnya, pelanggan dipersilakan ke kasir untuk membayar serta memilih kuah signature yang ada di Dragon Hot Pot, yakni Ma La Tang, Collagen Bone Broth, dan Ma La Ban.
Nantinya, bahan yang sudah dipilih akan di masak di dapur kemudian dihidangkan di meja yang sudah ditentukan lewat personal bowl dengan ukuran yang cukup besar.

Mengenai kuah signature di Dragon Hot Pot, salah satu yang cukup menarik dan menjadi favorit adalah Ma La Tang. Hal itu disampaikan oleh Ian Hendarto, selaku Master Franchise Dragon Hot Pot di Indonesia.
"Ma La Tang itu pake rempah-rempah asli Sichuan, ada sekitar 12 macam rempah, ada lada merah, hitam, putih, hijau dan sebagainya. Rasanya rempah dan pedasnya begitu terasa, ciri khas masakan orang Sichuan," tutur Ian saat ditemui merahputih.com.
Baca Juga:
Sementara itu, menurut Ian, untuk kuah Collagen Bone Broth memiliki cita rasa yang gurih dan tidak pedas. Menu ini cocok untuk anak-anak atau orang yang tidak terlalu suka pedas.

Kemudian, untuk menu signature yang ketiga ialah Ma La Ban. Menu ini bukan kuah alias kering. Jadi, bahan makanan yang sudah dipilih oleh pelanggan akan direbus ditiriskan, lalu dimasukan bumbu dan diaduk. Cita rasa Ma La Ban yakni asin dan pedas.
Di tengah masa pandemi ini, Dragon Hot Pot menerapkan protokol kesehatan. Seperti pengecekan suhu tubuh saat memasuki restoran, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.
Selain itu, restoran pun melakukan desinfektan secara berkala, seluruh karyawan sudah divaksin dan melakukan swab antigen secara berkala, pengaturan meja dan kursi sesuai aturan PPKM, dan semua yang disajikan sesuai dengan protokol kesehatan.
Alasan Membawa Dragon Hot Pot dari Melbourne Australia
Hadirnya Dragon Hot Pot yang merupakan restoran ternama di Melbourne, tak sertamerta tanpa alasan ada di kawasan Gading Serpong, Tangerang. Hal itu disampaikan langsung oleh Riefky Sutedja, Owner Dragon Hot Pot Gading Serpong.

Riefky menyampaikan, bahwa semua berawal dari ketertarikannya dengan makanan di Dragon Hot Pot saat dia berkunjung ke Australia.
"Kita ngambil franchise tuh dari indonesia, cuma masternya ngambil dari Melbourne, karena pertamanya ada melbourne. jadi pas saya makan di Australia itu enak banget, rupanya ada yang bawa franchise-nya ke indonesia. Jadi ya saya kaya reuni lah, kaya ngelepas kangen makan di sana, yang saya rasain experience-nya sama," ujar Riefky pada merahputih.com.
Untuk persiapan membuka gerai Dragon Hot Pot di Gading Serpong, Riefky mengaku membutuhkan waktu sekitar setengah tahun. Karena, pria yang akrab disapa Mas Kiki tersebut, tidak mau salah dalam pemilihan lokasi.
"Yang paling lama itu proses pencarian lokasi, kalo salah pilih lokasi kan repot, karena ini baru pertama kali yang saya ambil, kurang lebih persiapannya sekitar 5-6 bulan untuk pemilihan lokasi dan renovasi total," tutur Riefky.
Mengenai pemilihan lokasi di Gading Serpong, Riefky memiliki alasan tersendiri. Menurutnya, orang yang tinggal di Gading Serpong, BSD dan sekitanya memerlukan waktu ke Jakarta.
"Jadi begitu mereka pulang ke daerah rumah tinggalnya, kita pengin orang tangerang serpong bsd bisa menjangkau apa yang ada di Jakarta, terus disini juga kan banyak perumahan dan perkantoran," ucap Riefky.

Membuka usaha F&B di tengah pandemi mungkin sangat berisiko, karena situasi yang menentu dan tidak menutup kemungkinan akan ada pembatasan-pembatasan dari pemerintah terkait penanggulangan kasus COVID-19.
Mengenai hal itu, Riefky mengaku tetap optimis restorannya ramai pengunjung, karena perhitungannya yang matang.
"Disini kan banyak perumahan, warga perumahan pas masa PPKM males keluar jauh kemana mana, paling beberapa kilo dari rumah, saya optimisnya di situ, jadi kayanya kita ngeliat bahwa orang mau keluar 'ah bosen dirumah terus', pengen keluar tapi ga jauh, nah kalau kesini kan deket enggak terlalu jauh," tutup Riefky. (Ryn)
Baca Juga:
Sejumlah Restoran Kasih Diskon Nakes dan Orang yang Sudah Divaksin
Bagikan
Berita Terkait
Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

[HOAKS atau FAKTA]: Pengunjung Restoran Bayar Royalti Lagu, Masuk dalam Tagihan Makanan dan Minuman yang Dipesan
![[HOAKS atau FAKTA]: Pengunjung Restoran Bayar Royalti Lagu, Masuk dalam Tagihan Makanan dan Minuman yang Dipesan](https://img.merahputih.com/media/fa/5b/59/fa5b59623912d20675302ab53332e08a_182x135.jpg)
Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa

Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri

Oase Seribu Rasa di Arena Lakeside Kemayoran, Sajikan Kelezatan Nusantara dan Asia Tenggara dengan Sentuhan Modern

Berburu Promo Makanan di 17 Agustus, dari Potongan Harga sampai Tebus Murah

Bertualang Rasa di Senopati, ini nih Rekomendasinya
Tempat Usaha Harus Bayar Royalti jika Putar Lagu, DPR: Harusnya Fokus Perbaiki Sistem, Jangan Bikin Gaduh

Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen

Hotel dan Restoran Wajib Bayar Royalti Lagu, PHRI Solo Merasa Keberatan
